Profesor ITB Kembangkan Varietas Cabai ITB 1, Tahan Serangan Lalat Buah

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Sabtu, 29 April 2023 12:51 WIB

Varietas cabai bernama ITB 1. Itb.ac.id

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama dengan tim dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) berhasil meraih hak perlindungan varietas tanaman dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kementerian Pertanian untuk varietas cabai bernama ITB 1.

Tim dipimpinan oleh Tati Suryati Syamsudin dan Rinda Kirana. Tati mengatakan varietas cabai ini dapat dikembangkan karena banyak kegagalan panen pada tanaman cabai yang disebabkan oleh lalat buah. Tusukan lalat buah membawa telur-telur yang berkembang menjadi larva dan menggerogoti daging buah cabai.

Bekas tusukan ini juga menjadi gerbang masuknya spora jamur dan bakteri. Tak hanya pada cabai, dalam beberapa kasus, kegiatan ekspor buah-buahan tropis terhambat karena adanya lalat buah pada buah yang akan diekspor.

Teknologi seperti atraktan penarik lalat jantan hingga radiasi untuk memandulkan lalat jantan telah dikembangkan di berbagai negara, salah satunya Jepang. Namun, teknologi ini belum optimal untuk diterapkan pada petani Indonesia.

“Ternyata enggak bisa langsung cari yang tahan, artinya harus cari teknologi juga budidayanya,” ujar Tati dilansir dari situs ITB pada Jumat, 29 April 2023.

Sejak 2017, tim peneliti ITB bekerja sama dengan Balitsa dalam melakukan riset terhadap 14 karakter dari 50 varietas cabai. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya pada 2019 ditemukan suatu varietas cabai baru yang dapat menjadi solusi untuk serangan lalat buah.

“Kami dapat justru varietas yang peka terhadap serangan, ini yang digunakan untuk menahan,” terang Tati.

Varietas yang selanjutnya diberi nama ITB 1 ini memiliki peran sebagai pagar pelindung yang mengelilingi varietas utama yang dibudidayakan. Tati menjelaskan, pemberian nama ITB 1 merupakan kebanggan ITB untuk pertama kalinya memperoleh Hak Perlindungan Varietas Tanaman.

“Kekhasan cabai peka lalat buah yaitu mengandung osimen yang tinggi, tapi ini juga kan di lapangan masih harus dibuktikan juga,” jelasnya.

Osimen merupakan substansi kimia yang diduga dapat berperan menjadi penarik lalat buah betina. Penempatan tanaman peka di tepi tanaman cabai yang ingin dilindungi menjadi alternatif lain karena cabai peka dapat dipanen saat masih hijau dan masih memiliki nilai ekonomi. Pengembangan varietas ITB 1 diharapkan dapat bermanfaat dan dapat diterapkan lebih optimal oleh petani cabai di Indonesia.

ITB mendapatkan sertifikat Hak Perlindungan Varietas Tanaman setelah melewati serangkaian uji baru, unik, seragam, stabil. Proses uji ini melibatkan pakar dan ahli pemulia tanaman yang diselenggarakan oleh Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kementerian Pertanian.

Saat ini, varietas ITB 1 belum bisa dikomersilkan. Perlu dilakukan serangkaian uji multilokasi untuk mengetahui kestabilan dan keseragaman pertumbuhan varietas ITB 1 di berbagai lokasi yang berbeda. Tati berharap uji multilokasi tersebut dapat segera dilakukan tahun ini.

Pilihan Editor: 15 Universitas Inggris Terbaik 2023 Versi The Guardian, Bukan Oxford yang Nomor 1

Advertising
Advertising

Berita terkait

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

9 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

12 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

14 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

16 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

17 jam lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

19 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

23 jam lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

2 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

2 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya