Menjelang Gerhana Matahari, Planetarium Jakarta Gelar Edukasi Gratis untuk Warga

Minggu, 2 April 2023 11:49 WIB

Persiapan warga membeli kacamata gerhana untuk mengamati gerhana matahari yang melewati Indonesia pada 20 April 2023. Lokasi: Lobi Theater Kecil, TIM, Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana matahari hibrida akan melewati wilayah Indonesia pada 20 April 2023. Sebagai institusi yang bergerak di bidang astronomi, Planetarium dan Observatorium Jakarta siap menyambut fenomena tersebut dengan mengedukasi warga. Planetarium mengadakan konferensi pers khusus media dan Gelar Wicara Gerhana Matahari Hibrida 2023 untuk peserta umum pada 6 April 2023.

Narasumber yang dihadirkan Premana W. Premadi, Kepala Observatorium Bosscha ITB yang akan membawakan topik "Mengapa Harus Mengamati Gerhana Matahari Hibrida?" Ada juga Emanuel Sungging Mumpuni, Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN yang akan membawakan topik "Peran Gerhana Matahari Hibrida dalam Penelitian Antariksa".

Walau gratis, peserta umum diharapkan untuk mendaftar terlebih dahulu sebab kuota yang tersedia hanya untuk 125 orang. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan tidak ada batasan usia. Pendaftaran melalui tautan bit.ly/gelarwicaraGMH23 (link di bio @planetariumjkt) dan dibuka mulai 2 April 2023 pukul 16.00 WIB. Berdasarkan pengamatan kegiatan setelah pandemi, kuota laris terisi dalam rentang waktu 30 menit hingga 2 jam.

Acara untuk peserta umum nantinya berlangsung pada pukul 15:30-17.55 WIB di Teater Kecil, Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Planetarium tidak mengadakan acara berbuka bersama. “Karena ada arahan Presiden untuk tidak boleh buka bersama kan,” kata Staf planetarium sekaligus instruktur Olimpiade/Kompetisi Astronomi Nasional wilayah DKI Jakarta, Mila Izzatul, lewat pesan singkat 2 April 2023. “Tapi, nanti ketika acara selesai dan peserta pulang, peserta akan diberikan konsumsi yang bisa langsung dibawa pulang.”

Peserta yang hadir nanti juga dapat melihat pameran Astrofotografi Gerhana Matahari karya anggota Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), klub astronomi di bawah naungan Planetarium dan Observatorium Jakarta. Namun, Mila memastikan tidak ada acara tambahan pengamatan benda langit.

Waktu Gerhana

Advertising
Advertising

Beberapa wilayah di Indonesia mendapatkan gerhana matahari total, seperti di Pulau Kisar, Pulau Karas, Roswar, Biak dan Batumerah. Durasi matahari total berkisar 39 detik hingga 1 menit 7 detik. Sisanya mendapatkan gerhana matahari sebagian dan Banda Aceh tidak merasakan fenomena gerhana sama sekali.

Berdasarkan data dari Observatorium Bosscha, Jakarta mulai mengalami gerhana pukul 09.29 WIB, dengan puncak pukul 10.45 WIB dan berakhir pukul 12.06 WIB.

Planetarium akan membagikan kacamata gerhana matahari gratis, namun jumlah dan cara mendapatkan belum disampaikan. “Jumlahnya masih dirahasiakan, yang pasti ada untuk pengunjung yang beruntung,” kata Mila saat ditemui di Observatorium Coude beberapa hari yang lalu.

Observatorium Coude juga direncanakan akan digunakan pada saat gerhana berlangsung untuk astrofotografi dan tamu VIP.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

4 jam lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

6 jam lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

7 jam lalu

Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

20 jam lalu

Peneliti BRIN Pertanyakan Benih Padi Cina Mampu Taklukkan Lahan Kalimantan

BRIN sampaikan bisa saja padi hibrida dari Cina itu dicoba ditanam. Apa lagi, sudah ada beberapa varietas hibrida di Kalimantan. Tapi ...

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

1 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

3 hari lalu

Mengungkap Misteri Sesar Baribis Lewat Ekspedisi Susur Sesar, Aktif Sejak 2,5 Juta Tahun Lalu

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar mayor di Jawa bagian Barat dan membentang mengikuti pola pulau.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

4 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

5 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya