Menjelang Puncak El Nino Agustus-September, BNPB Ajak Masyarakat Hemat Air

Selasa, 1 Agustus 2023 06:36 WIB

Hutan yang dibakar di luar kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 1 November 2015. Kebakaran hutan ini diperparah dengan fenomena alam El Nino, yaitu berkurangnya curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memberikan peringatan kepada warga mengenai ancaman El Nino yang diprediksi akan mencapai puncak pada Agustus - September 2023.

“Diprediksi, El Nino ini intensitasnya lemah hingga moderat,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan air atau kekeringan juga ketahanan pangan.

Mengingat sudah di penghujung Juli, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan pihaknya meminta pemerintah daerah melalui BPBD memberikan edukasi ke masyarakat. “Warga diimbau dari sekarang untuk menggunakan air dengan sungguh berhemat,” kata dia.

Suharyanto memberi saran agar air digunakan misalnya untuk memasak dan minum. Sedangkan, untuk mandi dan kebutuhan lain sebaiknya tidak menggunakan sumber-sumber air bersih.

Selain menyampaikan imbauan untuk memastikan ketersediaan air, Suharyanto menyiapkan langkah lain untuk menghadapi dampak El Nino. Langkah itu adalah melakukan mitigasi dengan mengisi ketersediaan air, caranya mendatangkan hujan buatan.

Advertising
Advertising

Dalam mendatangkan hujan buatan, BNPB bekerjasama dengan BMKG dan BRIN menggelar operasi TMC atau Teknologi Modifikasi Cuaca untuk mengisi danau, embung, sungai dan sumur.

Langkah lainnya adalah mewaspadai kemungkinan kebakaran hutan dan lahan mengingat adanya catatan yang kurang baik pada 2015 dan 2019. "Saat itu, kebakaran hutan dan lahan sangat besar dan luas. “Di tahun 2023 jangan sampai itu terjadi,” kata Suharyanto.

Antisipasi karhutla

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan, disebutkan ada 6 provinsi prioritas, yaitu Sumatrra Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. BNPB mengaku sudah menggelar apel kesiapan dan kesiapsiagaan dalam menangani karhutla.

Suharyanto mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 31 unit helikopter dengan water bomb untuk memadamkan api bila terjadi kebakaran lebh besar. Namun penanganan pertama adalah melalui jalur darat.

Untuk memonitor terjadinya karhutla, pihaknya mengaku sudah mengintegrasikan seluruh aplikasi yang dimiliki kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah. Saat ini, Suharyanto mencatat karhutla telah terjadi di beberapa daerah, bahkan di luar 6 provinsi prioritas.

“Ini tugas BNPB jangan sampai membesar,” kata Suharyanto.

Berdasarkan data TMC untuk penanganan karhutla tahun 2023, operasi rekayasa cuaca sudah dilaksanakan di enam provinsi, yaitu Riau, Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan. Operasi pertama dimulai pada 19 April 2023 dan terakhir 23 Juli 2023.

Pilihan Editor: 236 Titik Panas Terdeteksi di Kalimantan Timur, Naik dari 83

Berita terkait

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

9 jam lalu

Indonesia Dilanda Suhu Panas yang Bikin Gerah, Sampai Kapan?

Suhu panas yang melanda Indonesia diperkirakan terjadi hingga Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

9 jam lalu

Gempa Darat Dangkal Terjadi di Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa darat menggetarkan wilayah Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis siang, 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

15 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Badai

Potensi hujan badai di sejumlah wilayah Indonesia akibat keberadaan tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon tropis 91P.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

16 jam lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

17 jam lalu

BMKG: Pulau Jawa Nihil Potensi Cuaca Hujan Lebat Hari Ini

Tak banyak faktor yang mempengaruhi cuaca di wilayah Indonesia pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

19 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Hujan Berpotensi Kembali Hadir di Jakarta

Setelah absen beberapa lama, peringatan dini cuaca kembali diberikan BMKG untuk Jakarta pada hari ini, Kamis 9 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

20 jam lalu

Cuaca Panas Ancam Produksi Beras

Cuaca panas belakangan ini di satu sisi dapat meningkatkan rendemen padi, tapi di sisi lain berpotensi membuat gagal tanam dan gagal panen.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

1 hari lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

1 hari lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

1 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya