Cerita Anindya, Tak Lolos SNBP 2023 tapi Diterima di 4 Kampus Luar Negeri
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Devy Ernis
Selasa, 11 April 2023 11:26 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anindya Zahra Nugrahningrum, siswi SMA Kesatuan Bangsa, Yogyakarta tak lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023. Tak diterima di kampus dalam negeri, Anindya yang biasa disapa Anin ini justru diterima di empat kampus luar negeri.
Di SNBP 2023, Anin memilih Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai kampus tujuannya. Sedangkan di kampus luar negeri, dia diterima di program studi Communication and Media Studies di University of Western Australia, Professional Writing and Communication di University of Toronto, Pharmaceutical Science di Monash University, dan International Relations di University of British Columbia.
Kepada Tempo, Anin yang awalnya berniat untuk kuliah di Indonesia mengubah rencananya saat diterima di program persiapan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Mulai dari kelas 12, dia mengikuti proses bersama BIM khusus untuk melanjutkan studi S1 di luar negeri. Persiapannya memakan waktu cukup singkat. Latihan tes IELTS dilakukan selama 3 bulan dan persiapan menyusun esai di akhir 2022. Proses mendaftar ke semua universitas tujuan dilakukannya pada awal 2023.
Namun, proses yang dilewati oleh Anin bukan sekedar itu. Untuk dapat lolos ke program BIM, seorang siswa harus merupakan peserta didik berprestasi sesuai dengan indikator yang ditentukan Kementerian Pendidikan.
Selama bersekolah, Anin mengambil peran sebagai ketua OSIS. Dia juga aktif mengikuti proyek ilmiah, ekstrakurikuler tari Saman, dan pernah mengikuti lomba kebudayaan di Singapura. Dalam hal akademis, dia berhasil memperoleh rata-rata nilai rapor 9,2.
Selain pendampingan dari BIM, sekolah Anin juga membantu dalam persiapan kuliah. Dia berkata bahwa sekolahnya tidak hanya memfasilitasi siswa dengan kelas UTBK, namun juga kelas IELTS dan bimbingan penulisan esai bagi siswa yang berminat kuliah di luar negeri.
Cita-Cita Membuka Klinik Kecantikan
Siswi asal Palangka Raya ini mengaku tertarik untuk melanjutkan studi di bidang kesehatan, khususnya ilmu farmasi. Dia merasa cocok dengan jurusan Pharmaceutical Science di Monash University.
<!--more-->
Di usia 17 tahun, Anin memiliki cita-cita untuk membuka klinik kecantikan. Dia sudah memiliki gambaran tentang apa yang ingin dilakukannya setelah S1, yaitu menuntut ilmu lebih lanjut di bidang bioteknologi.
“Setelah studi S1, Anin rencananya mau mengarah ke bidang biotechnology. Kalau pun enggak di situ, Anin memang punya cita-cita punya klinik kecantikan membuat skincare dan lain-lain,” ungkapnya saat diwawancarai pada Sabtu, 8 April 2023.
Tips Kuliah di Luar Negeri ala Anin
Anin mengaku tak sabar untuk menjadi mahasiswa di luar negeri. Menurut dia, hal itu menjadi pengalaman yang paling dinanti karena akan menjajal berbagai hal baru. Apalagi, pembelajaran di luar negeri berbeda dengan di Indonesia.
“Menurut aku itu juga sekaligus menjadi tantangan buat aku apakah bisa survive atau enggak,” ujarnya.
Bagi para siswa yang berminat untuk kuliah di luar negeri, Anin berpesan untuk mempersiapkan tes IELTS sedini mungkin. “Memang IELTS ini sebenarnya agak lumayan susah buat dikejar, jadi teman-teman bisa prepare IELTS dulu kalau benar-benar mau kuliah ke luar negeri,” katanya.
Anin, yang hanya mempersiapkan diri untuk tes IELTS selama 3 bulan, mengatakan bahwa sebaiknya siswa melakukan persiapan lebih lama. “Kalau bisa satu tahun, ya, lebih baik lagi. Apalagi kalau belajarnya benar-benar tekun, pasti bisa dapetin nilai IELTS yang tinggi,” pesannya.
Selain itu, nilai rapor yang baik juga harus dipertahankan sejak awal masuk SMA. Hal ini dikarenakan kampus luar negeri mempertimbangkan rata-rata nilai siswa. “Intinya, nilainya harus stabil semua, jangan turun banget,” ujar dia.
Untuk penulisan esai, dia mengatakan bahwa tata bahasa dan kosakata menjadi elemen penting. Namun, tentu saja, inti dari esai tetap pengalaman yang dimiliki seorang siswa. “Intinya balik lagi ke isi dari esai itu, harus menarik,” katanya.
Pilihan Editor: Wisuda UNS, 1 Orang Raih IPK 4 Jadi Lulusan Tercepat dan Termuda