Mengenal Cryonics, Metode Pengawetan Tubuh Manusia dengan Nitrogen Cair

Editor

Nurhadi

Minggu, 15 Januari 2023 17:18 WIB

Ilustrasi mayat. guardian.ng

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini terdapat penemuan teknologi yang dianggap ‘mencurangi’ maut, yakni cryonics. Teknologi ini memungkinkan untuk mengawetkan jasad manusia menggunakan nitrogen cair untuk dibangkitkan di masa depan.

Dilansir dari laman Healthline, cryonics adalah tindakan membekukan seseorang yang dinyatakan telah meninggal secara hukum. Gagasan dari tindakan ini adalah untuk melestarikan tubuh sampai ilmu pengetahuan telah berkembang dan melakukan pengobatan apa pun untuk membangkitkan orang mati.

Ketika terobosan ilmiah itu terjadi, orang tersebut kemudian dihidupkan kembali, diberi perawatan medis yang diperlukan, dan terus hidup.

Teori dari cryonics pertama kali pada 1964 oleh Robert Ettinger pada bukunya yang berjudul ‘The Prospect of Immortality’. Kemudian ia mendirikan Cryonics Institute bertahun-tahun kemudian.

Agar tubuh dapat dibekukan untuk diawetkan, seseorang harus terlebih dahulu dinyatakan meninggal secara hukum. Setelah itu ditentukan proses pembekuan melibatkan seperangkat protokol yang kompleks. Menurut Dennis Kowalski, Chief Executive Officer dari Cryonics Institute, perangkat ini dirancang untuk mendinginkan tubuh sehingga semuanya melambat pada tingkat molekuler.

Advertising
Advertising

Setelah darah dipompa keluar dari tubuh, organ dan jaringan tubuh kemudian dijaga untuk menghambat kerusakan. Tubuh kemudian ditempatkan ke dalam botol nitrogen cair tipe termos besar di mana manusia tersebut diawetkan atau sampai ilmu pengetahuan dapat memberikan obat yang layak.

Tujuan dari cryonics ini adalah untuk menghentikan proses itu secepat mungkin setelah kematian yang memberikan dokter masa depan kesempatan untuk menghidupkan kembali pasien. Ini mungkin termasuk memperbaiki atau mengganti jaringan yang rusak dan bahkan seluruh organ menggunakan sistem komputer canggih, nanoteknologi, serta peralatan dan prosedur medis.

Meskipun begitu, banyak profesional medis tidak setuju, menurut Arthur Caplan, yang mengepalai divisi etika medis di Fakultas Kedokteran Grossman Universitas New York, Amerika Serikat. "Gagasan untuk membekukan diri kita ke masa depan adalah fiksi ilmiah yang bagus dan naif," katanya.

"Satu-satunya kelompok yang bersemangat adalah orang-orang yang berspesialisasi dalam mempelajari masa depan yang jauh atau orang-orang yang berkepentingan agar Anda membayar uang untuk melakukannya."

Dilansir dari laman Southern cryonics, cryonics bukanlah bentuk dari euthanasia. Metode cryonics adalah pilihan terakhir seseorang yang ingin mempertahankan hidupnya, bukan mengakhirinya. Untuk memastikannya, persiapan cryonics hanya akan dimulai setelah kematian dinyatakan sesuai dengan hukum.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Berharap Hidup Lagi, Remaja Penderita Kanker Minta Diawetkan

Berita terkait

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

12 jam lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

15 jam lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

7 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

8 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

12 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

22 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

22 hari lalu

Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.

Baca Selengkapnya

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

22 hari lalu

Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

28 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya