Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 27 Juli 2023 17:54 WIB

Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) melakukan kegiatan susur sungai selama tiga hari, mulai 29 Agustus 2022. (Ecoton)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini 27 Juli, diperingati sebagai Hari Sungai Nasional. Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki banyak sungai. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, apa yang dimaksud dengan sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.

Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, penetapan 27 Juli sebagai Hari Sungai Nasional bermula sejak tahun 2011. Ketetapan ini termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, Pasal 74. Bunyi pasal tersebut adalah berikut:

"Dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional (tanggal 27 Juli)."

PP tersebut menjelaskan bahwa masyarakat diharapkan untuk berpartisipasi dan terlibat aktif dalam melestarikan sungai. Dengan adanya Hari Sungai Nasional ini diharapkan bisa membuat masyarakat lebih peduli dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai-sungai di Indonesia.

Pemulihan Sungai

Advertising
Advertising

Selain itu, peringatan Hari Sungai Nasional juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam melakukan proses penyembuhan dan pemulihan pada sungai-sungai yang rusak dan tercemar di Indonesia, dikutip dari greeners.co.

Dikutip dari laman IPB University Faculty of Fisheries, data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 46 persen sungai di Indonesia termasuk dalam keadaan tercemar berat, 32 persen termasuk dalam keadaan tercemar sedang berat, 14 persen termasuk dalam tercemar sedang, dan 8 persen lainnya termasuk tercemar ringan.

Air sungai yang tercemar tentu akan menimbulkan kerugian dan dampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, dengan adanya Hari Sungai Nasional, diharapkan masyarakat semakin sadar dan lebih peduli dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

GREENERS | NATIONAL GEOGRAPHIC

Pilihan editor: Sungai Bengawan Solo Kembali Tercemar, PDAM Hentikan Operasional

Berita terkait

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

18 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

32 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

49 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

50 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

52 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

23 Januari 2024

500 Ribu Meter Kubik Material Erupsi Gunung Marapi Ancam Warga hingga 7 Kilometer

Jika terjadi banjir lahar hujan, katanya, tumpukan material vulkanik Gunung Marapi tersebut dapat menjangkau hingga area tujuh kilometer.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

1 Januari 2024

BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Ekosistem Sungai

BRI berupaya mendorong perbaikan dan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama yang tingkat pencemaran airnya sangat tinggi terutama akibat sampah yang menumpuk.

Baca Selengkapnya

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

31 Desember 2023

Makassar, Kota Sehat yang Diarenya Meningkat

Jamban itu digunakan oleh lima orang. Mereka berdomisili di Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

18 Desember 2023

Terdampak Erupsi Gunung Marapi, Ini Kondisi Terkini Hulu Sungai di Sekitarnya

Erupsi Gunung Marapi membuat sejumlah sungai terpapar abu vulkanik, guguran lava, awan panas, dan banjir bandang. Ini kondisi terkini.

Baca Selengkapnya