Karhutla di Gunung Arjuna Capai 4.000 Hektare, Diduga Ulah Pemburu

Jumat, 8 September 2023 12:06 WIB

Kebakaran yang menghanguskan 25 hektare areal "lingir sapi" di lereng Gunung Arjuna, Malang, Jawa Timur, Jumat (6/11) pagi. Upaya pemadaman dilakukan oleh warga sekitar kaki gunung dengan petugas dinas kehutanan secara manual. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Malang - Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla masih terjadi di Gunung Arjuna. Kebakaran bahkan merembet ke hutan dan lahan di Gunung Welirang.

Akibatnya, lebih dari 4 ribu hektare hutan dan lahan hangus. Mayoritas hutan dan lahan yang terbakar berada dalam wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.

Tahura Raden Soerjo adalah kawasan pelestarian alam seluas 27.868 hektare yang berada dalam gugusan kompleks pegunungan Arjuno-Welirang-Anjasmoro. Secara administratif, wilayah Tahura Raden Soerjo masuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Jombang dan Kota Batu.

Dari seluruh wilayah kerja Tahura Raden Soerjo, hanya wilayah Jombang yang paling kecil terdampak kebakaran dibanding empat daerah lainnya. Wilayah kota wisata Batu termasuk yang terdampak paling parah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu mengatakan api menghanguskan sekitar 907 hektare hutan dan lahan yang berada di wilayah empat desa dalam Kecamatan Bumiaji, yaitu Bulukerto, Sumbergondo, Tulungrejo, dan Sumberbrantas.

Advertising
Advertising

Pemerintah Kota Batu kemudian memberlakukan status tanggap darurat lewat Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan Gunung Arjuno di Wilayah Kota Batu Nomor 188.45/269/KEP/422.012/2023 yang ditandatangani oleh Penjabat Wali Kota Batu Aries Agung Paewa.

“Kami bersama unsur terkait lainnya melakukan sejumlah upaya untuk memadamkan api baik lewat darat maupun udara. Pemadaman lewat udara kami lakukan dengan mengembomkan air atau water bombing dari helikopter ke lokasi kebakaran,” kata Agung Sedayu pada Tempo pada Kamis malam, 7 September 2023.

BPBD Kota Batu mengerahkan tim gabungan beranggotakan sekitar 351 personel untuk memadamkan api lewat jalur darat, lewat jalur pendakian Brakseng di Desa Sumberbrantas (63 orang) dan jalur Pura Luhur Giri Arjuno di Desa Tulungrejo (6 orang).

Seluruh personel menjalani cek kesehatan sebelum diberangkatkan. Mereka berasal dari BPBD Kota Batu, petugas Tahura Raden Soerjo, anggota TNI/Polri, Perum Perhutani, tenaga relawan dan unsur masyarakat lainnya. Tim gabungan aktif berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Provinsi Jawa Timur di Posko Darurat Penanganan Karhutla Gunung Arjuna di Pendapa Kaliandra, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto mengatakan hutan dan lahan yang terbakar sejak 26 Agustus sekitar 4.403 hektare. Angin kencang mempercepat luasnya kebakaran ditambah medan yang ekstrem menyulitkan pemadaman.

Pemadaman lewat udara menggunakan helikopter juga sudah dilakukan. Saat ini, ada satu helikopter dan akan ditambah satu unit helikopter lagi untuk mempercepat pemadaman api di wilayah yang sulit dijangkau.

Kebakaran hutan dan lahan di Gunung Arjuna dan sekitarnya pertama kali terpantau muncul di kawasan Bukit Budug Asu, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Sabtu malam, 26 Agustus 2023. Kebakaran kemudian merembet ke wilayah Pasuruan, Mojokerjo dan Kota Batu.

Diduga, kebakaran terjadi akibat ulah pemburu hewan yang membakar lahan dan hutan untuk memaksa hewan-hewan buruan turun. Kebakaran cepat meluas karena banyak vegetasi mengering selama kemarau panjang, termasuk sisa kebakaran sebelumnya, dan dipercepat rembetannya oleh angin kencang.

Kebakaran menimbulkan kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati Gunung Arjuna (3.339 meter di atas permukaan laut), gunung tertinggi kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Gunung Semeru. Selain kerusakan lingkungan, banyak flora dan fauna yang mati, kebakaran menghilangkan pendapatan ekonomi dari kegiatan wisata pendakian Gunung Arjuna yang untuk sementara ditutup.

Pilihan Editor: Karhutla di Palangka Raya, Siswa Diimbau Selalu Pakai Masker Selama KBM

Berita terkait

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

1 hari lalu

Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

Karier politik Krisdayanti setelah gagal masuk Senayan kabar terakhir bersiap maju kandidat calon Wali Kota Batu dari PDIP.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

1 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

1 hari lalu

Alasan Pemerintah Belanda Temui JATAM Kaltim hingga AMAN sebelum Investasi di IKN

Pemberintah Belanda mengaku ingin melihat langsung kondisi di IKN sebelum mereka berinvestasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

5 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

8 hari lalu

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) himpun 11.137 data keanekaragaman hayati Indonesia dengan dukungan mahasiswa dari 104 kampus.

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

33 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

41 hari lalu

Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.

Baca Selengkapnya

Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

43 hari lalu

Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

Pemerintah menyatakan 177 ribu Ha area IKN berupa kawasan lindung, namun menurit peneliti Auriga hanya 42 ribu Ha yang berupa hutan permanen.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

48 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

51 hari lalu

Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

Platform BRIN ini meliputi keanekaragaman hayati tumbuhan, mikroba dan hewan.

Baca Selengkapnya