Kisah Fajar Sidik Abdullah, Anak Buruh Tani Sragen Masuk Top 20 Insinyur Muda versi James Dyson Award

Selasa, 17 Januari 2023 19:33 WIB

Fajar Sidik Abdullah Kelana bersama sang ibu. Foto/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pria asal Sragen Fajar Sidik Abdullah Kelana dinobatkan menjadi 20 insinyur dan inovator muda terbaik dunia di ajang penghargaan internasional James Dyson Award. Penghargaan itu diberikan kepada alumnus terbaik Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) itu berkat inovasinya, Banoo.

Inovasi banoo yang dirintis Fajar sukses melambung namanya dan dikenal di kancah dunia. Pasalnya, inovasi tersebut menjadi salah satu temuan penting di dunia. Patut jika kemudian alumnus KTH Royal Institute of Technology Swedia ini dinobatkan sebagai top 20 ajang bergengsi tersebut.

Baca: Banoo, Inovasi Perikanan dari UGM

Pemuda kelahiran Dukuh Ploso, RT 2, Desa Jati, Kecamatan Sumberlawang ini mengaku tak menyangka sama sekali bisa dipilih dan dianugerahi penghargaan di ajang James Dyson Award. Fajar tentu bangga jadi pemuda Indonesia pertama yang berhasil meraihnya penghargaan ini.

“James Dyson merupakan salah satu insinyur dan inovator yang sangat terkenal dari Inggris yang berhasil menciptakan berbagai inovasi dan teknologi yang mengantarkannya menjadi salah satu insinyur dan inovator paling sukses di Britania Raya dan seluruh dunia,” paparnya Fajar bangga, Kamis (5/1/2023).

Advertising
Advertising

Fajar menyebut penghargaan itu juga menjadi motivasi sekaligus pembuktian semangat besarnya untuk maju. Kendati prestasinya kelas kakap, Fajar ternyata berasal dari keluarga biasa. Dia lahir di tengah keluarga petani miskin di Sragen. Dari potret kehidupannya itulah Fajar terdorong untuk membuat inovasi dan teknologi yang bermanfaat untuk rakyat kecil.

Fajar kecil tinggal bersama ibunya yang hanya buruh tani miskin. Tapi itu tak membuat semangatnya surut untuk belajar giat demi mengubah nasib. Berkat kecerdasannya, Fajar lolos ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogya melalui jalur tulis. Kendati begitu, dia sempat tak bisa melanjutkan S1 karena ketiadaan biaya.

Beruntung dia kemudian bisa lulus dan bahkan mendapat beasiswa kuliah ke Swedia sampai lulus dan bekerja di sana. Fajar juga sukses mengembangkan inovasi teknologi perikanan bernama Banoo ke kancah dunia. Sosok sederhana itu adalah “ayah” dari alat microbubble generator untuk budidaya ikan itu.

Banoo bisa menghasilkan gelembung udara berukuran 40 mikron di dalam air. Dengan alat ini oksigen terlarut di dalam air meningkat hingga 10 ppm. Fajar menerangkan, peningkatan oksigen terlarut hingga 10 ppm dengan menggunakan teknologi Banoo sudah terbukti secara ilmiah.

“Peningkatan oksigen terlarut hingga 10 ppm dengan menggunakan teknologi Banoo sudah terbukti secara ilmiah mampu meningkatkan pertumbuhan ikan dan peningkatan hasil panen pembudidaya ikan di Indonesia 78 persen lebih banyak dari alat aerasi kolam yang ada di pasaran. Jadi, pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan pembudidaya ikan di Indonesia juga bisa naik,” ujar Fajar dari keterangan persnya pada Jumat, 6 Januari 2023.

Hasilnya, mampu meningkatkan pertumbuhan ikan dan peningkatan hasil panen pembudidaya ikan di Indonesia 78 persen lebih banyak dari alat aerasi kolam yang ada di pasaran. “Jadi, pendapatan, taraf hidup dan kesejahteraan pembudidaya ikan di Indonesia juga bisa naik,” ujar Fajar kepada joglosemarnews.com mitra teras.id , Rabu, 4 Januari 2023 lalu.

Fajar menjelaskan teknologi Banoo juga terintegrasi dengan IoT water quality sensor. Sehingga alat ini beroperasi secara otomatis tergantung dengan kualitas air yang ada di kolam atau tambak. Artinya, Banoo bekerja dengan sistem otomasi yang berdasarkan pada data kualitas air secara real-time.

Ketika oksigen terlarut di dalam air rendah dan terbaca oleh IoT water quality sensor, maka sensor akan menyalakan alat untuk memproduksi gelembung oksigen berukuran mikron. Begitu sebaliknya, ketika oksigen di dalam air sudah cukup tinggi, sensor akan memberikan sinyal ke alat untuk berhenti beroperasi. “Fitur dan sistem ini bertujuan untuk menghemat konsumsi energi listrik,” ujarnya.

Fajar menjelaskan teknologi Banoo juga sedang dikembangkan lebih lanjut untuk terkoneksi dengan gawai melalui aplikasi. Dengan begitu pembudidaya ikan dan petambak di seluruh dunia, terutama di Indonesia, dapat mengetahui kondisi kualitas air di kolam atau di lokasi mana pun.

Selain itu, di tengah isu potensi krisis energi dan permasalahan lingkungan di seluruh dunia, teknologi Banoo ke depannya juga akan dikembangkan untuk menggunakan energi listrik dari panel surya sebagai sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Alumnus UGM Terpilih Jadi 20 Inovator Muda Terbaik Dunia di James Dyson Award

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

7 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

8 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

22 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

1 hari lalu

Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

1 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

1 hari lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

2 hari lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

2 hari lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

2 hari lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya