Kepala Royan Research Institute, Dr. Mohammed Hossein Nasr e Isfahani mengatakan kambing betina yang dinamai Hana itu lahir Rabu dini hari di Isfahan, Iran tengah. Dengan kelahiran Hana, Iran menjadi satu di antara lima negara di dunia yang mengkloning bayi kambing, kata Isfahani, seorang embryolog.
Pada 2006, Iran menjadi negara pertama di Timur Tengah yang mengumumkan keberhasilan mereka mengkloning seekor domba. Dua setengah tahun kemudian, kondisi binatang itu tetap sehat. Upaya untuk memajukan teknik rekayasa genetika ini adalah bagian dari target Iran untuk menjadi negara termaju dalam bidang ilmu poengetahuan dan teknologi di kawasan itu pada 2025. Selain bidang rekayasa genetika, Iran juga giat mengembangkan prestasi dalam bidang medis, penerbangan dan teknologi nuklir.
Kloning domba dan binatang lain dapat mengarah pada kemajuan dalam riset medis, termasuk penggunaan binatang klon untuk memproduksi antibodi manusia terhadap penyakit tertentu, kata Isfahani. Tujuan utama institut riset Iran itu mengkloning kambing adalah memproduksi obat yang akan dipakai untuk mengobati penderitra stroke.
Program kloning Iran memperoleh dukungan dari para pemimpin Syiah, aliran yang dianut mayoritas penduduk Iran. Mereka mengeluarkan dekrit yang mengizinkan kloning binatang namun melarang kloning reproduksi manusia.
TJANDRA DEWI | AP