Guru Besar FKUI Sebut 10 Dampak El Nino bagi Kesehatan

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 23 Juli 2023 07:33 WIB

Sejumlah bocah bermain di area persawahan yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau di Desa Pajukukang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu, 25 Juni 2023. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan persentase peluang terjadinya fenomena El Nino di Indonesia pada Juni 2023 menguat dari sebelumnya 50-60 persen menjadi 80 persen sehingga pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera melakukan upaya antisipatif pada wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan dan dampak lanjutannya. ANTARA FOTO/Arnas Padda

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Tjandra Yoga Aditama mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk mengantisipasi potensi berbagai bahaya kesehatan akibat El Nino yang diprakirakan terjadi Agustus 2023.

Dia merujuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprakirakan puncak fenomena El Nino di Indonesia akan terjadi pada Agustus hingga September 2023. "Karena kita sudah mendekati akhir Juli 2023, jadi akan bermula dalam beberapa hari lagi," kata dia melalui pesan elektroniknya, Sabtu, 22 Juli 2023.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan setidaknya ada 10 dampak El Nino bagi kesehatan, salah satunya gangguan kekurangan makanan sampai ke malnutrisi yang terjadi karena gangguan ketersediaan ketahanan pangan (food security).

Selanjutnya, peningkatan kejadian penyakit menular yang terjadi akibat kombinasi menurunnya higiene sanitasi, perubahan pola hidup penular penyakit, dan lainnya.

Berikutnya, kata dia, peningkatan penyakit yang berhubungan dengan air (water borne disease) karena keterbatasan ketersediaan air dan sanitasi.

Advertising
Advertising

Dampak lainnya, ungkapnya, penurunan akses masyarakat ke fasilitas kesehatan dan disrupsi pelayanan kesehatan, baik karena cuaca panas atau mungkin bencana alam yang terjadi masa El Nino.

Kemudian, peningkatan penyakit paru dan saluran napas yang berhubungan dengan terjadinya polusi udara serta penyakit akibat cuaca panas atau "heat stress".

Di sisi lain, El Nino bisa berdampak bagi psikososial, kejiwaan, dan peningkatan penyakit menular vektor karena perubahan pola hidup vektor, seperti nyamuk, tikus, dan lainnya dengan segala dampaknya.

Selain itu, sambung Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, fenomena El Nino bisa berdampak pada terjadinya bencana alam yang dapat mengakibatkan orang mengungsi dengan berbagai akibatnya serta kecederaan dan bahkan kematian akibat cuaca ekstrem dan bencana yang terjadi.

ANTARA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

11 jam lalu

Istirahat Tak Sekadar Bersantai, Apa Itu Rest Day?

Kebugaran dan kesehatan tubuh tak hanya soal olahraga rutin, tapi juga istirahat yang tepat

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

21 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

5 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

5 hari lalu

Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.

Baca Selengkapnya

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

5 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

6 hari lalu

Guru Besar Unair Ungkap Pentingnya Deteksi Dini Pendengaran pada Bayi

Deteksi dini pada bayi baru lahir bisa menggunakan alat bernama auditory brainstem response (ABR).

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

7 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya