Desain Perabot Dosen ITB dari Ampas Kotoran Sapi Diminati Luar Negeri

Sabtu, 4 Maret 2023 14:41 WIB

Speaker (kiri) dan kotak wadah rancangan dosen ITB yang berbahan baku ampas kotoran sapi. (Dok.Pribadi)

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen dari Program Studi Desain Produk Institut Teknologi Bandung (ITB) Adhi Nugraha dan timnya mengenalkan inovasi unik, yaitu aneka perabot rumah tangga berbahan baku ampas kotoran sapi. “Jadi ini selain mengatasi dampak lingkungan juga bernilai ekonomi pada masyarakat,” ujarnya, Jumat 3 Maret 2023.

Beberapa produk yang telah dibuat, seperti lampu meja, pelantang suara atau speaker, wadah penyimpanan, juga alas duduk pada kursi berbahan rotan. Rencananya, Adhi akan terus mengembangkan desain produk untuk dekorasi rumah, seperti lampu dan pot bunga. Kepala Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan ITB itu dan timnya merintis riset pembuatannya sejak 2021.

Sebelumnya, ampas kotoran sapi itu ingin diolah menjadi batu bata dengan jumlah yang banyak. Namun setelah dikalkulasi, penambahan nilai ekonominya kecil. Dengan bahan yang sama jika dibuat produk untuk gaya hidup, kata Adhi, nilai ekonominya bisa berlipat jauh lebih tinggi.

Dia mengatakan, ada peran strategi desain untuk produk gaya hidup yang membuat orang berani membayar mahal. “Ketika kita bikin jadi lampu dengan desain yang unik dan keren, bisa terjual sampai Rp 2,5 juta,” ujarnya. Adapun pelantang suara bisa dibanderol seharga Rp 2 juta.

Produk berbahan baku limbah kotoran sapi yang dibersihkan dan ampasnya dikeringkan itu, pertama kali dipamerkan di suatu acara perhelatan desainer se-Asia Tenggara di Singapura pada November 2022. Alih-alih jijik, kata Adhi, pengunjung berdatangan untuk melihat, memegang, bahkan menciumnya. “Tekstur bahannya juga bikin orang penasaran,” kata dia.

Advertising
Advertising

Setelah pameran disertai pemaparan produk itu, pesanan berdatangan dari luar negeri, seperti Australia, Singapura, India, dan Amerika Serikat. Sebagian karyanya telah mengisi etalase sebuah galeri di Bali. Sambil melatih 20-an warga sekitar rumahnya di Lembang sejak Oktober 2022, hasil produksinya baru dijual secara eceran. “Kita nggak bisa langsung terima orderan mereka karena bisa bunuh diri, kita harus siap dulu,” ujarnya.

Kapasitas produksi dalam sebulan baru sekitar 50 unit dari berbagai jenis. Produk desainnya, menurut Adhi, sesuai konsep ditargetkan seluruhnya memakai bahan alami. “Kalau sulit dihindari, kita pakai sekecil mungkin bahan kimia,” ujarnya.

Rencananya, produksi karya itu selanjutnya akan dilakukan di rumah masing-masing warga yang telah terlatih dengan bentuk kelembagaan berupa koperasi. Taksirannya, dari sekarang, diperlukan waktu sekitar satu hingga dua tahun untuk bisa produksi secara massal. “Karena perlu melatih orang agar terampil dan mengadakan fasilitasnya dari nol,” ujarnya.

Adapun pendanaan risetnya yang dirintis sejak 2021 hingga sekarang, mendapat sokongan dari ITB dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

14 jam lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Poster Resmi Vivo X100 dan X100 Ultra Dirilis, Ini Detailnya

14 jam lalu

Poster Resmi Vivo X100 dan X100 Ultra Dirilis, Ini Detailnya

Kabarnya Vivo X100s akan memiliki kamera yang sama dengan Vivo X100 yang debut pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

1 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

2 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

2 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

4 hari lalu

ITB Siap Gelar UTBK SNBT 2024, Peserta Disarankan Datang Pakai Angkutan Umum

ITB siap 100 persen menggelar UTBK SNBT 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

4 hari lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

6 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

6 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya