Antisipasi El Nino di Sulsel, Pemda Perbaiki Irigasi

Rabu, 19 Juli 2023 19:44 WIB

Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu, 25 Juni 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan persentase peluang terjadinya fenomena El Nino di Indonesia pada Juni 2023 menguat dari sebelumnya 50-60 persen menjadi 80 persen sehingga pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera melakukan upaya antisipatif pada wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan dampak lanjutannya. ANTARA FOTO/Arnas Padda

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sulawesi Selatan, Imran Jauzi, mengatakan wilayah barat di Sulawesi Selatan sudah mulai terdampak El Nino. Itu terlihat dari beberapa kecamatan di kabupaten/kota yang kesulitan air saat menggarap sawah.

Menurutnya, pemerintah daerah rutin memperbaiki irigasi atau saluran air tersier supaya wilayah tersebut tidak kekurangan air.

Imran menyebutkan wilayah yang mulai terkena dampak kekeringan adalah Kabupaten Pinrang, Barru, dan Kota Parepare. “Tapi tidak semua wilayah itu kesulitan air karena ada irigasinya. Jadi, tinggal dimaksimalkan saja,“ kata Imran, Rabu, 19 Juli 2023.

Selain memperbaiki irigasi, ujar Imran, pihaknya juga melakukan pompanisasi dan pipanisasi untuk para petani. Itu dilakukan agar bisa membantu proses percepatan tanaman dan mengurangi lahan yang kekurangan air.

“Langkah yang kami ambil sekarang saling menutupi lahan yang kering (tidak bisa ditanami padi), itu ditutupi dengan lahan yang memiliki irigasi,” ucapnya. Dengan begitu, Imran berharap stok beras ke depannya masih bisa tercukupi.

Advertising
Advertising

Sulsel merupakan salah satu peyangga beras di Indonesia, sehingga stoknya harus tetap terjaga. “Kita berharap Oktober-November hasil panen tidak menurun drastis.”

Sementara itu, salah seorang petani di Kecamatan Patampanua, Pinrang, Abdul Somad mengatakan para petani sudah siap jika terjadi kekeringan pada Agustus-September mendatang dengan menyiapkan pompa air untuk memenuhi lahan atau sawah para petani, apalagi saat ini tanaman padi sudah berumur sebulan lebih. “Saya sudah siapkan pompa air,” ujar Comat sapaan Abdul ini.

Menurutnya, para petani lainnya tidak terlalu mengkhawatirkan datangnya El Nino bulan depan karena hal itu sudah biasa terjadi pada beberapa musim tanam di Pinrang.

Namun, yang menjadi permasalahan hingga kini adalah sulitnya para petani mendapatkan pupuk urea. Padahal itu yang paling dibutuhkan oleh petani jika masuk musim tanam. “Harga pupuk di eceran capai 170 ribu satu sak. Ya, mau tidak mau terpaksa dibeli karena kita butuh,” tutur lelaki 39 tahun ini.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

1 hari lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

1 hari lalu

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencatat, lebih dari 50 calon mahasiswa Unri masuk kelompok UKT tidak sesuai kemampuan ekonomi orang tua mereka.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

1 hari lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

5 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

8 hari lalu

Rekor Suhu Udara Terpanas Berlanjut di April 2024, Ini Datanya

Suhu udara di permukaan Bumi sepanjang April 2024 mematahkan rekor sebelumnya yang tercipta pada 2016. Sama-sama diwarnai El Nino kuat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

10 hari lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

11 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

15 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

16 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

16 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya