Begini Amerika Serikat Segera Setop Pemberian Persetujuan Ekspor ke Huawei

Rabu, 1 Februari 2023 07:00 WIB

Huawei logo. Kredit: YouTube

TEMPO.CO, Washington DC -Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan telah berhenti menyetujui lisensi bagi perusahaan Amerika untuk mengekspor sebagian besar barang-barang ke raksasa teknologi asal China Huawei berdasarkan keterangan tiga orang yang mengetahui langkah tersebut.

Huawei selama ini menghadapi pembatasan ekspor AS terkait barang-barang untuk 5G dan teknologi lainnya selama beberapa tahun. Departemen Perdagangan AS sebelumnya masih memberikan lisensi kepada beberapa perusahaan Amerika untuk menjual barang dan teknologi tertentu kepada perusahaan tersebut. Qualcomm Inc (QCOM.O) contohnya yang pada tahun 2020 lalu mendapat izin untuk menjual chip smartphone 4G ke Huawei.

Baca : Amerika Disebut Akan Cabut Izin Ekspor Perusahaan yang Suplai Barang ke Huawei

Dilaporkan Financial Times, seorang juru bicara Departemen Perdagangan mengatakan para pejabat "terus menilai kebijakan dan regulasi kami" tetapi tidak mengomentari terkait pembicaraan dengan perusahaan yang spesifik. Huawei dan Qualcomm juga disebut menolak berkomentar.

Respons Beijing

Juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan bahwa China menentang Amerika Serikat yang menyalahgunakan alasan keamanan nasional untuk menekan perusahaan China secara tidak wajar.

Langkah itu disebutnya "bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi pasar serta aturan perdagangan dan keuangan internasional, melukai kepercayaan masyarakat internasional terhadap lingkungan bisnis AS dan hegemoni teknologi yang terang-terangan," kata Mao dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa.

Mengutip Reuters, seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa pemerintah AS sedang membuat kebijakan penolakan baru terkait pengiriman barang ke Huawei yang akan mencakup barang-barang di bawah level 5G, termasuk barang 4G, Wifi 6 dan 7, kecerdasan buatan, serta komputasi berkinerja tinggi dan cloud.

Advertising
Advertising

Sumber lain mengatakan langkah itu mencerminkan pengetatan kebijakan pemerintahan Biden terhadap Huawei selama setahun terakhir. Lisensi untuk chip 4G yang tidak dapat digunakan untuk 5G, yang mungkin telah disetujui sebelumnya, ditolak, kata sumber tersebut. Menjelang akhir pemerintahan Trump dan awal pemerintahan Biden, para pejabat masih memberikan lisensi untuk item khusus untuk aplikasi 4G.

Pemerintah AS menempatkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan pada 2019 yang membatasi sebagian besar pemasok AS untuk mengirimkan barang dan teknologi ke perusahaan tersebut kecuali mereka diberikan lisensi. Kontrol terus diperketat untuk menghentikan Huawei dalam membeli atau merancang chip semikonduktor yang menggerakkan sebagian besar produknya.

Tetapi lisensi yang diberikan memungkinkan Huawei menerima beberapa produk. Misalnya, pemasok Huawei mendapat lisensi senilai $61 miliar untuk menjual ke raksasa peralatan telekomunikasi dari April hingga November 2021. Pada bulan Desember, Huawei mengatakan pendapatan totalnya mencapai sekitar $91,53 miliar, hanya turun sedikit dari 021 ketika sanksi AS menyebabkan penjualannya turun hampir sepertiga.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga :

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

11 jam lalu

Huawei Luncurkan Seri Ponsel Pura 70 di Malaysia, Ini Spesifikasinya

Pura 70 Ultra dan Pro dilengkapi panel LTPO OLED 6,8 inci dengan refresh rate 120Hz dan kecerahan puncak 2.500 nits.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

21 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya