Cerita Dosen ITB Gagal Dapatkan Nikuba untuk Diuji Coba

Rabu, 5 Juli 2023 06:55 WIB

Nikuba. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar tentang Niku Banyu (Nikuba) buatan Aryanto Misel belakangan mencuat lagi yang didukung video rekaman di beberapa kanal media sosial. Pembuat Nikuba dan tim pendukungnya mengklaim telah menjalin kerja sama dengan rekanan beberapa perusahaan otomotif ternama di Italia pada Juni lalu.

Nikuba sempat menarik perhatian dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Pandji Prawisudha. Dia pernah berusaha untuk membelinya pada 2022 seharga Rp 4,5 juta, namun gagal karena Nikuba tidak dijual. “Kami mau cek dengan tata cara ilmiah apakah alat ini memungkinkan atau tidak,” katanya, Selasa, 4 Juli 2023.

Menurut Pandji, alasannya untuk membeli Nikuba saat itu karena ingin menjajal teknologi baru. Rencana awalnya, dia ingin mengetahui proses awal dan hasil dari Nikuba yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan seperti sepeda motor. “Kalau itu sudah terbukti dan diizinkan, kita bisa masuk ke dalamnya dengan membongkar alat,” kata dosen di Kelompok Keahlian Konversi Energi itu.

Pada prinsipnya, menurut Pandji, Nikuba dengan kemampuannya menghasilkan hidrogen dari air bukan sesuatu yang aneh. Molekul air, dengan rumus kimia H2O, mengandung hidrogen dan oksigen. Selain dari air, hidrogen bisa diperoleh dari batubara maupun gas alam. Proses elektrolisis lazim digunakan untuk memisahkan hidrogen dalam air dengan menggunakan listrik.

Dari informasi yang didengarnya dan tayangan rekaman video, Nikuba diketahui menggunakan sumber lisrik dari alternator alias dinamo pada kendaraan. “Jadi listriknya diambil dari putaran mesin dan aki,” katanya. Setelah hidrogen terpisah, gas yang tergolong bertekanan super tinggi itu tidak ditampung, melainkan langsung dialirkan ke ruang bakar mesin kendaraan. “Sampai tahap ini memang logis,” ujar dia.

Advertising
Advertising

Pada beberapa video dan foto terlihat, Nikuba dipasang di belakang jok sepeda motor. Ketika kendaraan bergerak, alternator menghasilkan listrik untuk memproses hidrogen dari air. Namun ketika kendaraan terpaksa berhenti karena lalu lintas macet misalnya, kata Pandji, maka terjadi kekurangan energi dari hidrogen. “Begitu kena macet di jalan, putaran mesin kendaraan menurun sehingga proses elektrolisis juga jadi tidak terlalu bagus hasilnya,” ujar dia.

Sementara dari pengakuan seorang yang menjajal Nikuba, menurutnya, pemakaian bensin untuk sepeda motornya jadi berkurang. Biasa mengisi ulang tiap 3-4 hari menjadi seminggu sekali. “Berarti Nikuba itu tidak 100 persen menggunakan hidrogen,” ujar Pandji. Penggunaan hidrogen dan bahan bakar minyak seperti bensin pada kendaraan dinilainya tergolong lumrah. “Kalau targetnya (hidrogen) untuk mengirit BBM itu bisa terjadi.”

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

21 jam lalu

Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

1 hari lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

1 hari lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

2 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

3 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

4 hari lalu

Bamsoet Kembali Diminta Mengajar Program Doktor di Universitas Jayabaya

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, kembali diminta untuk mengajar program doktor (S3) ilmu hukum di Universitas Jayabaya, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar Indonesia

5 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Kualitas Tenaga Pengajar Indonesia

Bamsoet mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) sebagai pemenunah persyaratan sertifikasi pendidik untuk dosen di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

6 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya