Ihwal Cedera Kepala, Begini Cara Kerja Glasgow Coma Scale

Reporter

Haris Setyawan

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 1 Maret 2023 17:47 WIB

Ilustrasi otak. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara tentang ketidaksadaran seseorang akibat tindakan kekerasan orang lain atau sebab lain yang mengakibatkan cedera kepala, maka dalam penanganan secara medis dikenal salah satu istilah Glasgow Coma Scale disingkat GCS.

Glasgow Coma Scale (GCS) adalah suatu alat ukur berupa skala untuk menilai tingkat kesadaran pasien yang digunakan secara luas di dunia medis.

Dilansir WebMD edisi 13 Oktober 2022, skala ini digunakan untuk mengevaluasi dan memantau kondisi pasien dengan masalah neurologis seperti cedera kepala, stroke, atau infeksi otak. GCS dapat membantu dokter.

Lalu bagaimana Glasgow Coma Scale bekerja?

Glasgow bekerja dengan cara menambahkan skor dari ketiga kategori dan menjumlahkannya. Semakin tinggi skornya, semakin sadar dan waspada pasien tersebut. Penyesuaian harus dilakukan untuk mereka yang memiliki kecacatan, seperti jika pasien di dalam tabung pernafasan dan tak bisa berbicara.

Respons Mata

Advertising
Advertising

Skor yang mungkin untuk respons mata sebagai berikut:

-Mata tertutup karena alasan selain cedera: Tak terukur (NT)
-Mata tidak terbuka dan tidak ada yang menghalangi pembukaannya: 1
-Mata terbuka saat ada tekanan, seperti sentuhan ujung jari, atau karena sakit: 2
-Mata terbuka saat ada suara atau panggilan: 3
-Mata terbuka tanpa rangsangan atau sudah terbuka: 4

Respons Verbal

Skor yang mungkin untuk respons verbal adalah sebagai berikut:

-Pasien tak bisa merespons karena alasan yang tidak terkait (sakit, terluka): Tak terukur (NT)
-Tak ada respons suara dan tak yang menghalaginya: 1
-Pasien dapat bersuara, tetapi hanya erangan atau bergumam: 2
-Pasien bisa bicara sepatah dua patah kata dan dipahami orang lain: 3
-Pasien bingung tetapi dapat bicara dengan jelas dan masuk akal: 4
-Pasien dapat bicara dengan jelas dan menjawab dengan benar pertanyaan-pertanyaan seperti nama, tanggal lahir dan lokasinya: 5

Respons Motorik

Skor yang mungkin untuk respons motorik adalah:

-Pasien tidak dapat bergerak karena faktor-faktor tidak terkait seperti lumpuh: Tak terukur (NT)
-Pasien tidak dapat menggerakkan lengan atau kaki dan tak ada yang menghalanginya: 1
-Pasien mengulurkan lengan sebagai tangapan terhadap sesuatu yang menyakitka n: 2
-Pasien menekuk lengan sebagai respons terhadap sesuatu yang menyakitkan: 3
-Pasien mundur dari rasa sakit tetapi tak dapat menyentuh sumber rasa sakit: 4
-Pasien dapat menjangkau sumber rasa sakit tetapi tak dapat mengikuti perintah: 5
-Pasien dapat mengikuti perintah dan dapat melakukan dua gerakan yang berbeda: 6

Interprestasi GCS

Setelah penilaian dilakukan, hasilnya dijumlahkan. Sehingga terukur interprestasinya:

Cedera otak traumatik ringan: Skor Glasgow Coma Scale adalah: 13-15
Cedera otak traumatik sedang: Skor GCS adalah 9-12
Cedera otak berat: Memiliki skor GCS hanya 8 atau kurang.

WEBMD

Pilihan editor : Apa Saja Gejala Gegar Otak?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Catatan:
Artikel ini telah mengalami perubahan judul dan perbaikan berupa beberapa koreksi serta penambahan untuk kelengkapan. Perubahan dilakukan pada Selasa, 21 Maret 2023 pukul 11.48 WIB.
Redaksi

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

2 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

3 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

4 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

10 hari lalu

Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

12 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

14 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya