Megawati Lantik Jenderal Bintang Tiga Jadi Wakil Kepala BRIN

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Kamis, 3 Agustus 2023 18:34 WIB

Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan saat peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 26 Juli 2023. Kebun raya mangrove tersebut merupakan pertama di Indonesia dan diharapkan menjadi tempat untuk edukasi dan pariwisata yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN Megawati Soekarnoputri telah mengangkat perwira tinggi militer Amarulla Octavian menduduki jabatan Wakil Kepala BRIN untuk membenahi internal lembaga riset dan teknologi milik pemerintah tersebut.

Amarulla mengatakan penataan internal yang disampaikan Megawati itu harus disesuaikan dengan arahan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.

"Kalau arahan dari Ketua Dewan Pengarah tadi terkait tugas-tugas untuk penataan organisasi ke dalam. Jadi untuk internal BRIN, kemudian ada penataan soal Badan Riset dan Inovasi Daerah, tetapi itu semua harus sesuai dengan arahan Kepala BRIN," ujarnya di Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023, dikutip dari Antara.

Amarulla mengatakan setelah menjadi Wakil Kepala BRIN, ia memprioritaskan organisasi dan tata kerja yang telah disusun sebelumnya. Prioritas sesuai dengan organisasi dan tata kerja di BRIN, serta menyelesaikan program prioritas yang telah disusun BRIN.

Jenderal bintang tiga itu mengaku tidak akan memprioritaskan riset di sisi militer saja setelah menjabat Wakil Kepala BRIN, meskipun ia berasal dari TNI AL.

Menurutnya, riset yang terpenting adalah bisa bermanfaat bagi umat manusia, seperti ketika peneliti menciptakan ponsel hingga kamera.

"Tidak semata-mata selalu program itu diarahkan kepada kepentingan militer. Banyak sekali teknologi militer yang sebetulnya juga bisa dikonversi menjadi teknologi komersial. Handphone ini tadinya teknologi militer. Internet, komputer, dan kamera, tetapi setelah itu karena tidak perang, jadi diperuntukkan demi kesejahteraan manusia," papar Amarulla.

Lebih lanjut dia menyampaikan tidak membeda-bedakan antara teknologi militer atau bukan, karena hal terpenting bisa bermanfaat kepada masyarakat, negara, dan umat manusia.

Baca juga: BEM Unair Pertanyakan Pembatalan Sepihak Diskusi yang Undang Rocky Gerung

Advertising
Advertising

Kepala BRIN sebut bakal terbantu

Amarulla mengungkapkan tenaga atom yang dulu diperuntukkan sebagai alat pembunuh saat perang dunia, ternyata setelah dipergunakan sekian lama, secara statistik 80 persen itu untuk kesejahteraan manusia. Nuklir untuk pertanian, kosmetik, kesehatan, dan sebagainya.

"Kadang-kadang orang melihat teknologi nuklir itu ke hal yang menakutkan, padahal banyak teknologi militer yang juga bermanfaat untuk negara dan bangsa," kata Rektor Universitas Pertahanan tersebut.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengaku bakal terbantu dalam keseharian memimpin BRIN dengan dilantiknya Amarulla.

Sementara itu Dosen Universitas Pertahanan Hasto Kristiyanto mengatakan pemerintah kini sedang mendorong hilirisasi, sehingga membutuhkan banyak sumber daya manusia berkualitas maupun hasil riset serta inovasi.

Dia memandang peran BRIN sangat penting dalam mewujudkan target-target yang ingin dicapai oleh pemerintah. “Hilirisasi tak cukup hanya diniatkan, tapi harus diwujudkan dengan menyiapkan sumber daya manusia serta riset. Maka, pendidikan dan riset-riset yang menghasilkan inovasi harus ditingkatkan," ujar Hasto.

Pilihan Editor: Baru Dibuka, Fakultas Kedokteran Unesa Kebanjiran Ratusan Pendaftar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sindiran Sukarno Bukan Milik Satu Partai Bisa jadi Batu Sandungan Pertemuan Prabowo dan Megawati

Pernyataan Prabowo bisa menjadi hambatan psikologi politik yang serius di kemudian hari, untuk menjalin hubungan dengan Megawati.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

1 hari lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pilkada Solo 2024, Rektor Universitas Surakarta Daftar Lewat Gerindra dan PSI

1 hari lalu

Pilkada Solo 2024, Rektor Universitas Surakarta Daftar Lewat Gerindra dan PSI

Rektor Unsa mendaftar untuk maju dalam Pilkada Solo 2024 dengan mengambll formulir dari Gerindra dan PSI.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

3 hari lalu

Soal Gibran Ikut Susun Kabinet, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Wapres Hanya Ban Serep

Feri Amsari menanggapi soal Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, yang disebut mengambil bagian dalam menyusun kabinet mendatang.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

4 hari lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kronologi Kritik Iuran Pengembangan Institusi Mahasiswa Unri Diadukan Rektor ke Polisi dengan UU ITE

4 hari lalu

Kronologi Kritik Iuran Pengembangan Institusi Mahasiswa Unri Diadukan Rektor ke Polisi dengan UU ITE

Nama Khariq Anhar Mahasiswa Fakultas Pertanian Unri mencuat usai video kritiknya soal IPI dilaporkan Rektor Unri Sri Indarti pada 15 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

4 hari lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

5 hari lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

5 hari lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya