Penelitian Stanford dan MIT: AI Meningkatkan Produktivitas Pekerja Sebesar 14 Persen

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Sabtu, 29 April 2023 17:57 WIB

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com

TEMPO.CO, Jakarta - Alat kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membantu agen customer service di sebuah perusahaan perangkat lunak Fortune 500 menjadi rata-rata 14 persen lebih produktif. Hal itu berdasarkan penelitian baru dari Stanford dan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Dilansir dari Bloomberg, penelitian ini dianggap sebagai penerapan besar pertama dari AI generatif di tempat kerja. Para peneliti mengukur produktivitas lebih dari 5 ribu agen customer service, kebanyakan berbasis di Filipina, di perusahaan perangkat lunak Fortune 500 dalam kurun waktu setahun.

Pekerja dibagi menjadi beberapa kelompok yakni satu kelompok diberi akses ke alat AI yang dilatih dengan serangkaian besar percakapan customer service yang sukses, dan kelompok lainnya tidak.

Pekerja dengan keterampilan rendah terbantu AI
Salah satu temuan dari penelitian ini adalah pekerja pemula paling diuntungkan dari teknologi AI. Dengan bantuan AI, para pekerja paling tidak terampil di perusahaan dapat menyelesaikan pekerjaan mereka dengan waktu 35 persen lebih cepat.

Menurut temuan, pekerja dengan pengalaman dua bulan yang dibantu oleh AI memiliki kinerja sama baiknya atau lebih baik daripada pekerja dengan pengalaman lebih dari enam bulan yang bekerja tanpa AI.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas dan kinerja pekerja dengan keterampilan rendah mungkin dikarenakan alat AI dapat menyerap pengetahuan yang membantu para pekerja tersebut.

Misalnya, mengetahui bahasa yang sebaiknya digunakan saat menghadapi pelanggan yang sedang marah. Kemudian, pengetahuan tersebut disebarkan kepada pekerja melalui sarana tanggapan yang dihasilkan AI.

Temuan penelitian ini membantah anggapan umum bahwa AI cenderung paling merugikan pekerja dengan keterampilan rendah. Anggapan ini populer dalam beberapa dekade terakhir seiring kemajuan teknologi di bidang manufaktur dan industri lainnya.

Sementara itu, para peneliti mencatat bahwa penggunaan alat AI menunjukkan dampak minim pada “pekerja berpengalaman atau sangat terampil”, bahkan terkadang menjadi distraksi.

Menurut kandidat Ph.D. dari Massachusetts Institute of Technology dan salah satu penulis penelitian Lindsey Raymond, dukungan AI dapat sangat membantu pekerja tingkat awal atau entry-level.

<!--more-->

Pekerja yang kurang berpengalaman mendapat manfaat dari AI dengan mengikuti rekomendasinya untuk mempercepat dan mempelajari keahlian yang biasanya didapat dari pengalaman bekerja.

Raymond berkata pekerja dengan kinerja tinggi harus diakui dan diberi kompensasi karena menghasilkan solusi yang dapat dipelajari orang lain. Dia mengungkapkan bahwa para agen customer service terbaik memiliki spreadsheet Excel tempat mereka mengumpulkan frasa yang sering mereka gunakan dan berfungsi dengan baik.

Jika alat AI benar-benar mengambil pengetahuan secara diam-diam dan mendistribusikannya ke orang lain, katanya, Maka para pekerja dengan keterampilan tinggi tersebut melakukan layanan tambahan untuk perusahaan namun tidak diberi kompensasi untuk itu.

“Perusahaan yang sukses akan memiliki sistem insentif dan penghargaan yang mengakui bahwa para pekerja terbaik ini menciptakan pengetahuan yang menjadi sandaran seluruh organisasi,” ujar Erik Brynjolfsson, direktur Digital Economy Lab di Stanford Institute for Human-Centered AI.

Pekerja yang tidak menggunakan AI generatif akan tergantikan
Brynjolfsson mengatakan call center atau pusat panggilan adalah tempat yang bagus untuk menerapkan AI generatif karena melibatkan banyak bahasa skrip. Tetapi, ujarnya, hampir semua jenis informasi atau pekerjaan pengetahuan yang melibatkan bahasa dapat memperoleh manfaat, termasuk di bidang hukum, pemasaran, kedokteran, pengajaran, dan bidang lainnya.

Menurut dia, pekerja dalam semua level dapat diuntungkan dari teknologi AI generatif. Dia menambahkan bahwa pekerja, khususnya pekerja muda, dapat menjadi yang terdepan dengan menerima teknologi ini.

“Pekerja yang merangkul, bermain-main, dan belajar bagaimana menggunakan AI adalah mereka yang akan berhasil dan paling diuntungkan,” katanya. “Saya tidak berpikir AI generatif akan menggantikan pekerja, tetapi pekerja yang memanfaatkan AI generatif akan menggantikan mereka yang tidak.”

Survei terbaru dari LinkedIn’s Top Companies menemukan bahwa hampir 70 persen mengatakan bahwa AI telah membantu mereka menjadi lebih cepat dan lebih pintar, dan 32 persen lainnya mengatakan bahwa mereka mengharapkan keuntungan yang lebih besar dari penggunaan AI di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, perusahaan seperti EY secara eksplisit mencantumkan AI sebagai salah satu dari tiga prioritas perekrutan teratas mereka, sementara Wells Fargo dan Kaiser Permanente menerapkan AI di seluruh alur kerja mereka.

Pilihan Editor: Profesor ITB Kembangkan Varietas Cabai ITB 1, Tahan Serangan Lalat Buah

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terjemahan Manga Menggunakan Jasa Perusahaan AI Orange

8 jam lalu

Terjemahan Manga Menggunakan Jasa Perusahaan AI Orange

AI Orange memiliki kemampuan membaca manga lewat analisis gambar dan pengenalan karakter. Manga diterjemahkan ke Bahasa Inggris dan Cina.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Rintisan Ini Terjemahkan Manga Jepang dengan AI, Bagaimana Cara Kerjanya?

9 jam lalu

Perusahaan Rintisan Ini Terjemahkan Manga Jepang dengan AI, Bagaimana Cara Kerjanya?

Startup Jepang, Orange, memakai AI untuk alih bahasa berbagai manga atau komik ke dalam berbagai bahasa. Salah satu upaya menangkal pembajakan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gemini AI Google yang Mirip ChatGPT dan Cara Menggunakannya

9 jam lalu

Mengenal Gemini AI Google yang Mirip ChatGPT dan Cara Menggunakannya

Google mengembangkan teknologi chat AI bernama Google Gemini. Chat AI ini digadang-gadang menjadi saingan ChatGPT. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Cara Menggunakan Google Bard AI dan Fiturnya, Jadi Saingan ChatGPT?

10 jam lalu

Cara Menggunakan Google Bard AI dan Fiturnya, Jadi Saingan ChatGPT?

Google meluncurkan AI terbaru bernama Bard AI atau Google Gemini. Ini cara menggunakan Bard AI atau Google Gemini dan fiturnya.

Baca Selengkapnya

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

1 hari lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan Penggemar Terkecoh

2 hari lalu

Tak Hadir di Met Gala 2024, Katy Perry Bikin Ibunya dan Penggemar Terkecoh

Katy Perry mengunggah beberapa foto sambil memberi tahu penggemarnya alasan tidak hadir di Met Gala

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

3 hari lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

3 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

3 hari lalu

Bocoran Terbaru Ungkap Fitur AI iOS 18, Ini Detailnya

Aplikasi inti iOS Apple telah dijadwalkan untuk menerima peningkatan AI.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

5 hari lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya