Yayasan Guru Belajar: Semua Aktor Pendidikan Harus Ambil Peran untuk Majukan Pendidikan

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Rabu, 22 Maret 2023 11:04 WIB

Yayasan Guru Belajar menggelar media gathering dan pelatihan publikasi Merdeka Belajar pada Kamis, 16 Maret 2023 di Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Guru Belajar (YGB), lembaga philanthropic intermediary atau perantara filantropi yang memberdayakan pendidik mengadakan media gathering dan pelatihan publikasi Merdeka Belajar pada Kamis, 16 Maret 2023. Hadir sebagai narasumber pendiri yayasan Najelaa Shihab dan ketua yayasan Bukik Setiawan.

Najelaa dan Bukik berbagi perspektif tentang perubahan yang dibutuhkan di bidang pendidikan. Menurut Najelaa, langkah selanjutnya dalam perubahan pendidikan harus kembali kepada filosofi paling dasar, yaitu berpusat kepada murid sebagai subyek pendidikan. Ia juga mengatakan bahwa pendidikan harus selalu kontekstual dan relevan.

Ia menyatakan bahwa pada kenyataannya, bersepakat terhadap tujuan pendidikan merupakan hal sulit, karena semua orang punya pandangan berbeda tentang apa yang dibutuhkan. YGB, kata Najelaa, meyakini bahwa kemerdekaan belajar menjadi kompetensi utama serta fondasi untuk kesiapan masa depan dan tujuan pendidikan.

“Tujuan pendidikan itu selalu kolektif, selalu ke ekosistem. Itu juga salah satu hambatan, karena kalau bicara tujuan sering kali bicara tujuan individu. Kita lupa bahwa pendidikan tidak pernah soal orang-perorang,” ujar Najeela.

Bukik juga menekankan bahwa cara berpikir individualis memang menjadi hambatan di perubahan pendidikan saat ini. Ia menyampaikan temuan riset bahwa melibatkan orang tua murid dan masyarakat dalam percakapan di sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Ia juga menggarisbawahi perbedaan perspektif pendidikan di daerah non-kota dibandingkan dengan kota yang cenderung individualis. “Soal keberhasilan pendidikan tidak semata-mata diukur dari ukuran yang didefinisikan oleh sejumlah orang di Jakarta. Tapi itu juga perlu dibicarakan dan disepakati di antara pemangku kepentingan di sekolah daerah,” katanya.

Najelaa dan Bukik sepakat bahwa semua aktor pendidikan harus ambil peran dalam memajukan pendidikan. Alih-alih hanya mengharapkan perubahan dari pemerintah, penggiat pendidikan, penggerak komunitas, guru, dan orang tua murid dapat membawa perubahan dengan praktik baik dalam sistem pendidikan.

“Penggerak punya paradigma yang berbeda, dan penggerak memengaruhi ekosistem untuk kemudian menggerakkan perubahan paradigma dengan contoh yang nyata di perubahan praktik,” terang Najelaa.

Untuk melatih guru, kata Bukik, pemerintah tidak bisa jadi satu-satunya aktor yang berdaya. Maka dari itu, menurut dia, dibutuhkan komunitas dan para penggerak sehingga guru-guru tidak harus tergantung pada pelatihan yang tersedia.

Baginya, dengan sistem gotong royong di bidang pendidikan bukan berarti menghilangkan tanggung jawab pemerintah, melainkan perlu agar tidak menaruh harapan pada satu pihak saja.

Selain guru dan aktor-aktor pendidikan, Bukik juga mengatakan bahwa media massa memiliki peran dalam perubahan pendidikan. “Tantangan buat media massa adalah bagaimana bisa menampilkan lebih banyak penggerak-penggerak perubahan yang berjuang di akar rumput, agar masyarakat juga aware akan sumber-sumber pengetahuan,” ungkapnya.

Pilihan Editor: Kisah Putri Zulzali dari Dibully hingga Menjadi Guru Penggerak

Berita terkait

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

10 menit lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

9 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

15 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

4 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

5 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

6 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

10 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya