LockBit Ungkap Data BSI, Pengamat: Nasabah Paling Menderita

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Selasa, 16 Mei 2023 12:40 WIB

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan langkah grup ransomware LockBit mengungkap data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia (BSI) membuktikan peretasan tersebut benar terjadi. "Datanya yah memang valid, apa yang mau disangkal lagi," ujarnya, Selasa, 16 Mei 2023.

Alfons mengatakan bahwa ada dua korban dalam peretasan tersebut, yaitu pihak nasabah dan bank. "Nasib banknya yah malu, reputasinya tercoreng tidak mampu mengelola data dengan baik," ujarnya.

Namun, menurutnya, nasib nasabah yang lebih perlu diperhatikan. "Setiap kebocoran data, yang paling menderita itu bukan pengelola data, tetapi pemilik data, karena mereka yang mendapatkan penderitaan atas eksploitasi data yang bocor tersebut," ujarnya.

Sebelumnya grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di web gelap karena masa negosiasi telah berakhir. Hal ini diungkap oleh akun @darktracer_int pada Selasa.

Selain mengeluarkan rekomendasi kepada nasabah, LockBIt mengklaim masih menyimpan data-data utama untuk pasca-eksploitasi.

Advertising
Advertising

"Kami tidak mengungkapkan kerentanan dalam sistem BSI dan staf bank yang dikompromikan, jadi kami menyimpan sebagian kecil dari data yang paling menarik untuk diri kami sendiri untuk pasca-eksploitasi. Sampai berjumpa lagi," ujar LockBit dalam unggahan Selasa malam.

LockBit mengungkap bahwa peretasan itu dilakukan sekitar dua bulan sebelum serangan yang menyebabkan jaringan BSI down. Peretas itu juga mengklaim berhasil menemukan dan mencuri data yang dibutuhkan.

Sangat bodoh untuk berpikir bahwa dalam waktu yang kami habiskan di jaringan perusahaan BSI sebelum kami menyerang (sekitar dua bulan) kami tidak akan dapat untuk menemukan dan mencuri semua yang kami butuhkan,” tulis peretas itu.

LockBit mengungkap data curiannya setelah sebelumnya, dalam unggahan pada 12 Mei peretas itu mengatakan bahwa pihaknya pada 8 Mei telah menyerang BSI dan menghentikan sepenuhnya semua layanannya.

“Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik daripada dengan berani berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan semacam itu "pekerjaan teknis" sedang dilakukan di bank,” ujar peretas itu.

“Kami juga ingin memberi tahu Anda bahwa selain kelumpuhan bank, kami mencuri sekitar 1,5 terabyte data pribadi,” tambahnya.

“Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut. P.S. Untuk semua pelanggan dan mitra bank yang datanya telah dicuri," ujar peretas itu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

4 hari lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

9 hari lalu

Kode Bank BSI serta Cara Transfernya Melalui ATM dan M-Banking

Kode bank BSI untuk transfer terdiri dari tiga digit angka. Berikut ini cara trasnfer ke bank BSI via ATM, internet banking, dan m-banking bank lain.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

10 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

15 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

16 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

27 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

34 hari lalu

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

Seorang pakar keamanan membagikan tiga alasan untuk tidak mengisi baterai ponsel di bandara

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

37 hari lalu

Otorita IKN Gandeng BSI, Siapkan Layanan Perbankan Syariah di Ibu Kota Baru

Otorita Ibu Kota Nusantara (Otorita IKN atau OIKN) meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Baca Selengkapnya

BSI Siapkan Uang Tunai Sekitar Rp 46 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran

45 hari lalu

BSI Siapkan Uang Tunai Sekitar Rp 46 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran

Bank Syariah Indonesia (BSI) menyiapkan uang tunai kuranng lebih Rp 46 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

46 hari lalu

BSI Santuni 3.333 Anak Yatim, Ma'ruf Amin: Kesempatan Mengenalkan Bank Syariah

Direktur BSI Hery Gunarni mengatakan kegiatan santunan anak yatim merupakan rangkaian agenda rutin ulang tahun atau milad BSI yang jatuh setiap 1 Februari.

Baca Selengkapnya