TEMPO.CO, Jakarta - Gempa susulan kembali mengejutkan warga Cianjur pada hari ini, Selasa 24 Januari 2023. Gempa berkekuatan M4,3 pada dinihari itu bahkan sampai menyebabkan 10 orang terluka. Sebagian karena kepanikannya.

Per dinihari tadi, BMKG mencatat sudah terjadi 487 kali gempa susulan dari Sesar Cugenang di Cianjur, terhitung sejak Gempa M5,6 yang terjadi pada 21 November lalu. Sebagian warga Cianjur akhirnya memutuskan kembali masuk ke tenda-tenda.

Itu seperti yang dituturkan warga Desa Nagrak, Hadi Saefuloh, kepada Antara. Dia menerangkan, baru mengisi rumah sekitar dua minggu terakhir. "Namun setelah gempa pertama dua bulan yang lalu, kami kembali merasakan gempa yang sangat kencang dinihari tadi sehingga kami memilih membangun tenda darurat di depan rumah untuk malam ini," kata Hadi.

Gempa susulan dengan guncangan yang masih dirasakan juga terjadi di Jayapura. Gempa utama di lokasi ini terjadi pada 2 Januari lalu, kekuatannya M5,4. Hingga Selasa pagi, 24 Januari 2023, BMKG telah mencatat 811 kali gempa susulan. Sebanyak 69 di antaranya disertai guncangan yang bisa dirasakan.

Lalu, di Laut Maluku. Rentetan gempa dengan kekuatan Magnitudo di atas M 5,0 terjadi dari wilayah ini sepanjang hari ini. Yang terkuat terukur M5,9 terjadi pada pukul 9.13 WIB. Sama seperti di Cianjur, gempa susulan dari Laut Maluku hari ini memiliki intensitas sampai skala IV MMI (bisa dirasakan banyak orang di dalam rumah) di daerah Damau, Kabaruan, Kepulauan Talaud, Loloda Kepulauan, Halmahera Utara.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memastikan gempa-gempa itu masih terangkai dengan gempa M7,1 pada 18 Januari 2023. "Hingga pukul 10.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 162 aktivitas gempa bumi susulan aftershock dengan magnitudo terbesar M 5,9 dan terkecil M 2,9,” kata Daryono.

Baca juga: Pesawat Jatuh di Nepal, Mungkinkah Video Live Facebook Penyebabnya?