Asal-usul Hari Bumi Diperingati Tiap Tahun pada 22 April

Sabtu, 22 April 2023 05:33 WIB

Ilustrasi suasana ramah lingkungan. Greendiary.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Bumi Sedunia diperingati tiap tahun pada 22 April. Momentum mengampanyekan kesadaran perlindungan lingkungan dan keberlanjutan global. Hari Bumi bermula dari Gaylord Nelson, senator Amerika Serikat. Ia mendorong perlindungan lingkungan melalui kampanye yang saat ini dikenal dengan World Earth Day atau Hari Bumi Sedunia.

Gagasan tentang Hari Bumi

Advertising
Advertising

Pada 1969, Nelson mengadakan tur nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah lingkungan. Tur tersebut juga bertujuan untuk menarik perhatian media dan pemerintah agar mengambil tindakan terhadap masalah tersebut.

Mengutip Earthday.org, Nelson terinspirasi gerakan antiperang mahasiswa. Ia ingin menanamkan energi protes mahasiswa antiperang dengan kesadaran publik yang muncul tentang polusi udara dan air.

Nelson mengumumkan gagasan untuk mengajar di kampus-kampus ke media nasional dan membujuk Pete McCloskey, anggota Kongres Republik yang berpikiran konservasi untuk menjadi wakil ketuanya.

Mereka merekrut aktivis muda Denis Hayes untuk mengatur pengajaran kampus. Tanggal 22 April dipilih sebagai hari kerja antara liburan musim semi dan ujian akhir untuk memaksimalkan partisipasi siswa.

Aksi berlangsung pada 22 April 1970 yang kemudian dikenal sebagai perayaan pertama Hari Bumi Pada tahun yang sama, kongres Amerika Serikat membentuk Environmental Protection Agency (EPA) yang bertujuan untuk mengurangi polusi dan memperkenalkan perlindungan lingkungan di seluruh Amerika Serikat.

Setelah sukses di Amerika Serikat, Hari Bumi menyebar ke seluruh dunia. Pada 1990, ada 141 negara berpartisipasi dalam perayaan Hari Bumi Sedunia. Pada perayaan tersebut, para peserta melakukan aksi lingkungan seperti membersihkan pantai, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Menurut PBB, pada 2016 sebanyak 174 negara menandatangani kesepakatan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pemanasan global, yakni Paris Agreement. Perjanjian ini juga bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim dan mengembangkan ekonomi yang berkelanjutan. Perayaan Hari Bumi Sedunia menjadi momentum penting untuk mengingatkan tentang keberadaan Bumi sebagai rumah bersama. Momentum untuk menjaga lingkungan lestari untuk generasi mendatang.

Ada banyak cara mendukung perlindungan lingkungan, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan transportasi umum, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan listrik. Setiap tindakan kecil bisa memberikan dampak yang besar bagi Bumi.

Pilihan Editor: Hari Bumi: Kisah Otto Soemarwoto Pilih Bela Ekologi Indonesia di Era Soeharto

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

2 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

6 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

7 hari lalu

Aksi Pemadaman Lampu Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Lingkungan Hidup, kembali menggelar aksi hemat energi dan pengurangan emisi karbon dengan memadamkan lampu di sejumlah titik dan gedung di wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

9 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

11 hari lalu

Telkomsel Jaga Bumi Peringati Hari Bumi Sedunia

Lebih dari 15 ribu pohon telah ditanam di 8 lokasi sepanjang tahun 2023 sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset. Selain itu, lebih dari 75 ribu pavement block dan 20 ribu phone holder diproduksi dari limbah plastik dan bekas cangkang kartu SIM melalui program Waste Management.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

13 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

13 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya