4 Manfaat Bioetanol, Bisa Mengurangi Emisi

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 10 Juni 2023 11:25 WIB

Ilustrasi emisi karbon. Pexels/Elina Araja

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah keprihatinan global tentang perubahan iklim dan ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar fosil, pencarian solusi energi terbarukan semakin mendesak, termasuk bioetanol. Bioetanol, sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang menjanjikan, muncul sebagai bahan bakar alternatif.

Berikut beberapa manfaat bioetanol sebagai sumber energi terbarukan yang dapat membawa perubahan bagi masyarakat dan lingkungan.

1. Penghematan Bahan Bakar dan Performa

Dikutip dari U.S Department of Energy dampak bioetanol terhadap penghematan bahan bakar bervariasi tergantung pada perbedaan energi dalam campuran yang digunakan. Sebagai contoh, E85 yang mengandung 83 persen kandungan etanol memiliki energi sekitar 27 persen lebih sedikit dibandingkan bensin.

Dampak terhadap penghematan bahan bakar berkurang seiring dengan berkurangnya kandungan etanol. Jika dioptimalkan untuk menggunakan campuran etanol yang lebih tinggi, penghematan bahan bakar kemungkinan besar akan meningkat sebagai hasil dari peningkatan efisiensi mesin.

Etanol juga memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bensin, yang memberikan peningkatan tenaga dan kinerja. Sebagai contoh, para pembalap sering mengisi bahan bakar mobil balap mereka dengan E98 karena oktannya yang tinggi. Inisiatif Co-Optimization of Fuels and Engines meneliti potensi untuk meningkatkan efisiensi mesin melalui penggunaan campuran etanol dan bahan bakar nabati beroktan tinggi lainnya.

2. Membuka Lapangan Pekerjaan

Advertising
Advertising

Produksi etanol menciptakan lapangan kerja di daerah pedesaan yang membutuhkan kesempatan kerja. Menurut Renewable Fuels Association, produksi etanol pada tahun 2021 menyumbang lebih dari 73.000 pekerjaan langsung di seluruh negeri.

3. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Salah satu manfaat utama bioetanol adalah kemampuannya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika dibakar, bioetanol menghasilkan emisi karbon dioksida, tetapi jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil seperti bensin atau diesel. Tanaman yang digunakan sebagai bahan baku bioetanol, seperti jagung atau tebu, juga menyerap karbon dioksida selama fotosintesis mereka, membantu mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.

4. Kemandirian Energi

Bioetanol memberikan harapan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri tanpa bergantung pada impor bahan bakar fosil. Dengan mengandalkan sumber daya hayati yang dapat diperbaharui, negara dapat membangun kapasitas produksi bioetanol yang lebih besar dan meningkatkan keberlanjutan energi secara keseluruhan.

Pilihan editor : Apa Itu Bioetanol yang Digunakan Sebagai Bahan Bakar Kendaraan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

5 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

5 hari lalu

Hutan Mangrove Lebih Efektif Menyerap Emisi Karbon, Ini Penjelasannya

Hutan mangrove memiliki segudang manfaat terutama efektif menyerap emisi karbon. Begini penjelasannya .

Baca Selengkapnya

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

8 hari lalu

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

Kepala UNICEF Catherine Russel melaporkan fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakardi Jalur Gaza akibat penutupan perlintasan Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

11 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

15 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

15 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

18 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

7 Tugas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Sebagai Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

19 hari lalu

7 Tugas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Sebagai Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol

Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Merauke, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

20 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya