Hari Ini 219 Tahun Lalu, Lokomotif Uap Pertama Dioperasikan di Inggris

Selasa, 21 Februari 2023 16:35 WIB

Salah satu lokomotif mengeluarkan asap putih, menandakan mesin uap yang telah diaktifkan. Pengunjung akan disajikan sejumlah atraksi saat menaiki kereta api tua tersebut. Grosmont, Inggris, 24 September 2015. Ian Forsyth / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta -Tonggak utama perkembangan kereta api sebagai moda transportasi massal bisa dibilang adalah penemuan lokomotif uap oleh Richard Trevithick. Hasil temuannya itu mulai dioperasikan pada 21 Februari 1804, tepat hari ini 219 tahun yang lalu. Berikut kilas baliknya.

Berdasarkan catatan dari The Linda Hall Library Transcontinental Railroad, sejatinya selama berabad-abad manusia telah berusaha untuk memanfaatkan tenaga mekanik dari panas dan air. Hero of Alexandria dalam pneumatica-nya pada awal 200 SM menggambarkan sebuah alat yang disebut aeolipile yang dianggap sebagai konsep mesin uap pertama yang tercatat.

Alat tersebut melibatkan sebuah bola berisi air dipasang di atas kuali. Saat dipanaskan, dua tabung bengkok menonjol menyemburkan semburan uap yang membuat tersebut bola berputar.

Banyak perangkat semacam itu disusun pada abad-abad berikutnya ketika para ilmuwan mempelajari prinsip-prinsip hidrolika, pneumatik, dan sifat-sifat gas. Namun, perangkat tersebut belum diterapkan pada pekerjaan yang nyata.

Kereta api Standard Class 4MT 2-6-0 melintas ditarik dengan lokomotif 76079 bertenaga uap. Kereta api tersebut baru keluar dari gudang kereta api Grosmont di North Yorkshire Moor Railway. Grosmont, Inggris, 24 September 2015. Ian Forsyth / Getty Images

Pada abad ke-18, perkembangan mesin uap mulai menanjak. Pada 1712, Thomas Newcomen dan asistennya John Cally meluncurkan mesin uap komersial pertama yang memanfaatkan tenaga uap untuk menggerakkan pompa meskipun belum efisien. Pada akhir abad ke-18, James Watt meningkatkan efisiensi mesin stasioner saat dia mematenkan mesin double acting yang menggunakan uap bertekanan tinggi di kedua sisi mesin uap. Berkat hal itu, ia kemudian dikenal sebagai bapak mesin uap,

Mengikuti penyempurnaan yang dilakukan oleh Watt, banyak peneliti yang mencoba mengadaptasi mesin uap ke moda transportasi untuk memungkinkan perjalanan yang lebih cepat daripada menggunakan kuda. Pada 1802, Richard Trevithick mematenkan "mesin bertekanan tinggi" dan menciptakan mesin lokomotif bertenaga uap pertama di atas rel.

Advertising
Advertising

Pada 21 Februari 1804, setelah dilakukan uji coba, Trevithick menuliskan bahwa mesin buatannya itu mampu menggerakan kereta yang mengangkut lima gerbong, sepuluh ton besi, dan 70 Orang. Kecepatan kereta dengan lokomotif uap pertama tersebut mampu mencapai 8 km/jam dan berhasil menempuh jarak lebih dari 15 km dalam waktu 4 jam dan 5 menit. Meskipun tak terdengar “wah”, itu merupakan langkah pertama menuju penemuan yang benar-benar akan mengubah hubungan manusia dengan ruang dan waktu.

HATTA MUARABAGJA
Pilihan editor : Ed Dickens: Pria yang Membangkitkan Lokomotif Monster

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

2 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

3 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

4 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

5 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

6 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya