Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan di Jawa Barat dari Bogor sampai Pangandaran

Minggu, 14 Mei 2023 18:57 WIB

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com

TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat memprediksi potensi cuaca ekstrem selama sepekan sejak 15 - 21 Mei 2023. Cuaca ekstrem itu adalah hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

Wilayahnya pada Senin, 15 Mei 2023, mencakup Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bandung, dan Garut. Potensi hari berikutnya masih pada daerah yang sama ditambah Kabupaten Bandung Barat. Pada Rabu, hanya meliputi tiga kabupaten, yaitu Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.

Sementara pada Kamis 17 Mei 2023, cakupan wilayah potensi cuaca ekstrem itu meluas hampir ke seluruh wilayah di Jawa Barat dari Bogor hingga Pangandaran. Sehari berikutnya terkecuali wilayah Bandung Raya.

Adapun di akhir pekan, pada Sabtu di Kabupaten Purwakarta, Majalengka, Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Garut. Kemudian Minggu, meliputi Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta, Indramayu, Cirebon, Sukabumi, Cianjur, Bandung Raya, dan Garut.

Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Barat Rakhmat Prasetia lewat keterangan tertulis, Ahad, 14 Mei 2023, kondisi cuaca selama sepekan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pembentukan awan konvektif dan potensi terjadinya curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat, di antaranya karena suhu muka laut disekitar wilayah Jawa Barat masih relatif hangat.

Advertising
Advertising

Selain itu, sirkulasi siklonik masih berpotensi terbentuk di Samudra Hindia sebelah barat Pulau Sumatra. Meskipun jaraknya relatif jauh dari wilayah Jawa Barat, kondisi itu mengakibatkan terbentuknya belokan angin, area pertemuan, dan perlambatan massa udara atau konvergensi pada hari tertentu.

Adapun labilitas lokal diprakirakan signifikan, yakni pada kategori sedang hingga kuat. “Sehingga mendukung proses konvektif dengan potensi hujan pada skala lokal di sebagian wilayah Jawa Barat,” ujarnya.

Sementara pada sepekan sebelumnya, 7-13 Mei 2023, beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan konvektif dan atau peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Jawa Barat, di antaranya suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia masih relatif hangat. Secara umum angin timuran masih mendominasi wilayah Jawa Barat.

Selain itu terpantau juga bibit siklon, yaitu 93W, di sekitar Laut Cina Selatan sebelah utara Pulau Kalimantan, dan 95W di sekitar Samudra Pasifik Barat sebelah utara Papua. Sementara bibit siklon 91B di sekitar Samudra Hindia sebelah barat laut Aceh dan 91S di Samudra Hindia sebelah barat Bengkulu.

Akibatnya terbentuk daerah belokan angin, pertemuan dan perlambatan massa udara atau konvergensi di sekitar wilayah Jawa Barat. Faktor itu ikut didukung oleh labilitas atmosfer pada skala lokal yang berada pada kategori sedang hingga kuat sehingga meningkatkan potensi hujan hingga cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

2 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

5 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

9 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

10 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

10 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

10 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

17 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya