Dugaan Soal Ransomware Menyerang BSI, Jenis Serangan Siber Apa Itu?

Jumat, 12 Mei 2023 11:34 WIB

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dugaan adanya ransomware di balik gangguan transaksi yang PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI pada Senin, 8 Mei 2023. Akibat serangan malware itu para nasabah kesulitan menggunakan aplikasi BSI Mobile.

Apa itu ransomware?

Advertising
Advertising

Merujuk International Business Machines (IBM), ransomware salah satu jenis perangkat lunak program yang dirancang untuk membatasi akses ke sistem komputer atau file tertentu. Ada jenis pemerasan atau meminta pembayaran tebusan untuk mengembalikan akses tersebut.

Ransomware biasanya bekerja dengan cara enkripsi file atau sistem komputer. Korban tak mengakses atau menggunakan data tersebut tanpa kunci dekripsi yang hanya dimiliki oleh pelaku ransomware.

Setelah ransomware berhasil mengenkripsi data korban, pelaku akan menampilkan pesan yang menuntut pembayaran tebusan untuk memberikan kunci dekripsi. Mengutip Australian Cyber Security Centre, biasanya pembayaran tebusan dengan mata uang kripto untuk mempersulit pelacakan dan menghindari deteksi otoritas keamanan.

Serangan ransomware

Menurut IBM Security X-Force Threat Intelligence Index 2023, serangan ransomware, setidaknya 17 persen dari semua serangan siber pada 2022. Serangan ransomware mulanya meminta tebusan sebagai ganti kunci enkripsi yang diperlukan untuk mendapat kembali akses ke data atau perangkat terinfeksi.

Beberapa tahun belakangan serangan ransomware telah berevolusi untuk menyertakan serangan pemerasan ganda dan triple-extortion. Itu meningkatkan konsekuensi signifikan para korban yang ketat memelihara cadangan data atau membayar permintaan uang tebusan awal.

Serangan pemerasan ganda menambah ancaman pencurian data korban dan membocorkannya secara daring atau online. Serangan triple-extortion mengancam akan menggunakan data yang dicuri untuk menyerang pelanggan atau mitra bisnis korban.

Ransomware bisa menyebar melalui berbagai cara, seperti email phishing, situs web, atau exploit keamanan di sistem komputer. Sangat penting untuk selalu menjaga keamanan sistem dan data menggunakan program antivirus dan melakukan backup data secara teratur untuk menghindari kehilangan data akibat serangan ransomware.

Pilihan Editor: BSI Disebut Kena Serangan Ransomware, Pakar: Di Indonesia, Sudah Banyak Korbannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

14 jam lalu

Dugaan Bendesa Adat Memeras Pengusaha Rp 100 Miliar, Kejati Bali Akan Periksa 10 Saksi dalam Sepekan

Penyidik Kejati Bali telah memeriksa dua saksi kasus dugaan pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu pada Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

18 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

1 hari lalu

Bank Mandiri Imbau Nasabah Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian

Bank Mandiri mengimbau kepada para nasabah untuk mewaspadai kejahatan pembobolan rekening dengan modus penipuan berkedok undian berhadiah yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

2 hari lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

2 hari lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

2 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

3 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

4 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

5 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya