Cerita Dekan FK Unpad Soal Praktik Perundungan Pendidikan Dokter Spesialis

Jumat, 18 Agustus 2023 18:46 WIB

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Perundungan oleh sebagian dokter senior ke juniornya telah berlangsung lama. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Yudi Mulyana Hidayat mengakui perundungan di dunia pendidikan kedokteran, khususnya pendidikan dokter spesialis.

“Memang kita akui ada, itu sudah terjadi sejak saya sekolah spesialis,” kata Yudi, Jumat, 18 Agustus 2023.

Yudi sendiri menjalani sekolah dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi alias dokter kandungan pada 1994 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Contoh bentuk perundungan ketika itu dibentak dengan kata-kata yang keras terkait penanganan kasus pada pasien.

“Perundungan atau bullying itu perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan berulang-ulang, biasanya dilakukan oleh senior ke junior,” kata Yudi.

Selain itu, menurut Yudi, ada kegiatan yang dianggap perundungan oleh orang lain. Contohnya ketika dalam masa pembinaan, dokter senior memanggil juniornya malam hari untuk menjelaskan soal tugas karena kesibukan menangani pasien saat siang.

Advertising
Advertising

“Orang tua residen bisa menerjemahkan itu sebagai perundungan, ada persepsi yang salah,” kata Yudi.

Begitu juga misalnya ketika mau belajar operasi sesar saat menempuh pendidikan sebagai dokter spesialis kandungan. Situasinya, pasien akan datang malam untuk dioperasi besok pagi.

Dokter senior menyuruh juniornya untuk mempelajari pasien, masalah, termasuk alamat tinggalnya. “Jadi jam 10 malam kita ke rumah sakit. Kadangkala orang rumah menanyakan. Kalau yang enggak ngerti dianggap perundungan,” ujarnya.

Sekarang ini, menurut Yudi, berkembang perundungan yang aneh-aneh. Misalnya dokter senior mau ke Jakarta, lalu dia minta dokter juniornya untuk menyiapkan mobil dan lain-lain.

“Itu memang terjadi, tapi oknum, itu tidak di dalam generalisasi satu institusi membenarkan itu. Ada oknum tertentu senior yang mem-bully adik-adiknya,” kata Yudi.

Pernah juga terdengar kabar soal dokter junior yang patungan untuk membiayai acara seminar dokter senior. Menurut Yudi, masalah seperti itu harus diberantas bersama.

“Saya juga dengar itu, tapi ketika mau diverifikasi residennya pada tutup mulut, itu sulitnya. Mereka lebih takut sama senior daripada gurunya,” ujar Yudi.

Di dunia kedokteran, sistem pendidikannya sangat tergantung oleh senior. Misalkan waktu junior minta supervisi operasi sesar. “Tentu harus baik-baik untuk meminta ilmu. Tinggal seniornya mau memberikan ilmu secara Lillahi ta'ala atau macam-macam, itu sangat individual,” kata dia.

Soal masalah dana-dana di luar akademik, menurut Yudi, ada yang terkait dengan sistem pelayanan di rumah sakit. Kadangkala ada kendala untuk mengadakan alat kesehatan yang sifatnya darurat namun butuh birokrasi. Sehingga mereka menyiasatinya dengan membeli alat-alat kesehatan itu yang dikelola oleh juniornya.

“Sebetulnya kan ini sistemnya yang enggak benar, oleh mereka disiasati seperti itu sementara sistemnya juga nggak berubah,” kata Yudi.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan memberi sanksi teguran kepada tiga pimpinan rumah sakit pemerintah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, RS Hasan Sadikin Bandung dan RS Adam Malik di Medan. Mereka diduga lalai untuk mencegah praktik perundungan terhadap peserta didik kedokteran di rumah sakit.

"Mayoritas dari laporan perundungan terkait dengan permintaan biaya di luar kebutuhan pendidikan, pelayanan dan penelitian, serta tugas jaga di luar batas wajar,” kata Inspektur Jenderal Kemenkes Murti Utami dalam keterangan resminya pada Kamis, 17 Agustus 2023.

Sanksi diberikan berdasarkan hasil penelusuran bukti dari aduan dugaan perundungan peserta didik tenaga kesehatan yang diterima Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan. Total pengaduan 91 kasus yang dihimpun sejak 20 Juli hingga 15 Agustus 2023 pukul 16.00 WIB. Setelah menerima laporan tersebut, pihak Inspektorat kemudian menelusurinya.

Sebanyak 44 laporan yang terjadi di 11 rumah sakit di bawah kementerian telah divalidasi. Sebarannya, yaitu 17 laporan di RSUD pada 6 provinsi, 16 laporan dari Fakultas Kedokteran di 8 provinsi, 6 laporan dari rumah sakit universitas, satu laporan dari RS TNI/Polri dan satu laporan dari RS Swasta.

Investigasi 12 laporan di tiga rumah sakit telah selesai, 32 pengaduan sedang dalam proses investigasi. Kementerian Kesehatan meminta pimpinan tiga rumah sakit memberikan sanksi kepada pelaku perundungan.

Pelaksana tugas Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Yana Akhmad mengatakan pihaknya akan menindakanjuti sanksi dari Kementerian Kesehatan. Menurut dia, kasus perundungan yang terjadi itu bermacam-macam, mulai dari kekerasan verbal juga masalah keuangan yang terkait dengan berbagai kegiatan di luar proses pendidikan, penelitian, dan pelayanan. Sesuai instruksi Kementerian Kesehatan, RSHS Bandung harus mencegah tindakan perundungan supaya tidak ada lagi kasusnya.

Pilihan Editor: Saran IDI untuk Cegah Kasus Bullying Dokter Residen

Berita terkait

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

4 jam lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

21 jam lalu

Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis PPDS: Kuota Hanya 38, Depresi sampai Dibuli Senior

Untuk tahun pertama Kementerian Kesehatan menyediakan 38 kursi PPDS, namun Jokowi minta kuotanya ditambah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

2 hari lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesialis Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 hari lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

3 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

3 hari lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

3 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

4 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya