Traktor Robotani Besutan PENS, Bantu Petani Membajak Sawah Secara Otomatis

Reporter

Tempo.co

Editor

Devy Ernis

Selasa, 10 Januari 2023 19:35 WIB

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mengembangkan Traktor Robotani yang dapat membantu petani membajak sawah secara otomatis. Dok. PENS

TEMPO.CO, Jakarta - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mengembangkan Traktor Robotani yang dapat membantu petani membajak sawah secara otomatis. Traktor Robotani ini menjadi bagian dari penelitian tentang “Penerapan Smart Farming melalui Inovasi Teknologi Robot Udara dan Darat sebagai Akselerasi Teknologi Pertanian Guna Mencapai Pertanian Presisi” yang dilakukan oleh dosen dan sejumlah mahasiswa lintas jurusan dan jenjang di PENS.

Ketua tim periset Robotani Indra Adji Sulistijono mengatakan bahwa ide dasar pengembangan Traktor Robotani bermula dari menurunnya jumlah petani muda/milineal di generasi Indonesia Emas. Sebagian besar anak-anak petani justru enggan menjadi petani.

“Anak-anak petani kebanyakan bermimpi tidak menjadi petani karena pekerjaan ini dinilai berat, kotor, melelahkan, dan menghabiskan waktu,” kata Indra Adji dilansir dari laman vokasi.kemdikbud.go.id pada Selasa, 10 Januari 2023.

Pengembangan Traktor Robotani diawali dengan kolaborasi antara robot udara atau unmanned aerial vehicle (UAV) dan robot darat tanpa awak atau unmanned ground vehicle (UGV). Traktor Robotani sendiri menjadi salah satu jenis robot darat yang dikembangkan di pusat riset bidang agriculture robot PENS.

Baca juga: Psikolog UGM Minta Sekolah Fasilitasi Hobi Siswa Main Lato-lato

Advertising
Advertising

“Robot udara atau unmanned aerial vehicle (UAV) sangat berpotensi untuk melakukan pemetaan lahan beserta lokasi robot-robot, sedangkan robot darat atau unmanned ground vehicle (UGV) dapat bertugas untuk mengerjakan pekerjaan secara langsung pada lahan pertanian secara otomatis, termasuk salah satunya membajak,” kata Indra Adji.

Dilengkapi Berbagai Sensor

Traktor Robotani dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti GPS, UWB, rotaryencoder, dan kompas sebagai pemandu posisi dan arah robot. Dengan bantuan teknologi, sensor tersebut dapat mendukung sistem navigasi dari robot darat pada saat mengerjakan lahan sawah.

Traktor Robotani bekerja bersama dengan robot udara drone yang terlebih dahulu melakukan pemetaan area sawah dengan teknologi photogrammetry. Hasil pemetaan berupa area sawah diolah untuk menghasilkan jalur pengerjaan sawah sesuai dengan bentuk sawah.

Lalu, jalur pengerjaan sawah dalam bentuk koordinat akan dikirim ke robot darat untuk dijalankan. Robot darat (Traktor Robotani) akan melakukan pembajakan sawah mengikuti jalur tersebut.

Saat ini Traktor Robotani masih dalam tahap pengujian di lahan persawahan untuk melakukan pengolahan sawah. Pengujian menyeluruh serta evaluasi lapangan tersebut diharapkan dapat menyempurnakan sistem Traktor Robotani.

“Hasil final dari inovasi Traktor Robotani dapat dimanfaatkan untuk mengolah sawah, mulai dari mencacah hingga meratakan sawah secara manual, remote, dan otomatis,” kata Indra Adji.

Mudahkan Petani Menggarap Sawah

Keberadaan Traktor Robotani dapat memudahkan petani dalam mengerjakan sawah yang luas. Pengerjaan lahan pun akan lebih cepat dan tidak banyak menguras energi fisik sehingga mengurangi tingkat kelelahan dalam bekerja.

“Dengan Traktor Robotani ini, kami dari Tim Robotani ingin agar para petani muda/milenial bisa bermunculan dan menggemari pekerjaan yang justru menjadi tulang punggung bangsa Indonesia yang mayoritas mata pencahariannya adalah bertani,” kata Inda Adji.

Sebagai informasi, penelitian ini merupakan bagian dari Program Riset Keilmuan Terapan Bagi Dosen Perguruan Tinggi Vokasi tahun 2021 yang didanai dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP). Penelitian ini juga melibatkan mitra industri, yakni PT Halia Teknologi Nusantara.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

1 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

4 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

4 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

6 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

11 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

12 hari lalu

Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

13 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

15 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

29 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya