Kisah Getir Mahasiswa UNY, Rektor Sebut Kronologis Berbeda

Minggu, 15 Januari 2023 04:00 WIB

Universitas Negeri Yogyakarta. Kredit: UNY

TEMPO.CO, Yogyakarta - Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto mengungkap kronologis berbeda di balik kematian mahasiswa UNY Nur Riska Fitri Aningsih, mantan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2020 dari Fakultas Ilmu Sosial. Nur Riska telah meninggal dalam perawatan di rumah sakit karena hipertensi berat hampir setahun silam, namun kisah getirnya tengah viral di media sosial.

Kisah mahasiswa UNY asal Purbalingga, Jawa Tengah, itu diangkat rekan dekatnya ke media sosial sejak Kamis 11 Januari 2023. Dari penuturan di dalamnya baru diketahui Riska tengah berjuang susah payah mendapatkan keringanan biaya uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp 3,14 juta yang harus ia bayarkan tiap semester ke kampus.

Tapi, dari penelusuran yang dilakukannya, Sumaryanto mengatakan pada Jumat 13 Januari 2023 lalu bahwa Riska meninggal saat sedang mengambil cuti dua semester. Dia menambahkan, "Belum tentu wafatnya karena memikirkan UKT, karena posisinya saat itu sedang cuti dan yang bersangkutan terkena hipertensi."

Versi informasi yang dikumpulkannya, Sumaryanto juga mendapati bahwa Riska tak henti dibantu rekan serta pimpinan jurusan dan fakultas untuk membiayai uang kuliahnya tersebut. "Terutama saat semester 2, dia mendapat bantuan biaya pimpinan akademik," kata Sumaryanto.

Sumaryanto pun membantah kabar jika penurunan biaya UKT Riska hanya bisa berkurang Rp 600 ribu dari total yang harus dibayarkan. Penurunan biaya yang hanya sekitar 20 persen itu pun dikabarkan baru bisa didapatkan Riska setelah berjuang bolak balik menemui pimpinan kampus.

Advertising
Advertising

Baca juga: Respons Kemendikbud Soal Kisah Getir Mahasiswa UNY yang Kini Telah Meninggal

"Penurunan UKT bisa maksimal sampai ke nominal terendah yaitu Rp 500 ribu per semesternya," katanya sambil menambahkan, "Mahasiwa tinggal mengajukan permohonan dengan dokumen yang valid untuk dikaji kampus."

Bahkan, kalau dengan biaya terendah UKT Rp 500 ribu per semester masih berat, Sumaryanto mengaku, kampus masih bisa memdukung dengan program Dompet Pendidikan atau Bapak Ibu Asuh. Dia menyebut dirinya salah satu bapak asuh di UNY.

Sumaryanto mengaku sedih begitu mendengar kabar mahasiswanya meninggal di tengah perjuangan mendapatkan keringanan UKT. Menurutnya, seluruh mahasiswa tanpa kecuali, memiliki hak untuk mempertanyakan kembali jika permohonan keringanan UKT masih tak sesuai kemampuan ekonomi orang tuanya.

"Mahasiswa bisa menyampaikan langsung keberatannya kepada rektor, kampus akan membantu mencarikan beasiswa sampai dapat," kata dia.

Cerita Nur Riska Bertahan sebagai Mahasiswa

Begitu pula dengan tempat tinggal. Dikisahkan, Riska sehari-hari berjalan kaki di antara kamar kos dan kampusnya yang berjarak hampir tiga kilometer. Seorang rekan Riska menyebut, Riska tak cukup mampu membayar transportasi seperti ojek online dengan kesehariannya yang sudah sulit.

"Sebenarnya (untuk mahasiswa seperti Riska) bisa kami tempatkan di asrama agar tidak perlu bayar kos," kata Sumaryanto. "Bukan hanya mahasiswa tidak mampu, tapi juga yang orang tuanya kecelakaan, terkena bencana, atau di-PHK."

Nur Riska Fitri Aningsih, mahasiswa UNY yang meninggal dunia pada 9 Maret 2022 silam di tengah perjuangannya mendapatkan keringanan biaya semesteran. Dok. FIS UNY

Rekan sekaligus kakak tingkat Riska, Rachmad Ganta Semendawai, menggambarkan beratnya perjuangan Riska di awal kuliah sampai akhirnya tak muncul karena cuti di semester tiga. Antara lain hanya membawa bekal uang Rp 130 ribu dari Purbalingga.

Uang itu juga yang dipakai hidup Riska selama seminggu di Yogya. Untuk keperluan harian seperti perlengkapan mandi ia mendapat bantuan dari teman-temannya.

Tak Pernah Minta Uang ke Orang Tua

Riska, ujar Ganta via akun media sosialnya, selama kuliah ternyata tak pernah meminta uang kepada orang tuanya yang hanya bekerja sebagai tukang sayur. Dia tahu ini setelah bertemu dengan orang tua Riska di hari pemakaman.

"Ibunya bercerita Riska tidak pernah meminta uang," kata Ganta. Justru Riska sejak sekolah, sudah membantu ibunya. "Dulu dia jualan kecil- kecilan di sekolahnya, dari jualan susu jeli, teh tarik, bakso, sampai sosis."

Riska diketahui juga seorang pesilat dan mencoba mencari uang dengan ikut tarung bebas di desa-desa. "Buat keluarganya, dia berusaha tangguh," kata dia.

Ganta menuturkan saat semester awal, biaya UKT Riska dibayari guru-guru sekolahnya. Namun saat hendak masuk semester kedua, Riska nyaris berhenti kuliah karena penurunan UKT hanya Rp 600 ribu.

Riska akhirnya bisa lanjut kuliah lagi ketika rekan-rekan angkatannya juga dosen jurusandi UNY patungan membiayai UKT yang menjadi kewajibannya untuk dibayarkan ke kampus.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

5 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

19 jam lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

21 jam lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

1 hari lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

1 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

1 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

1 hari lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT di UNY Diikuti 24 Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini Fasilitas yang Disiapkan

1 hari lalu

UTBK SNBT di UNY Diikuti 24 Siswa Berkebutuhan Khusus, Ini Fasilitas yang Disiapkan

Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2024 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) turut diikuti peserta berkebutuhan khusus.

Baca Selengkapnya

Rektor Unsoed Cabut Aturan Kenaikan UKT, Uang Mahasiswa Bakal Dikembalikan

3 hari lalu

Rektor Unsoed Cabut Aturan Kenaikan UKT, Uang Mahasiswa Bakal Dikembalikan

Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menyebut akan mencabut peraturan kenaikan UKT, namun tetap akan ada penyesuaian dengan penerbitan peraturan baru.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

3 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya