TEMPO.CO, Jakarta - Platform berbagi video YouTube kini telah berusia 18 tahun terhitung sejak kemunculan perdananya pada 14 Februari 2005 silam.

YouTube menjadi salah satu platform media sosial terbesar saat ini. Berdasarkan catatan Wyzowl, YouTube memiliki 2,2 miliar pengguna aktif bulanan dari lebih 100 negara.

Meski kini telah identik dengan konten-konten video dan streaming, ternyata dulu YouTube mulanya dimaksudkan untuk menjadi situs layanan kencan online. Mengusung tagline "Tune In, Hook Up", langkah ini merupakan buah pikir dari tiga pendirinya, yakni Chad Hurley, Steve Chen dan Jawed Karim yang merupakan eks karyawan Paypal.

Mengutip Feedough, layanan ini memungkinkan penggunanya mengunggah video berisi perkenalan diri dan bagaimana pasangan yang mereka inginkan. Video tersebut akan dapat dilihat oleh pengguna lainnya. Mereka dapat memutuskan apakah ingin berkencan dengan pengunggah video tersebut atau tidak.

Namun, ternyata ide tersebut kurang berhasil karena tidak banyak orang tertarik menggunakan layanan tersebut. Mereka bahkan sampai harus membayar 20 dolar kepada wanita di Craiglist untuk mengunggah video mereka pada situs tersebut.

Ide menjadikan YouTube platform berbagi video muncul ketika mencuatnya insiden ‘wardrobe malfunction’ pada Halftime Show Superbowl 2005. Hurley, Chen, dan Karim mulai menyadari bahwa mereka tidak dapat menemukan video insiden tersebut karena belum ada platform yang khusus untuk berbagi video.

Mereka pun mulai merombak YouTube dari kencan online berbasis video menjadi situs berbagi video apapun. Pada 23 April 2005, Jawed Karim mengunggah video pertama di YouTube berjudul ‘Me at the zoo’ berdurasi 18 detik.

Setelah peluncuran ulang, YouTube mulai membuka akses untuk umum dalam fase 'beta' sejak Mei 2005. Pada September 2005, seorang pengguna dengan nama Nikesoccer mengunggah video promo Nike berjudul “Ronaldinho touch of gold” yang memperlihatkan keahlian pesepakbola Brasil Ronaldinho dalam melakukan juggling bola. Itu bisa dibilang merupakan video ‘viral’ pertama di YouTube dengan mencatatkan 1 juta views. Pada masa-masa tersebut, YouTube berhasil mengumpulkan 30.000 pengunjung harian.

Pada 15 Desember 2005, YouTube akhirnya menyudahi fase beta dan secara resmi diluncurkan ke publik. Pada Maret 2006, YouTube memiliki lebih dari 25 juta video yang diunggah dengan rata-tata 20 ribu unggahan per hari.

Mengutip Britannica, pertumbuhan YouTube yang amat masif ini membuat para pengurusnya kewalahan. Mereka harus terus memperbarui peralatan komputer dan memperluas koneksi broadband. Masalah lainnya datang dari teguran dan protes terkait copyright dan kurangnya komersialisasi. Meski telah memiliki investor, namun buka berarti masalah-masalah tersebut menjadi perkara mudah. Hal ini membuat para pendiri mulai berpikir untuk menjual YouTube.

Youtube mulai menapai batu loncatan setelah Google mengakuisisi platform tersebut seharga 1,65 miliar dolar AS dalam bentuk saham pada November 2006 lalu. Di bawah naungannya, Google berhasil membuat sejumlah perusahaan berkompromi dengan materi video mereka yang ada di YouTube. Pihak Google juga menghapus puluhan ribu video yang memiliki hak cipta.

Sejak diambil alih Google, kepopuleran YouTube makin meroket, terutama berkat mencuatnya video-video viral dari waktu ke waktu. Mengutip Wyzowl, kini telah ada sekitar 38 juta channel aktif di YouTube dengan 106 ribu di antaranya memiliki lebih dari 100 ribu subscibers. Selain itu, YouTube memiliki jumlah pengguna harian sebanyak 122 juta dengan rata-rata durasi akses 19 menit per hari.

HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor : Jadi Artis Paling Banyak Ditonton di YouTube Indonesia 2022, Inilah Profil Penyanyi Dangdut Yeni Inka

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.