Penjelasan BRIN Soal Mengapa Belum Ada Proyek Astronot di Indonesia

Senin, 7 Agustus 2023 20:14 WIB

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Robertus Heru Triharjanto di acara Talk Show 'Penerbangan dan Antariksa' di Gedung Habibie, 7 Agustus 2023. TEMPO/Maria Fransisca Lahur

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia antariksa Indonesia sejauh ini tidak pernah terdengar kembali adanya proyek astronot. Padahal sejumlah negara, seperti Cina, Jepang dan Uni Emirat Arab memiliki astronot dengan penugasan di Stasiun Luar Angkasa. Terakhir kali, pada 1980-an, Indonesia tercatat sempat memiliki calon astronot walau akhirnya tidak jadi berangkat.

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) Robertus Heru Triharjanto mengatakan jika melihat Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan tidak ada program antariksa berawak atau astronot. "Mesti ada mission statement dari manajemen tinggi," kata dia usai acara Talkshow tentang Penerbangan dan Antariksa, di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Senin, 7 Agustus 2023.

Menurut Robertis, mengirim astronot tidaklah murah. "Kalau kita kirim sesuatu keluar angkasa dihitung per kilogram," ujarnya.

Setiap kilogram dikalikan dengan sekian puluh ribu dolar Amerika kepada pemilik roket. Jadi, untuk mengirim astronot, berarti harus menghitung berat astronot ditambah dengan perlengkapan yang akan dibawa seperti oksigen, makanan dan sebagainya.

Karena itu, menurut Robertus, saat ini Indonesia hanya mengirim satelit dan tidak besar. "Harus ada objektifnya, jika mengirim astronot ke atas kemudian apa yang akan didapatkan," kata dia.

Advertising
Advertising

Robertus juga menjelaskan program yang dijalankan saat ini mengacu ke Perpres Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk Keantariksaan. "Semuanya mission to earth. Tidak ada mission to other planetary object," ujarnya. Mission to earth itu berarti perjalanan satelit untuk melihat bumi atau satelit buat telekomunikasi.

Menurut Robertus, perpres direvisi setiap lima tahun. Perpres tersebut berlaku sejak 2017 dan seharusnya sudah ada evaluasi. Namun, ia belum mengetahui evaluasi tersebut serta revisi jika nantinya Indonesia punya misi ke planet lain.

Saat ini, proyek yang tengah dikerjakan oleh Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa adalah IoT constilation dan earth observation constellation. Misalnya satelit yang membuat peta dan monitor segala macam yang ada di Bumi.

Pilihan Editor: Peneliti BRIN: Ada Anomali Ionosfer Sebelum dan Sesudah Gempa Bumi Besar

Berita terkait

Pegawai Aktif BRIN juga Diminta Kosongkan Rumah Dinas Puspiptek Serpong

2 jam lalu

Pegawai Aktif BRIN juga Diminta Kosongkan Rumah Dinas Puspiptek Serpong

BRIN meminta para pensiunan mengosongkan rumah dinas yang masih dihuni di Kompleks Puspiptek Serpong

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Radiasi, Bertugas Sejak 1985 Kini Harus Hengkang dari Rumah Dinas BRIN

8 jam lalu

Kisah Dokter Radiasi, Bertugas Sejak 1985 Kini Harus Hengkang dari Rumah Dinas BRIN

Mendiami rumah dinas BRIN (dulu Batan) sejak 1985, Tri Mayhayati bersama pensiunan lainnya kini harus meninggalkan kediaman yang ditempati 38 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Konstelasi 10 Satelit NEI untuk Prediksi Bencana, Mengorbit di Ekuatorial

23 jam lalu

BRIN Kembangkan Konstelasi 10 Satelit NEI untuk Prediksi Bencana, Mengorbit di Ekuatorial

Penggunaan satelit ini bakal meningkatkan efisiensi pembiayaan 9,5 kali lipat dibandingkan menyewa satelit asing.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

1 hari lalu

Beda Sikap Soal Perpanjangan Usia Pensiun Polisi dalam Revisi UU Polri

Efektivitas kerja personel di usia lanjut perlu dipertimbangkan jika DPR membahas revisi UU Polri.

Baca Selengkapnya

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

1 hari lalu

Jaga Kelancaran World Water Forum, BNPB Modifikasi Cuaca di Bali

TEMPO, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Provinsi Bali yang menjadi lokasi acara _World Water Forum_ 2024 atau WWF ke-10.

Baca Selengkapnya

BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

1 hari lalu

BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

BRIN mengembangkan model bahasa AI yang membantu komputer untuk memahami, menafsirkan, dan menghasilkan teks.

Baca Selengkapnya

Puluhan Pensiunan BRIN Berkumpul, Tolak Eksekusi Rumah Dinas di Puspiptek Serpong

1 hari lalu

Puluhan Pensiunan BRIN Berkumpul, Tolak Eksekusi Rumah Dinas di Puspiptek Serpong

BRIN meminta pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek Serpong yang selama ini ditempati

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

2 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

4 hari lalu

Revisi UU Polri, Peneliti BRIN Soroti Potensi Kecemburuan di Internal Polisi

Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

4 hari lalu

Revisi UU Polri Perpanjang Usia Pensiun Polisi, Ini Kata Peneliti BRIN

Peneliti BRIN menanggapi mengenai revisi UU Polri yang bisa memperpanjang jabatan polisi.

Baca Selengkapnya