Pakar Ungkap Teknologi AI Bakal Ancam Demokrasi di Pemilu 2024

Reporter

Andika Dwi

Editor

Erwin Prima

Rabu, 21 Juni 2023 18:09 WIB

Ilustrasi kecerdasan buatna. towardscience.com

TEMPO.CO, Jakarta - Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan mengancam demokrasi di banyak negara, terutama yang akan menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu).

Hal tersebut diungkap oleh Dame Wendy Hall, profesor ilmu komputer spesialis AI dari University of Southampton, pada acara televisi Beth Rigby Interviews. Ia juga merupakan anggota Dewan AI Britania Raya, sebuah komite ahli independen yang memberikan saran kepada pemerintah dan memegang kepemimpinan tertinggi seputar ekosistem AI.

Dame Wendy mengatakan bahwa kemampuan AI untuk merusak demokrasi harus menjadi perhatian khusus daripada ancaman eksistensial lain yang ditimbulkan oleh teknologi. Ia juga mengungkap keprihatinan atas proyek Neuralink milik Elon Musk yang memicu sejumlah masalah etik.

Lebih lanjut, Dame Wendy melihat kemungkinan pertumbuhan disinformasi dan deepfake (citra rekayasa) karena AI membuatnya sangat mudah dilakukan. Orang-orang bisa bebas mengakses perangkat lunak AI lewat internet sehingga makin sulit untuk mendeteksi kebenaran suatu video, foto, atau sekadar tulisan.

Ancaman AI terhadap eksistensi manusia ratusan tahun ke depan bukanlah masalah utama saat ini. Dalam konteks pemilu 2024 yang bakal berlangsung di beberapa negara, masyarakat perlu masih dibantu dalam memperoleh informasi di internet.

Advertising
Advertising

“Bahkan masih banyak orang awam yang perlu dibantu dalam menyaring informasi dari internet," ujar Wendy diseperti dikutip dari Skynews, Rabu 21 Juni 2023.

Wendy kemudian menyebut bahwa klaim AI memiliki kekuatan untuk “membunuh banyak manusia” dalam waktu dua tahun adalah reaksi berlebihan. Menurutnya, risiko AI sama sekali belum mendekat ke arah situ.

Walau demikian, manusia harus senantiasa berupaya menjaga AI berada di bawah kendali mereka, bukannya malah menjadi budak teknologi. Dari situlah dasar pembentukan peraturan maupun kebijakan berasal.

Wendy ingin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Global AI di Inggris pada Oktober mendatang berfokus pada kasus deepfake, rekayasa gambar atau video yang melibatkan rupa seseorang. Ia pun menekankan perlunya teknologi untuk mendeteksi deepfake atau disinformasi lainnya dan memastikan bahwa sesuatu berasal dari sumber terpercaya.

Selain deepfake, Wendy menunjukkan hal-hal lain yang bisa menjadi tidak terkendali dalam beberapa generasi ke depan, misal ancaman nuklir atau perang biologi-kimia. Teknologi atau mesin AI tertentu sangat mungkin untuk mengembangkan obat-obat mematikan dengan sengaja. Dame Wendy kemudian menyinggung kegagalan industri medis dalam pengawasan obat berbahaya seperti Talidomid.

Terlepas dari segala ancaman yang ditimbulkan, AI memang dapat meningkatkan pengambilan keputusan oleh politisi dengan membantu mereka memadatkan informasi menjadi lebih terarah. Menurut Dame Wendy, itu akan memperbaiki pembicaraan para politisi yang sering kali berdasar pada hal-hal yang tidak mereka pahami. Praktik tersebut berhubungan dengan kemampuan AI generatif dalam meringkas suatu dokumen secara cepat.


Masalah Privasi


Dame Wendy juga berbicara tentang polemik Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Siber di Inggris. RUU ini bertujuan melindungi anak-anak dan menargetkan pelaku hoaks atau tindakan ilegal lainnya. Namun, langkah tersebut dikritik karena pemerintah dan pihak berwenang akan memiliki atas akses ke informasi perpesanan pribadi.

Perusahaan teknologi turut mengungkap tuntutan pemerintah untuk menyediakan “pintu belakang” ke pesan pribadi orang-orang yang tentu bakal melemahkan perlindungan dari penjahat siber. Oleh karena itu, Dame Wendy ingin perusahaan teknologi bertanggung jawab atas hal-hal buruk yang dapat terjadi dan lacak dari mana asalnya tanpa harus mengganggu privasi pengguna.

Persoalan lain datang dari hak kebebasan berpendapat. Sangat sulit bagi perusahaan atau pemerintah memutuskan apa yang bisa dan tidak bisa masyarakat katakan melalui internet.

Belum lagi perdebatan tentang Neuralink yang bertujuan menghubungkan otak manusia dan komputer. Walau sangat berguna bagi penyandang disabilitas, teknologi tersebut mampu membaca gelombang otak penggunanya yang lagi-lagi menimbulkan masalah privasi.

Sebagai penutup, Dame Wendy mengakui bahwa dunia teknologi modern tampak sedikit menakutkan. Ia berharap agar setiap pelaku AI di seluruh dunia benar-benar memahami apa yang sedang mereka kerjakan.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | SKY NEWS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

066

Berita terkait

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

4 jam lalu

Puluhan Turis Australia Terkatung-katung di Kaledonia Baru

Sekitar 30 turis Australia terkatung-katung di Kaledonia Baru menunggu kesempatan untuk bisa keluar dari negara itu dengan aman usai pecah kerusuhan

Baca Selengkapnya

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

1 hari lalu

Hugua Kader PDIP Usulkan Politik Uang Dilegalkan, Cermati Bentuk Money Politics dalam Pemilu

Politik uang jadi sorotan setelah diusulkan Hugua, anggota Komisi II DPR yang juga kader PDIP agar dilegalkan. Seperti apa bentuk money politics?

Baca Selengkapnya

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

1 hari lalu

Kader PDIP Usul Politik Uang Dilegalkan, Ini Aturan Larangan Money Politics dan Sanksi Bagi Pelanggarnya

Anggota Komisi II DPR yang juga Kader PDIP, Hugua usulkan politik uang dalam Pemilu dilegalkan. Bagaimana regulasi money politics dan sanksinya?

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

1 hari lalu

Google Tingkatkan Pengalaman Penelusuran dengan AI Generatif

Google tingkatkan pengalaman pencarian dengan AI generatif Gemini, menawarkan AI Overviews untuk jawaban cepat, perencanaan, dan pencarian dengan video.

Baca Selengkapnya

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

1 hari lalu

Alasan Demokrat Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pilkada 2024

Partai Demokrat menolak usulan agae politik uang atau money politics dilegalkan pada Pemilihan Kepala Daerah alias Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

2 hari lalu

Kementerian PUPR Manfatkan AI untuk Bangun Infrastruktur Jalan di IKN

Menurut Kementerian PUPR pemanfaatan AI digunakan untuk membangun dan mempermudah proses konstruksi infrastruktur jalan di IKN

Baca Selengkapnya

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

2 hari lalu

Cara Menggunakan Viggle AI untuk Video Animasi dan Manfaatnya

Viggle AI adalah aplikasi edit video animasi berbasis AI yang sedang ramai diperbincangkan. Berikut cara menggunakan Viggle AI melalui Discord.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

2 hari lalu

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

DKPP memutuskan menjatuhkan sanksi berupa peringatan kepada ketua dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gugatan DPT yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

2 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

2 hari lalu

Prabowo Bantah Disebut Bakal Turunkan Kualitas Demokrasi Indonesia

Prabowo menyebut, dirinya sudah mengikuti empat kali kontestasi Pemilu, namun baru kali ini dia menang.

Baca Selengkapnya