TEMPO Interaktif, Washington: Bagi sebagian besar orang, tornado adalah sesuatu yang harus dihindari. Namun bulan depan sepasukan ilmuwan akan melakukan tindakan sebaliknya, mereka akan melintasi berbagai negara bagian di Amerika untuk mencari angin puting beliung itu.
Pasukan ilmuwan itu tergabung dalam Operation Vortex2 di bawah komando National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan National Science Foundation. Operasi pengejaran tornado akan berlangsung 10 Mei sampai 13 Juni.
Tak kurang dari 50 ilmuwan akan disebar dalam sejumlah kendaraan riset, termasuk radar bergerak, dalam upaya mendekati tornado dan mempelajari cara kerjanya. "Pendekatan baru dari Vortex2 memungkinkan kami melakukan pengambilan contoh yang lebih mendetail tentang kelembaban lingkungan, temperatur dan angin badai," kata Stephan Nelson, direktur program NSF untuk meteorologi dinamis dan fisik. "Riset ini akan membawa kita lebih memahami bagaimana tornado terbentuk, dan bagaimana mereka bisa diprediksi dengan lebih akurat."
Angin puting beliung cenderung terbentuk dalam kolom awan tinggi penghasil badai yang disebut super-cell thunderstorm. Awan yang tumbuh meninggi ke langit itu kerap terbentuk sekitar 1450 kilometer dari pusat Dataran Raya Amerika Serikat.
Studi itu difokuskan pada bagian selatan South Dakota, Iowa barat, Colorado timur, Nebraska, Kansas, daerah panhandle Texas dan Oklahoma barat. Program Vortex awalnya dioperasikan di pusat Dataran Raya selama 1994 dan 1995. Program itu mendokumentasikan seluruh siklus kehidupan tornado.
TJANDRA DEWI | AP