TEMPO.CO, Jakarta - Belum lama kabar tambahan paten didaftarkan Apple Watch, kini giliran Samsung Galaxy Watch terpantau mengajukan paten baru. Paten Samsung tentang proyektor mini built-in. Ini berbeda dari proyektor pada smartphone.

Pada 2016, Samsung pernah membuat papan tik atau keyboard yang diproyeksikan secara eksternal. Namun, hal tersebut masih sebatas paten dan belum direalisasikan pada produk yang dijual massal.

Pengajuan paten Samsung terbaru membahas tentang smartwatch dengan tampilan hasil proyeksi di bagian samping jam dan dikonfigurasi untuk menampilkan informasi pada area tampilan yang berdekatan dengannya. Hasil proyeksi dapat mencerminkan layar utama atau digunakan untuk menampilkan informasi lebih lanjut.

Pada gambar paten, proyeksi tampilan layar jam pintar muncul di punggung tangan. "Proyeksi akan menampilkan konten di area tampilan yang lebih besar daripada area tubuh yang memakai perangkat," bunyi paten tersebut.

Samsung menyatakan membuka pintu untuk konten yang lebih imersif yang kurang sesuai dengan batasan layar jam tangan pintar. Dikatakan pula, proyeksi dapat menampilkan informasi yang berbeda dari informasi yang ditampilkan pada modul tampilan.

Artinya, pengguna akhirnya, misalnya, dapat memiliki cara untuk melihat video yang dikirim melalui aplikasi perpesanan secara efektif. Mungkin dengan modul kamera tambahan, panggilan video juga dimungkinkan.

Samsung menulis: “Menurut sebuah perwujudan, perangkat elektronik yang dapat dikenakan dapat menampilkan berbagai gambar. Gambar tersebut dapat mencakup gambar diam dan gambar bergerak seperti konten siaran, konten multimedia, dan sejenisnya.”

Dalam diagram terlampir, Samsung menunjukkan tugas proyeksi akan ditangani oleh busur lensa dan LED, disejajarkan dalam dua baris. Nantinya, akan memungkinkan citra untuk diberikan pada sudut yang berbeda di seluruh permukaan. Secara teori, ini akan memastikan gambar yang konsisten dan tidak terdistorsi di tangan.

Seri Samsung Galaxy Watch 5 (Evan Blass/91Mobiles)

LED yang menyampaikan informasi bisa lebih terang, tergantung pada jarak fokus terdekat, kata Samsung, atau bisa miring searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam tergantung pada sudut terdeteksi dari permukaan yang dituju. Ini seperti teknologi koreksi keystone yang menyajikan gambar lurus pada proyektor tradisional, tetapi dengan banyak lensa dan LED.

Tampaknya, pergelangan tangan pengguna tidak perlu lurus sempurna agar gambar yang diproyeksikan ditampilkan dengan benar. Patut dipikirkan, apakah unit proyektor akan cukup kecil untuk memastikan estetika desain dan kepraktisan memakainya.Samsung terlihat masih mencari cara untuk menggabungkan teknologi ini.

GSM ARENA, USPTO.GOV

Pilihan Editor: Pakai AI, Google Translate Kini Bisa Terjemahkan Banyak Arti Kata