Suhu Yogyakarta Jumat Pagi Sentuh 19,7 Derajat, BMKG: Dampak Monsoon Australia

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Jumat, 25 Agustus 2023 17:54 WIB

Ilustrasi - Petugas BMKG mengamati cuaca menggunakan alat Panci Penguapan di kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Balecatur, Gamping, Sleman, Yogyakarta. (ANTARA FOTO)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengungkapkan suhu udara dingin hingga mencapai 19 derajat Celcius di Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat pagi, 25 Agustus 2023, dipengaruhi oleh pergerakan angin Monsoon Australia.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono saat dihubungi Antara di Yogyakarta, mengatakan Monsoon Australia merupakan pergerakan angin yang berasal dari dataran Australia menuju dataran Asia melewati wilayah Indonesia. "Monsoon Australia ini membawa massa udara yang bersifat dingin dan kering," ujar Warjono, Jumat.

Dia melanjutkan, ketika massa udara yang bersifat dingin melewati wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian selatan Jawa, Bali, NTT, termasuk DIY akan menyebabkan kejadian jarang hujan dan tutupan awan yang minim.

Dengan tutupan awan yang minim tersebut, kata dia, radiasi matahari pada siang hari akan langsung diteruskan ke permukaan bumi sehingga masyarakat akan merasakan panas yang terik. Sementara saat malam hari, lanjut Warjono, masyarakat akan merasakan suhu udara yang lebih dingin karena tidak ada radiasi matahari.

Panas di permukaan bumi yang diterima saat siang hari, kata dia, langsung dilepaskan ke atmosfer atau angkasa tanpa adanya penghalang. "Karena tutupan awan yang minim, sehingga kita akan merasakan suhu udara yang lebih dingin," jelas dia.

Advertising
Advertising

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menambahkan suhu udara dingin pada Jumat pagi pukul 06.00 WIB di Yogyakarta tercatat mencapai 19,7 derajat Celcius, sehingga memicu munculnya kabut di Kabupaten Sleman dan sekitarnya.

Menurut dia, terbentuknya kabut merupakan fenomena alam yang sering terjadi, yaitu saat kandungan udara dekat permukaan tanah cukup jenuh dengan uap air dan biasanya kandungan uap air di dalam udara tersebut mempunyai kelembaban udara mendekati 100 persen.

"Setelah kami cek kelembaban udara cukup tinggi sekitar 98 persen dan suhu udara pada pagi hari tadi sekitar pukul 6 pagi cukup dingin 19,7 derajat Celcius sehingga hal itu memungkinkan terjadi kabut di Sleman dan sekitarnya," ujar Reny.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

16 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

Baca Selengkapnya

Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

19 jam lalu

Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

Pendaftaran sekolah kedinasan STMKG BMKG tersedia sebanyak 120 formasi.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

19 jam lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

21 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

1 hari lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya