Gunungkidul Siap Pasok Biomassa untuk PLTU Pacitan

Reporter

Muh. Syaifullah

Editor

Erwin Prima

Rabu, 6 September 2023 16:35 WIB

Tanaman indigofera yang ditanam PLN, Pengprov Yogyakarta bersama warga guna menciptakan Ekosistem Green Energy, di Desa Gombang, Gunung Kidul, Yogyakarta, 24 Desember 2023. Setelah 1,5 tahun indigofera dapat digunakan untuk cofiring PLTU PLN Indonesia, dan hasil pangkasannya dapat dimanfaatkan warga untuk bahan pakan ternak saat musim kemarau. Tempo/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wilayah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah ditanami berbagai jenis pohon multifungsi yang akan memasok biomassa untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Pacitan di Jawa Timur.

Pohon yang ditanam adalah indigofera, kaliandra, gmelina (jati putih) dan gamal. Pohon-pohon itu setelah enam bulan bisa dipangkasi. Hasil pemangkasan itu bisa dimanfaatkan sebagai makanan ternak.

PT Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan Keraton Yogyakarta dan masyarakat Gunungkidul sudah menanam 50 ribu pohon di lahan 30 hektare sejak enam bulan lalu.

"Hari ini kita pangkas perdana yang hasilnya bisa digunakan untuk pakan ternak sehingga membantu masyarakat. Apalagi musim kemarau biasanya peternak kesulitan mencari pakan. Tanaman ini kami rawat menggunakan pupuk organik Faba dari residu PLTU Pacitan dan PLTU Adipala," kata Direktur SDM dan Administrasi PT PLN EPI Bagus Setiawan, saat pemangkasan tanaman indigofera di Kalurahan Gombang, Ponjong, Gunungkidul, Selasa, 5 September 2023.

Setelah tanaman berbagai jenis itu berumur dua tahun, ranting dan batangnya digunakan sebagai bahan bakar biomassa pada PLTU Pacitan, Jawa Timur.

Advertising
Advertising

Bagus menyatakan PLN menggunakan energi terbarukan bagi pembangkit energinya sebesar 23 persen pada tahun 2025 dengan jumlah penyediaan bahan bakar biomassa sebesar 10,2 juta ton per tahun.

Biomassa merupakan bahan organik yang diperoleh dari tanaman dan digunakan sebagai energi dalam jumlah besar. Sisa bahan bakar yang 77 persen menggunakan batu bara.

PLN EPI bekerja sama dengan Pemerintah DI Yogyakarta, Keraton Yogyakarta dan Gunungkidul melakukan penanaman 50 ribu tanaman di Kalurahan Karangasem dan Gombang dengan luas 30 hektar yang merupakan lahan Sultan Ground.

Turut hadir memangkas pohon Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kapolda Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan, Bupati Gunungkidul Sunaryanta dan jajaran PLN EPI. Pruning merupakan pemangkasan untuk penghilangan beberapa bagian tanaman. Di Kecamatan Ponjong, hasil pemangkasan digunakan sebagai pakan ternak milik warga.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

1 hari lalu

Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

sebagian besar ubur-ubur memiliki zat penyengat di tentakelnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenal jenis-jenis ubur-ubur agar tidak tertipu.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

2 hari lalu

Greenpeace Anggap Perpres Energi Terbarukan Melenceng dari Komitmen Paris Agreement

Greenpeace mengkritik Pemerintah Indonesia yang masih menolerir proyek PLTU. Pemenuhan Paris Agreement 2015 masih jauh panggang dari api.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

4 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

11 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

11 hari lalu

Pacitan Diguncang Gempa Bumi Tektonik, Terasa Sampai ke Blitar dan Malang

Pacitan diguncang gempa bumi dengan magnitudo M5,0, Selasa, 7 Mei 2024 pukul 10.34 WIB.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

13 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

14 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

14 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya