Siswa SD Ini Rela Tunggu Gerhana Bulan Penumbra hingga Dini Hari

Sabtu, 6 Mei 2023 17:29 WIB

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 Tahun. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah terlihat masih aktif melakukan pengamatan gerhana bulan penumbra di Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada Sabtu, 6 Mei 2023, pukul 01.30 WIB.

Clavino Alfatih Firda Putra, 9 tahun, menyatakan ia sangat ingin melihat gerhana ini. “Saya ingin melihat gerhana bulan penumbra, tapi nggak ketemu karena banyak banget awan,” katanya ditemani kedua orang tua dan adiknya.

Memang sejak 5 Mei 2023 pukul 17.25 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberi peringatan dini adanya hujan disertai petir di wilayah Jabodetabek termasuk Jakarta Pusat. Informasi lebih lanjut menyebutkan pada 6 Mei 2023 pukul 01.00 hingga 07.00 WIB, Jakarta Pusat dinyatakan berawan.

BMKG Bidang Tanda Waktu menjelaskan gerhana bulan penumbra mulai terjadi pada Jumat, 5 Mei 2023, pukul 22.12.09 WIB. Puncak gerhana sudah berganti hari, 6 Mei 2023, pada pukul 00.22.52 WIB dan berakhir pukul 02.33.36. Untuk Indonesia bagian tengah dan timur juga dapat mengamati fenomena alam ini dengan waktu yang ditambah 1-2 jam. Durasi gerhana berlangsung selama 4 jam 21 menit 28 detik.

Clavino berharap adanya aksi pawang hujan agar bisa menghalau awan sebagaimana yang terjadi pada MotoGP Mandalika 2022 yang viral. Kedatangannya ke acara pengamatan hingga dini hari diakui sebagai keinginan pribadi. Bermula dari melihat kalender astronomi yang dikeluarkan oleh Himpunan Astronomi Amatir Jakarta.

Advertising
Advertising

“Saya yang minta lihat gerhana, karena kemarin lihat kalender HAAJ. Ada gerhana tanggal 5 Mei kayaknya seru banget,” kata Clavino yang juga hadir pada pengamatan gerhana matahari hibrida di TIM pada 20 April 2023 lalu.

Walau di sekolah Clavino paling suka pelajaran matematika, namun di luar ia tertarik pada astronomi. Diawali dengan menonton berbagai channel youtube yang membahas astronomi, akhirnya membawanya ikut berbagai acara dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, klub astronomi di bawah naungan Planetarium dan Observatorium Jakarta.

Ia menyatakan bersedia ikut lagi acara HAAJ lagi. “Nggak apa sampai jam 3 malam, tapi kasihan mommy,” jawab Clavino yang tinggal di Pondok Gede itu.

Pengunjung Menginap

Awan yang menutupi gerhana tak kunjung pergi ditambah mulai turun rintik hujan, membuat acara pengamatan diakhiri. Sesuai janji pihak penyelenggara, demi keamanan mengingat waktu sudah dini hari, pengunjung yang ingin menanti dan beristirahat tidur hingga matahari terbit dipersilakan berada pada lobi teater kecil.

Karpet merah terbentang dan sekitar 25 orang mengatur diri agar muat tidur di atasnya. Sementara pengurus HAAJ membentangkan bekas spanduk gerhana matahari hibrida sebagai alas tidur. Pengunjung memang sudah mempersiapkan diri membawa matras atau sleeping bag untuk alas tidur. Ada juga yang hanya berbekal jaket dengan tas yang difungsikan sebagai bantal.

Di antara pengunjung yang menginap adalah Hotma Natalia bersama tiga temannya. Ia tinggal tidak jauh dari lokasi acara di Cikini, Jakarta Pusat, namun rekannya berdomisili di Kalideres, Ciledug dan Bogor membuat mereka memilih menginap.

Awalnya ia kurang tertarik dengan astronomi, dan kedatangannya karena diajak saja. “Tapi karena melihat ada komunitas (HAAJ-klub astronomi) yang sangat gembira, jadi kebawa semangat mereka juga walau tidak berhasil melihat gerhana bulan,” jelasnya. “Senang saja mengenal sisi lain dari kehidupan di Jakarta.”

Gerhana Bulan

Menurut Muhammad Rayhan, astronom amatir dan astrofotografer dari Planetarium Jakarta, acara ini terbilang sesuai prediksi dilihat dari jumlah pengunjung yang datang. “Yang datang cukup banyak, sebanyak 113 orang, dari total pendaftar online 383 orang yang ditutup pukul 17.00,” jelasnya seusai acara.

Adanya hujan deras sejak sore membuat banyak peserta yang membatalkan diri untuk hadir. Jika target pendaftar adalah 200 orang, maka target yang datang 100 orang.

Untuk pengamatan gerhana bulan mendatang yang melewati Jakarta, berikut jadwalnya.

- Gerhana bulan parsial pada 28 Oktober 2023
- Gerhana bulan total pada 7 September 2023
- Gerhana bulan total pada 3 Maret 2026
- Gerhana bulan penumbra pada 21 Februari 2027
- Gerhana bulan parsial pada 6 Juli 2028
- Gerhana bulan total pada 31 Desember 2028

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

2 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

2 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

8 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

10 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya