Misteri Penjinakan Kuda Terpecahkan  

Reporter

Editor

Minggu, 26 April 2009 16:49 WIB

domestikasi kuda
TEMPO Interaktif, Berlin:Kuda liar mulai didomestikasi di kawasan padang rumput Ponto-Caspian, yang saat ini terbagi menjadi beberapa negara seperti Rusia, Kazakhstan, Ukraina, dan Rumania, pada milenium ketiga sebelum Masehi. Hal itu terungkap berdasarkan riset DNA purba dalam rentang waktu antara Pleistosen Akhir dan Zaman Pertengahan, dengan sasaran gen nuklir yang bertanggung jawab atas pewarnaan yang mengungkap waktu dan lokasi domestikasi kuda.
Meski kuda memainkan peran penting dalam sejarah kehidupan manusia, proses penjinakan kuda menjadi binatang peliharaan tidak dimengerti dengan baik. Untuk mengungkap misteri proses domestikasi mamalia itu, sejumlah peneliti Jerman dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research, Berlin, German Archaeological Institute, Humboldt University Berlin, Max Planck Institute of Evolutionary Anthropology, Leipzig, bekerja sama dengan ilmuwan Amerika dan Spanyol melakukan analisis DNA kuda.
Hasil studi baru itu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Science. Studi tersebut menunjukkan seberapa cepat jumlah pewarnaan meningkat sebagai satu hasil domestikasi. Analisis itu juga memperlihatkan betapa luasnya variasi warna pada kuda domestik yang ada saat ini sebagai hasil persilangan selektif yang dilakukan para peternak di masa lampau.
Masyarakat manusia modern yang mulai terbentuk pada revolusi Neolitikum, yang ditandai dengan transformasi tumbuhan dan satwa liar menjadi tanaman dan binatang peliharaan yang siap memenuhi kebutuhan nutrisi manusia. Di antara semua binatang domestik, tak ada spesies lain yang memiliki dampak signifikan terhadap transportasi, komunikasi, sampai perang seperti kuda.
Selama beberapa milenium, kuda kerap dikaitkan dengan perubahan kekuasaan dalam sejarah di sebuah benua, semisal prajurit Iskandar Agung atau Genghis Khan yang menginvasi sebagian besar wilayah Asia dan Eropa Timur, bahkan Francis Pizarro yang menghancurkan Kerajaan Inca hanya dengan 30 prajurit berkuda. Kuda juga telah dianggap sebagai binatang yang amat berharga sepanjang masa dan dijadikan sebagai hadiah dari seorang penguasa kepada yang lain sebagai sebuah status kebangsaan.
TJANDRA DEWI | SCIENCEDAILY

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

17 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

37 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

38 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

41 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

42 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

43 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

59 hari lalu

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya