Dosen UGM Ciptakan Aplikasi untuk Menolong Pasien Henti Jantung

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Devy Ernis

Jumat, 9 Juni 2023 13:29 WIB

Dosen UGM membuat aplikasi untuk menyelamatkan penderita henti jantung. Dok. UGM

TEMPO.CO, Jakarta - ugmTim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan aplikasi SatuJantung untuk membantu penanganan kasus henti jantung. Founder aplikasi sekaligus dosen FKKMK Nurkholis Majid mengatakan ide pembuatan aplikasi bermula ketika anaknya mengalami serangan jantung mendadak.

“Petugas yang menangani anak saya waktu itu berkata bahwa kalau bukan karena orang tuanya dokter, mungkin putra saya tidak akan selamat,” ungkapnya pada Kamis, 7 Juni 2023, dikutip dari laman UGM.

Dari pengalaman tersebut, Nurkholis dan istrinya tergerak untuk menciptakan sarana yang dapat menolong orang banyak saat terjadi serangan jantung pada kondisi tidak ada petugas kesehatan.

Dia menjelaskan bahwa fitur utama aplikasi SatuJantung adalah alarm bagi pasien serangan jantung dan henti jantung yang dapat dioperasikan hanya dengan satu klik. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi cara melakukan pijat jantung sebagai panduan untuk penolong yang belum pernah mengikuti pelatihan.

Saat ini, aplikasi ini sedang aktif digunakan dalam pelatihan pijat jantung bagi masyarakat umum dan mitra Gojek. Hasil penelitian Nurkholis menunjukkan bahwa hanya sekitar sepuluh dari 100 pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pertama berupa pijat jantung yang bisa diselamatkan.

Meski begitu, pasien henti jantung yang mendapat pertolongan pijat jantung memiliki kesempatan untuk tertolong tiga kali lebih besar daripada yang tidak mendapat pertolongan. “Jangan jadikan fakta ini sebagai halangan untuk kita saling menolong,” ujarnya.

Adapun Dosen Departemen Ilmu Forensik dan Medikolegal FKKMK UGM Rusyad Adi Suriyanto bercerita bahwa dirinya pernah mengalami serangan jantung. Sebagai pasien serangan jantung, kata dia, kepedulian dari sekitar sangat dibutuhkan karena pasien butuh pertolongan cepat.

“Kepedulian ini yang akan menjadi dasar diciptakannya Aplikasi SatuJantung,” jelasnya.

Perwakilan dari manajemen Gojek Yogyakarta Bimo Sujatmiko dan Ahmad Faiz Nur Rohman dari Ambulance Emergency Response Gojek menyampaikan apresiasi atas kegiatan pelatihan ini. Menurut mereka hal ini penting untuk membantu para mitra agar bisa memberi pertolongan bagi masyarakat yang terkena serangan jantung.

“Kebetulan sejak awal mitra Gojek memang sudah guyub. Jadi, tidak sulit menumbuhkan kepedulian terhadap sesama,” ungkap Jatmiko.

Dalam pelatihan ini, Konsultan Anestesi Pediatri RSUP Dr. Sardjito Djayanti Sari ugmmenjadi koordinator sesi latihan resusitasi jantung dibantu oleh tiga mahasiswa residen. Para peserta diharapkan bisa mendapat pengalaman dan keterampilan baru cara menolong penderita henti jantung.

Pilihan Editor: Mahasiswa ITB Tewas Menjelang Kontes Robot Terbang, Ini Jenis UAV-nya

Berita terkait

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

1 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

6 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

9 jam lalu

Gojek Luncurkan Penawaran Langganan Gojek Plus dengan Diskon hingga Rp 12 Ribu

Bagi pelanggan yang sudah berlangganan Go Plus otomatis akan beralih ke Gojek Plus.

Baca Selengkapnya

Hari Susu Dunia, UGM Siap Pecahkan Rekor MURI Minum 11.690 Susu oleh Mahasiswa

10 jam lalu

Hari Susu Dunia, UGM Siap Pecahkan Rekor MURI Minum 11.690 Susu oleh Mahasiswa

Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) siap pecahkan rekor MURI minum 11.690 susu oleh mahasiswa pada peringatan hari susu sedunia.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

12 jam lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

14 jam lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

14 jam lalu

Serikat Pekerja Kampus Sebut Banyak Dosen Bermimpi Jadi Komisaris Akibat Gaji Rendah

Gaji mayoritas dosen yang masih di bawah Rp 3 juta membuat mereka tergiur dengan jabatan yang ditawarkan secara politis oleh penguasa.

Baca Selengkapnya

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

15 jam lalu

UKT Prodi Kedokteran Mahal: Berikut Besaran UKT Secara Umum di 5 Kampus

UKT bagi mahasiswa Kedokteran dikenal paling mahal di antara jurusan lain. Ternyata hal ini bergantung pada kebutuhan terhadap alat praktik, lokasi kampus, dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

19 jam lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Serikat Pekerja Kampus Ungkap Sederet Permasalahannya

Hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus menemukan mayoritas dosen masih berpenghasilan di bawah Rp 3 juta pada kuartal pertama 2023.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

19 jam lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya