BRIN Akan Minta Klarifikasi Peneliti yang Ancam Warga Muhammadiyah Usai Libur

Selasa, 25 April 2023 16:52 WIB

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) akan meminta klarifikasi seorang penelitinya, Andi Pangerang Hasanuddin, soal kasus ancaman terhadap warga Muhammadiyah di media sosial terkait perbedaan Hari Raya Idul Fitri 2023.

Menurut Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging, pihaknya berencana memanggil Andi Pangerang. “Kita akan minta penjelasannya kenapa bisa terjadi seperti itu,” katanya, Selasa, 25 April 2023.

Karyawan eks Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Bandung itu kini masih dalam kondisi libur cuti bersama. Permintaan klarifikasi direncanakan setelah karyawan kembali masuk kantor, Rabu, 26 April 2023. “Paling tidak besok,tapi kan ada anjuran Pak Jokowi supaya bisa menunda, jadi dinamis lah situasinya,” ujar Emanuel.

Selain itu, dia mengaku tidak mengetahui keberadaan Andi Pangerang. Dia juga mengetahui kasus tersebut dari media massa. Namun begitu, di tengah suasana libur, pihaknya sudah berkoordinasi secara internal. “Dari sisi kami pembinaan sebagai peneliti muda, harusnya bisa menyampaikan pandangan secara berimbang dan bijak,” katanya.

Terkait kasus tersebut, yang dia lihat dari media massa lebih mengarah pada penetapan kalender Islam. “Jadi saya pikir permasalahannya tidak akan sederhana memang, harus diklarifikasi benar,” ujar Emanuel. Soal ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah, dia menduga Andi Pangerang terpancing oleh sesuatu.

Advertising
Advertising

Sebelumnya diberitakan Andi Pangerang Hasanuddin berkomentar sambil mengancam di laman akun media sosial koleganya, Thomas Djamaluddin. Setelah unggahan itu viral, Andi menyampaikan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Menurut Emanuel, Andi merupakan peneliti muda di Pusat Riset Antariksa BRIN yang tertarik pada bidang astronomi seperti gerhana dan hilal.

Profesor astronomi dan astrofisika Thomas Djamaluddin mengatakan, komentar Andi di akun media sosialnya berawal dari status mengenai perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 H antara pemerintah dan Muhammadiyah. Komentar seseorang kemudian diduga menyulut emosi Andi hingga terlontar ancaman pembunuhan.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan tengah menyelidiki unggahan ancaman kepada warga Muhammadiyah yang diduga dilakukan oleh salah satu penelitinya. Dia mengatakan BRIN masih mengecek status Andi Pangerang Hasanuddin untuk mengetahui kebenaran informasinya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

2 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

2 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

2 hari lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

2 hari lalu

Perangkat Portabel Buatan BRIN Ini Bisa Deteksi Penyakit Tanaman Teh

Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN mengembangkan alat deteksi dini penyakit tanaman teh berbasis pembelajaran mesin.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

3 hari lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

3 hari lalu

Bahlil akan Bagi Izin Tambang untuk Ormas, Bagaimana Sikap Muhammadiyah?

Menteri Bahlil berencana akan bagi-bagi izin usaha pertambangan (IUP) untuk Ormas. Bagaimana sikap Muhammadiyah?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

4 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

4 hari lalu

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.

Baca Selengkapnya

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

4 hari lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya