Mahasiswa Universitas Tidar Ciptakan Parfum dari Biji Carica, Tahan Wangi 8 Jam

Sabtu, 10 Juni 2023 18:38 WIB

Wali Kota Magelang Muhamad Aziz saat mengunjungi stand Parca Natural Scent Mahasiswa Universitas Tidar. (Tempo.co/Arimbihp)

TEMPO.CO, Magelang - Mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) menciptakan parfum yang berasal dari biji buah carica dengan ketahanan wangi hingga delapan jam. Karya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Untidar itu dipamerkan dalam Kompetisi dan Ekspo Inovasi Kewirausahaan Mahasiswa Nasional, Sabtu, 10 Juni 2023.

Seorang mahasiswa penemu parfum alami, Tania (21), mengatakan produk yang ia namai Parca Natural Scent itu dibuat dengan memilih biji carica sebagai bahan utama lantaran ingin memanfaatkan limbah buah yang banyak terbuang.

"Jadi carica yang banyak digunakan hanya buahnya, untuk manisan, bijinya terbuang, maka kami terpikir untuk memanfaatkannya untuk menjadi karya baru yang inovatif dan bermanfaat," kata Tania saat ditemui Tempo di Gedung Auditorium Untidar, Sabtu.

Menurutnya, parfum biji carica ia buat bersama keempat temannya satu prodi secara manual dengan sistem penyulingan. "Setiap produksi kami memerlukan 5 kilogram biji carica untuk menghasilkan 300 mililiter parfum Parca Natural Scent," tuturnya.

Kemudian, 300 mililiter parfum tersebut dibagi ke dalam 20 botol berukuran 15 liter dan dijual dengan harga Rp 10.000 per biji. Tania menuturkan, sekali produksi, dia dan kawan-kawannya membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk menghasilkan 300 mililiter parfum Parca Natural Scent. "Sejauh ini baru tiga kali produksi, peminatnya sudah ada beberapa dari teman-teman dan dosen-dosen," tuturnya.

Advertising
Advertising

Tahapan pembuatan parfum biji carica

Rekan Tania yang juga membantu membuat parfum biji carica, Linda (21), mengatakan sekali produksi dirinya membutuhkan tiga kali penyulingan agar wanginya awet. "Pertama, biji carica kami peras dulu sampai kering, sampai habis sarinya, harus sampai kesat dan tidak berair," jelasnya.

Kedua, sambung Linda, sari tersebut disuling tahap satu, dan direbus hingga keluar uap dan aromanya tercium. "Jika sudah, nanti didinginkan dahulu, hingga keluar air dari uap tersebut, kemudian lakukan penyulingan tahap dua hingga baunya tercium makin pekat," kata dia.

Ketiga, Linda mengatakan air tersebut kembali didinginkan dan dilanjutkan proses penyulingan tahap ketiga dan warnanya jernih. "Terakhir, jika sudah dingin, bau biji carica akan semerbak dan aromanya manis, maka parfum pun sudah siap dipakai," jelas Linda.

Ia berharap, ke depannya, peminat parfum biji carica semakin banyak sehingga bisa meningkatkan jumlah produksi dan menambah varian wangi baru. "Rencananya akan kami buatkan marketplace, tapi sedang kami coba dulu untuk terus berinovasi, tetapi pastinya tidak menghilangkan aroma carica yang manis dan khas," pungkasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

9 jam lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

13 jam lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

13 jam lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

4 hari lalu

Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.

Baca Selengkapnya

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

4 hari lalu

Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

6 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

6 hari lalu

Cerita Mahasiswa Unas Diminta Cantumkan Nama Dosen di Artikel Ilmiahnya

Mahasiswa Unas sebetulnya tidak diwajibkan untuk membuat jurnal.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

9 hari lalu

Tak Hanya Diduga jadi Joki Nilai, Dosen Untan Manfaatkan Mahasiswa S1 untuk Kepentingan Pribadi

Dosen yang sebelumnya diduga jadi joki mahasiswa S2 FISIP Untan juga kerap memanfaatkan mahasiswa S1 dalam penulisan jurnal tanpa mencantumkan nama.

Baca Selengkapnya