Mahasiswa ITS Ciptakan Alat Pembersih Udara, Bisa Atasi Udara Buruk Jakarta?

Reporter

Malini

Minggu, 13 Agustus 2023 15:46 WIB

Warga melihat pemandangan Kota Jakarta yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Udara buruk di Jakarta dinilai sebagI masalah klasik yang belum bisa teratasi. Bahkan baru-baru ini, kualitas udara Jakarta disebut sebagai paling buruk sedunia. Berbagai pihak berupaya mengurangi polusi termasuk dari kampus.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) misalnya, menggagas inovasi bernama EvoGreen, sebuah alat yang diklaim bisa membantu mengurangi tingginya polusi udara pada.

Alat itu merupakan karya mahasiswa Departemen Teknik Elektro angkatan 2018. Mereka adalah Hartandi Wisnumukti dan I Made Ayu Nandini.

Diperkenalkan pada tahun 2021 lalu. EvoGreen yang mereka ciptakan diklaim bisa mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen (O2). Dilansir dari www.its.ac.id, inilah sederet fakta alat pembersih udara tersebut:

1. Menggunakan Tanaman Alga

Advertising
Advertising

EvoGreen adalah Schneider Electric Homes Bio Reactor yang menggunakan alga untuk menciptakan udara yang lebih bersih.

Alga dipilih sebagai objek utama sebab telah terbukti dapat menangkap CO2 lebih baik daripada tumbuhan biasa. Untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan menangkap CO2, bioreaktor ini dibuat untuk membuat habitat buatan alga hidup.

Campuran alga dan udara kotor akan dipompa ke rangkaian pipa bening agar alga dapat melakukan proses fotosintesis dan mengubah CO2 menjadi O2. "Alga juga lebih fleksibel dalam hal perawatannya,” ujar Hartandi.

2. Berpengaruh pada manusia dan lingkungan

EvoGreen tidak hanya bekerja sebagai air purifier biasa, alat ini bekerja dengan cara menyedot udara kotor dari lingkungan yang kemudian akan disimpan di tangki kotor. Proses yang cukup panjang akan menghasilkan oksigen yang dapat dilepaskan kembali ke udara.

Hartandi menjelaskan, alat rancangannya bukan hanya berpengaruh pada manusia, tetapi juga berpengaruh kepada lingkungan sekitar.

3. Menyerap 10 kali lebih efisien daripada pohon

EvoGreen ini dapat menyerap 10 kali lebih efisien daripada pohon dan dapat dipasang di rumah, sehingga semua orang dapat berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon.

Selain itu, EvoGreen juga diintegrasikan secara digital dengan AVEVA (perangkat rumah pintar) yang membuat pengguna bisa mendapatkan data secara real time melalui aplikasi tersebut.

Pilihan Editor: Penyebab Kualitas Udara Jakarta Buruk Menurut Sejumlah Pihak, DLH DKI Siapkan Tiga Solusi

Berita terkait

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

1 hari lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

3 hari lalu

Selain Spionam, Berikut Sederet Aplikasi Perizinan Milik Kementerian Perhubungan

Kementerian Perhubungan memiliki sejumlah aplikasi guna meningkatkan pelayanan bidang transportasi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

3 hari lalu

Begini Cara Mengecek Kelayakan Bus di Aplikasi Spionam

Berikut cara mengecek kelayakan bus di aplikasi Spionam milik Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

3 hari lalu

Kemenhub: Jakarta Masuk Daftar 50 Kota Maritim Terkemuka di Dunia

Jakarta masuk dalam daftar 50 kota maritim terkemuka di dunia, peringkat satu sebagai kota dengan kantor pusat perusahaan pelayaran terbanyak di dunia

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

3 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

4 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

4 hari lalu

BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Siang Nanti, Suhu Udara Bisa Tembus 31 Derajat Celcius

BMKG memperkirakan Jakarta berawan hari ini, Selasa, 14 Mei 2024, dengan sedikit potensi hujan pada siang nanti.

Baca Selengkapnya

Diperkirakan Dirilis Oktober, Ini 10 Fitur Menarik yang akan Hadir di Android 15

5 hari lalu

Diperkirakan Dirilis Oktober, Ini 10 Fitur Menarik yang akan Hadir di Android 15

Belum ada tanggal rilis resmi untuk Android 15. Namun Google kemungkinan besar akan mengumumkan rilis stabilnya sekitar Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Jakarta Cerah Hingga Siang, Beberapa Area Bahkan Minim Awan

5 hari lalu

BMKG Prakirakan Jakarta Cerah Hingga Siang, Beberapa Area Bahkan Minim Awan

BMKG memperkirakan Jakarta cerah sepanjang hari ini, Senin, 13 Mei 2024. Tak ada potensi hujan hingga esok dinihari.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

6 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya