Kisah Utusan BRIN Pertama Kali Bertemu Penemu Nikuba pada 2022

Jumat, 14 Juli 2023 17:22 WIB

Dadan Nugraha (kemeja coklat), Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/ Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah BRIN di kantor BRIN, Jakarta, 14 Juli 2023. (Tempo/Maria Francisca Lahur)

TEMPO.CO, Jakarta - Inovasi Niku Banyu atau Nikuba yang ditemukan Aryanto Misel, telah diketahui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sejak tahun lalu. BRIN pun tak tinggal diam dan berupaya menindaklanjuti temuan itu.

Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Kementerian/Lembaga, Masyarakat, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRIN, Dadan Nugraha, mengaku datang menemui Misel di Cirebon tahun lalu.

“Ketika Nikuba awal viral tahun 2022, saya ditugaskan untuk mendatangi beliau,” kata Dadan kepada media di kantor BRIN, Jakarta Pusat, 14 Juli 2023.

Ia berkisah bahwa kedatangannya bukan untuk membahas hal teknis. Pembicaraan saat itu tidak hanya terkait Nikuba, karena Misel memiliki banyak kreasi yang lain, seperti alat pemadam api.

“Kedatangan tersebut dalam rangka mencoba membuka komunikasi dan menawarkan,” jelasnya. Lebih detail, tawaran itu berupa kemungkinan jika ingin melakukan pengujian, maka BRIN siap membantu dan memfasilitasi.

Advertising
Advertising

Mengenai Nikuba, Dadan mengaku melihat produk tersebut, namun tidak mengerti. “Waktu dipasang di motor, saya lihat. Tapi dalaman seperti apa, saya tidak tahu,” jelasnya.

Ia mengaku bukan ahlinya, demikian juga rekannya, Eka, karena berasal dari manajemen, bukan peneliti. Rencananya, jika Aryanto berkenan, ia akan mempertemukan dengan perisetnya. Karena pembicaraan belum masuk ke hal teknis, maka juga tidak ada pengujian.

Dadan memastikan, BRIN menunggu kapan pun Aryanto berkenan. “Kami sangat terbuka,” katanya memastikan. Selain itu, jika ada peluang melanjutkan komunikasi yang terdahulu, ia menyatakan siap meneruskan. “Saya pernah menghubungi beliau, jujur, belum ada respons lagi,” kata Dadan.

Menurut pengakuannya, komunikasi itu terjadi tak lama setelah bertemu di Cirebon. Selain itu, juga dipastikan bahwa sejauh ini belum ada rencana kerja sama lanjutan.

Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR)

Dadan menjelaskan, BRIN sangat menghargai, mengapresiasi dan bahkan mendorong munculnya inovasi-inovasi dari kalangan masyarakat luas, termasuk temuan Nikuba. Temuan tersebut diharapkan dapat diterapkan dan dimanfaatkan secara luas, sehingga perlu divalidasi sesuai kaidah ilmiah (saintifikasi), didaftarkan untuk mendapatkan perlindungan Kekayaan Intelektual (KI), serta disempurnakan dan dilakukan sertifikasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Menurutnya, BRIN akan memfasilitasi inovasi yang berasal dari masyarakat melalui skema Fasilitasi Inovasi Akar Rumput (FIAR). Fasilitasi tersebut dimaksudkan agar inovasi yang berasal dari masyarakat dapat diuji dan dibuktikan secara ilmiah, terlindungi, serta memenuhi standar yang ditetapkan oleh regulator.

“Saat ini kami sedang menelaah dan melakukan review atas kurang lebih 80 potensi inovasi akar rumput yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia,” jelasnya. Selanjutnya akan dilakukan pendampingan dengan melibatkan periset dari bidang yang sesuai.

Ia menyebutkan beberapa contoh inovasi akar rumput yang telah teridentifikasi dan diusulkan tersebut, antara lain mesin teknologi tepat guna (TTG), teknologi pengolahan limbah, bahan bakar alternatif, aplikasi teknologi digital, pemanfaatan IoT dalam pertanian, diversifikasi olahan pangan, dan lainnya.

Program FIAR terbuka untuk masyarakat baik individu maupun kelompok, yang bukan berasal dari institusi pemerintah, industri, perguruan tinggi atau lembaga riset.

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa FIAR bukan merupakan insentif pembiayaan langsung, melainkan pendampingan teknis. Dengan demikian, BRIN tidak diberikan dalam bantuan uang tunai maupun peralatan. Anggaran bersifat at-cost sesuai kebutuhan masing-masing kegiatan.

“Kami mendorong agar semakin banyak inovasi yang dihasilkan oleh akar rumput yang tersaintifikasi, terlindungi, memenuhi syarat regulasi, diterapkan/dikomersialisasikan, serta memberikan dampak ekonomi bagi inovatornya,” pungkasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

1 hari lalu

Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

Total anggrek Indonesia yang sudah dievaluasi IUCN Red List baru sebatas 230 spesies. Padahal, Indonesia memiliki hingga 4.200 spesies anggrek.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

2 hari lalu

Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

Peneliti BRIN mengatakan, pengembangan vaksin Hepatitis C bisa dilakukan jika peneliti dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

4 hari lalu

Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.

Baca Selengkapnya

Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

4 hari lalu

Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

Tersedia sebanyak 500 formasi CPNS 2024 BRIN. Kesempatan diberikan kepada lulusan doktor (S3) untuk mengisi jabatan fungsional Peneliti Ahli Muda.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

4 hari lalu

Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

Simulasi gempa maksimal dari Segmen Megathrust Jawa Barat menghasilkan prediksi tsunami sampai 20 meter di pesisir. Bangunan roboh bisa sampai Jakarta

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

5 hari lalu

Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

Menurut peneliti BRIN, lokasi megathrust ini umumnya terletak di sisi barat Sumatera hingga selatan Jawa. Bidangnya seukuran Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

6 hari lalu

Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup uni

Baca Selengkapnya

Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

7 hari lalu

Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

Kapal tersebut sudah ditemukan sejak 2016 di Bintan, namun penelitian dilanjutkan dua tahun belakangan.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

7 hari lalu

Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

Peneliti BRIN menyebutkan budaya siaga bencana telah ada sejak zaman nenek moyang tinggal di Nusantara dan mitigasi yang tepat bisa kurangi korban.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

8 hari lalu

Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.

Baca Selengkapnya