Para Perempuan Pendiri Startup di Fellowship Sequoia Park 2023, Inilah Mereka
Reporter
Zacharias Wuragil
Editor
Zacharias Wuragil
Minggu, 22 Januari 2023 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 12 perempuan pendiri startup dari Asia Tenggara dan India telah tergabung dalam Program Sequoia Spark Fellowship tahun ini. Program dana hibah dan bimbingan senilai US$ 100 ribu atau setara Rp 1,5 miliar ini diselenggarakan untuk yang kedua kalinya, dengan tujuan mendorong lebih banyak perempuan menjadi pengusaha.
Dalam Spark 01 ada sebanyak 15 perusahaan dan 20 pendiri perempuan yang terlibat. Per
Desember 2022, 10 dari 15 startup itu disebutkan telah mendapatkan pendanaan tahap awal dan Seri A dari berbagai perusahaan venture capital dan angel investor, dan satu yang
telah diakuisisi. Total modal yang telah mengucur pasca-Spark senilai US$51 juta.
Hal itu dianggap menunjukkan bahwa mereka sedang membangun bisnis teknologi yang berkembang dan disruptif. Tidak dirinci apakah ada peserta asal Indonesia di antara 10 yang telah mendapatkan pendanaan awal itu. Startup-startup dari Indonesia dalam kohort ini termasuk Sribuu dan Pintarnya.
"Kami sangat senang dengan keberhasilan kohort pertama dan sangat bersemangat dengan potensi para founder dalam Spark 02," kata Sakshi Chopra, MD, Sequoia India, dalam keterangan tertulis yang dibagikan pekan ini.
Chopra menuturkan, program fellowship Sequoia Spark lahir dari keinginan dan komitmen untuk meningkatkan jumlah founder perempuan di wilayah Asia Tenggara dan India. Program diharap berperan dalam mendukung tahap awal perjalanan para perempuan pendiri startup itu, "Terutama ketika akses menjadi tantangan,” kata dia.
Spark 02 meliputi 12 perempuan yang disebut Chopra berusaha memecahkan berbagai masalah di berbagai sektor dan industri. Ada yang sektor teknologi iklim, teknologi kesehatan, software as a service (SaaS), B2B, web3, internet konsumen, dan D2C.
Sebanyak empat dari 12 founder dalam Spark 02 berasal dari Asia Tenggara dan delapan dari India. Beberapa adalah pendiri untuk kedua kalinya, beberapa telah mengembangkan bisnis sebelumnya, dan banyak dari mereka yang memiliki keahlian domain yang mendalam.
"Mereka semua memiliki satu kesamaan - keinginan yang sungguh-sungguh untuk memberikan dampak yang berarti dalam skala besar," kata Chopra sambil menambahkan pendaftar peserta dari Indoneia pada tahun ini ada tiga startup.
Dalam Spark, seluruh peserta akan dijodohkan dengan founder startup berpengalaman dari
portofolio Sequoia Asia Tenggara dan India untuk bimbingan satu lawan satu. Bimbingan dalam program ini dipandang akan menjadi landasan penting dalam membangun
produk yang kuat dan peta jalan masuk ke pasar yang, akan membantu memobilisasi putaran penggalangan dana pertama mereka.
Selain itu, penasihat investasi senior dari Sequoia Southeast Asia dan India juga akan
membimbing selama program berlangsung. Para founder Spark 02 juga akan memiliki
akses untuk memilih sesi Surge, dan mendapatkan bantuan langsung dari Sequoia Southeast Asia dan spesialis portofolio India dari perekrutan, produk, hukum, keuangan, produk, teknologi, hingga pemasaran.
Baca juga: 6 Founder 2 Startup dari Indonesia Ikut Program Akselerator Surge Kohort 7
Perempuan Pendiri Startup dalam Spark 02
Berikut adalah 12 startup dan perempuan pendirinya yang mendaftar menjadi bagian dari Spark 02 — kohort kedua dari program fellowship Sequoia Spark. Tiga di antaranya berasal dari Indonesia.
<!--more-->
Peserta Sequoia Spark Fellowship kohort dua dari ASIA TENGGARA
Fairatmos
Founder: Natalia Rialucky Marsudi
Tahun berdiri: 2022
Natalia Rialucky Marsudi adalah founder dari Fairatmos, sebuah agregator proyek
pengimbangan karbon di Indonesia. Tujuan mereka adalah untuk membangun perusahaan
dampak teknologi iklim - pasar kredit karbon terbesar dan penyedia teknologi yang
memberikan proyek berkualitas tinggi.
Gigit.ai
Founder: Inez Wihardjo
Tahun berdiri: 2022
Inez Wihardjo adalah founder dari Gigit.ai, sebuah startup web3 untuk pekerja gig economy di Asia Tenggara. Tujuannya adalah untuk membantu mendemokratisasi gig economy. Startup ini adalah pasar dua sisi dengan perusahaan AI, yang membutuhkan data untuk diberi label dan dikumpulkan di satu sisi, dan pekerja yang dapat menggunakan solusi mobile-first untuk memenuhi kebutuhan ini di sisi lain.
Little Joy
Founder: Carina Lukito
Tahun berdiri: 2021
Carina Lukito adalah founder Little Joy, startup commerce untuk ibu dan bayi dan ekosistem
digital pertama yang berfokus pada 1000 hari pertama perkembangan anak (periode paling
penting dalam perkembangan manusia untuk menghindari kekurangan gizi).
Ailiverse
Founder: Fannie Lin
Tahun berdiri: 2022
Fannie Lin adalah salah satu founder Ailiverse - startup SaaS yang membuat pembelajaran
mendalam agar dapat diakses oleh perusahaan dari berbagai ukuran. Dengan teknologi
miliknya yang memenangi penghargaan dalam adaptasi domain tanpa pengawasan, startup
ini memungkinkan perusahaan membangun model visi komputer dengan hanya 10 persen dari data yang biasanya dibutuhkan.
Peserta Sequoia Spark Fellowship kohort dua dari INDIA
Avataar
Founder: Saumya Misra
Tahun berdiri: 2022
Saumya Misra adalah founder dari Avataar, sebuah platform yang menyediakan perawatan
kulit di rumah, berspektrum penuh, didukung teknologi, inovatif, dan non-invasif dengan hasilyang nyata baik untuk laki-laki maupun perempuan.
BHyve
Founder: Ketaki Ogale
Tahun berdiri: 2021
Ketaki Ogale adalah salah satu founder dari BHyve, yang membangun jaringan berbagi
pengetahuan yang cerdas - sistem manajemen pengetahuan untuk pekerjaan masa depan -
untuk memberdayakan karyawan agar terhubung, belajar, dan berkembang sambil menjadi
lebih produktif.
Hoop
Founder: Twinkle Uppal
Tahun berdiri: 2022
Twinkle Uppal adalah founder dari Hoop, sebuah startup kesehatan dan kebugaran untuk anak muda India. Hoop adalah perusahaan kesehatan konsumen yang bertujuan untuk mengubah perjalanan kesehatan anak muda India dan cara mereka menjaga kesehatan sehari-hari.
Jollee
Founder: Akriti Gupta
Tahun berdiri: 2022
Akriti Gupta adalah founder dari Jollee, pendamping belanja yang dipersonalisasi untuk
kebutuhan anak-anak yang memberikan rekomendasi yang ditargetkan kepada orang tua
tentang apa yang terbaik untuk anak mereka. Dengan menyusun produk berdasarkan usia
anak, platform ini dirancang untuk menampilkan lebih sedikit dan hanya menampilkan yang
paling relevan.
Mantys
Founder: Kriti Arora
Tahun berdiri: 2022
Kriti Arora adalah founder dari Mantys, solusi perencanaan dan analitik bisnis untuk perusahaan pasar menengah. Platform SaaS ini membantu perusahaan untuk mendapatkan dan melacak semua data mereka - metrik keuangan dan bisnis - di satu tempat dan dalam real time.
Plodo
Founder: Eisha Srivastava
Tahun berdiri: 2022
Eisha Srivastava adalah salah satu founder dari Plodo, sebuah platform yang membantu
brand-brand konsumen yang mengutamakan digital meluncurkan kegiatan offline di India.
Startup ini menciptakan platform distribusi yang dapat dihubungkan oleh brand independen
dan mendapatkan akses instan ke saluran ritel offline.
Teleport
Founder: Nikita Dresswala
Tahun berdiri: 2022
Nikita adalah founder dari Teleport, sebuah startup teknologi perjalanan yang bertujuan untuk membuat aplikasi visa perjalanan sederhana dan cepat dengan menyederhanakan persyaratan dokumen, memberikan informasi yang andal, dan menyediakan platform yang ramah pelanggan untuk mendaftar.
Zerocircle
Founder: Neha Jain
Tahun berdiri: 2022
Neha Jain adalah founder dari Zerocircle, yang membantu brand yang sadar di berbagai
industri untuk mengadopsi bahan rendah karbon yang terbuat dari sumber daya regeneratif
seperti rumput laut.