Hadapi Kemarau dan Polusi Udara dengan Hujan Buatan, Jangan Lupa Salat Minta Hujan

Selasa, 29 Agustus 2023 08:47 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan salat minta hujan (Istisqa) di Masjid Amrullah kompleks Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, Selasa, 17 September 2019. Warga di beberapa daerah di Indonesia juga melakukan salat Istisqa saat kemarau panjang yang kini tengah terjadi. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Di musim kemarau yang kering ini, kebutuhan air dinilai semakin mendesak. Tanaman mengering, sumber air menipis, bahkan polusi udara yang mengganggu kehidupan sehari-hari akibat kurangnya curah hujan. Alhasil tak sedikit orang yang berharap hujan. Berbagai cara dilakukan mulai dari upaya hujan buatan hingga salat minta hujan.

Dalam agama Islam, shalat istisqa atau salat minta hujan menjadi cara untuk memohon kepada Allah SWT agar mengirimkan hujan yang dinantikan. Sebelum pelaksanaan ibadah ini, terdapat proses dan persiapan yang dilakukan untuk memperoleh berkah hujan dari Tuhan.

Shalat Istisqa adalah bentuk ibadah dalam Islam yang dilakukan sebagai upaya memohon hujan kepada Allah SWT saat menghadapi musim kemarau atau kekeringan. Menurut kemenag.go.id, istisqa berasal dari bahasa Arab yang berarti meminta curahan air penghidupan.

Shalat ini dilakukan secara berjamaah sebagai bentuk solidaritas dalam memohon anugerah hujan dari Allah dalam mengatasi krisis air. Berikut adalah tata cara sejak sebelum hingga pelaksanaan shalat istisqa.

Proses Sebelum Shalat Istisqa

Advertising
Advertising

Sebelum melaksanakan salat istisqa, terdapat proses persiapan yang melibatkan aspek rohani dan fisik. Dikutip dari nu.or.id, beberapa langkah sebelum pelaksanaan shalat yang umumnya diikuti adalah sebagai berikut.

  • Imam mengajak seluruh masyarakat untuk bertaubat, memperbanyak istighfar (mengharap ampunan), bersedekah, menghentikan perbuatan maksiat dan kezaliman, serta mencari perdamaian dengan sesama Muslim yang mungkin pernah berselisih.
  • Disarankan juga agar imam bersama masyarakat menjalankan puasa selama tiga hari sebelum pelaksanaan salat istisqa.
  • Pada hari keempat setelah periode puasa, imam bersama masyarakat berkumpul di lapangan terbuka untuk melaksanakan shalat istisqa. Saat ini, mereka menggunakan pakaian sehari-hari yang biasa dikenakan saat bekerja, bukan pakaian yang istimewa.
  • Selain itu, para orang tua, anak-anak kecil, dan individu yang memiliki keterbatasan fisik diajak untuk ikut serta dalam shalat ini.
  • Bagi yang memiliki ternak, disarankan untuk membawa hewan ternak mereka ke lokasi salat dan menempatkannya di tempat yang tidak mengganggu jamaah lainnya.

Cara Pelaksanaan Shalat Istisqa

Pelaksanaan Shalat Istisqa melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Shalat Berjamaah: Salat ini dilakukan secara berjamaah, dengan imam yang memimpin doa. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan kesatuan dalam memohon anugerah hujan dari Allah.
  2. Tata Cara Salat: Shalat Istisqa terdiri dari dua rakaat yang mirip dengan shalat sunnah lainnya. Namun, niat pelaksanaan shalat ini harus menyatakan tujuan untuk memohon hujan kepada Allah.
  3. Khutbah Istisqa: Setelah shalat, dilakukan khutbah (ceramah) yang menyoroti pentingnya hujan sebagai anugerah Allah. Khutbah ini mencakup doa istisqa yang diucapkan oleh imam dan diikuti oleh jamaah. Khutbah boleh dilakukan sekali atau dua kali, jika dua kali, maka pelaksanaanya dipisah yakni pada sebelum dan sesudah shalat, layaknya shalat id.
  4. Doa dan Pengharapan: Selama khutbah, jamaah dianjurkan untuk berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon hujan sebagai tanda rahmat Allah. Doa ini mencerminkan kerendahan hati dan ketergantungan manusia kepada Sang Pencipta.

Saalat Istisqa merupakan cara bagi umat Muslim untuk menunjukkan ketergantungan mereka kepada Allah dalam mengatasi situasi krisis air. Ini juga adalah momen untuk bersatu sebagai komunitas dalam memohon berkah hujan dan menjaga harmoni alam. Dalam pelaksanaannya, Salat Istisqa mengajarkan nilai-nilai kesabaran, tawakal, dan rasa syukur terhadap segala yang diberikan oleh Allah.

Pilihan Editor: Heru Budi Sebut Hujan Buatan Memungkinkan Dilakukan Hari Ini

Berita terkait

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

5 jam lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

5 jam lalu

Prediksi Cuaca Dasarian Medio Mei BMKG, Curah Hujan Mayoritas Jawa Barat Rendah

Seluas 77 persen wilayah Jawa Barat pada dasarian kedua Mei 2024 diprediksi masuk kriteria hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

1 hari lalu

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

Heat stroke' yang dapat berujung kematian tidak serta merta terjadi. Kenali 9 gejala heat stroke di musim kemarau

Baca Selengkapnya

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

4 hari lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Memasuki Musim Kemarau, 8 Tips Membeli AC untuk Mendinginkan Ruangan

4 hari lalu

Memasuki Musim Kemarau, 8 Tips Membeli AC untuk Mendinginkan Ruangan

Saat ini, negara iklim tropis sudah mulai memasuki musim kemarau sehingga tidak sedikit orang membutuh air conditioner atau AC. Simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

5 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

5 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Muncul di Pemukiman Sleman yang Berjarak 10 KM dari Gunung Merapi

Memasuki bulan kemarau awal Mei ini, warga di Dusun Rejodani, Sariharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta dikagetkan dengan kemunculan sejumlah monyet ekor panjang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

7 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

7 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

8 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya