Telkom University Bikin Patriot-Net untuk Hadapi Bencana Gempa hingga Tsunami

Rabu, 15 Februari 2023 12:48 WIB

Tim penyelamat terus mencari korban dan penyintas yang terperangkap di bawah reruntuhan, pasca gempa mematikan di Kahramanmaras, Turki 10 Februari 2023. REUTERS/Stoyan Nenov

TEMPO.CO, Jakarta - Telkom University meluncurkan sebuah hasil produk riset yang dinamakan Patriot-Net. Berbasis teknologi Internet of Things, alat dan sistemnya dirancang untuk mendukung upaya pencegahan dan pemulihan daerah bencana di Indonesia.

“Patriot-Net untuk prevention lewat monitoring memakai sensor untuk empat jenis kebencanaan, yaitu longsor, banjir, gempa bumi, dan tsunami,” kata ketua peneliti Khoirul Anwar, Selasa, 14 Februari 2023.

Dari sensor yang dipasang di berbagai tempat sesuai jenis potensi bencana suatu daerah, informasinya dikirim lewat stasiun penghubung. Tujuannya ke pusat pemantauan dan telepon seluler warga yang telah memasang aplikasi Patriot-Net.

Dalam pengembangan risetnya, tim peneliti yang tergabung di pusat riset Advanced Intelligent Communications (AICOMS) Telkom University bekerja sama dengan sebuah perusahaan untuk pembuatan alatnya, dan pemerintah Kota Padang guna uji coba sistemnya.

Menurut Khoirul, Patriot terinspirasi oleh aplikasi Yurekuru di Jepang yang bisa dipasang di smartphone secara gratis. Informasi dari aplikasinya yang menginformasikan soal gempa dan potensi tsunami. Adapun pada masa pemulihan, Patriot mengembangkan alat Mobile Cognitive Radio Base Station (MCRBS).

Advertising
Advertising

Perangkat itu memanfaatkan sinyal telepon seluler untuk menolong korban manakala bencana membuat BTS atau Base Transceiver Station malfungsi. “Mudahnya disebut mobile BTS,” kata Khoirul. Sejauh ini alat tersebut diklaim telah sanggup menangkap sinyal 2G hingga 4G.

Stasiun sinyal MCRBS yang bergerak ini, kata Khoirul, menaranya berukuran seluas 1 meter persegi setinggi 2 meter, dengan bahan besi dan berbobot berkisar 7-10 kilogram. Adapun area jangkauan sinyalnya dalam radius 1 kilometer. Daya listriknya dimulai dari 40 watt kemudian turun sekitar 20 watt ketika terus dipakai. Mengantisipasi ketiadaan setrum, sumber listriknya bisa dari generator, aki, atau panel tenaga surya.

Patriot telah dirintis sejak 2016 sepulangnya Khoirul dari Jepang ke Indonesia. Risetnya sempat mendapatkan pendanaan dari Eropa sebesar Rp 50 miliar. Dari seribu sensor yang dibutuhkan untuk mendeteksi potensi bencana, Patriot kini baru dilengkapi 24 sensor. Tim membuat algoritma khusus untuk mengatur kerja sensor agar tidak saling bertabrakan.

Berita terkait

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

9 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

9 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

10 jam lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

13 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

18 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

2 hari lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

2 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

3 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya