Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Seorang peserta melakukan pengamanan keanekaragaman hayati di Taman Suropati, Jakarta, Sabtu, 21 Mei 2022. Selain di Jakarta, kegiatan tersebut diselenggarakan di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Padang, Pontianak dan Samarinda. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Seorang peserta melakukan pengamanan keanekaragaman hayati di Taman Suropati, Jakarta, Sabtu, 21 Mei 2022. Selain di Jakarta, kegiatan tersebut diselenggarakan di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Padang, Pontianak dan Samarinda. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO - Jakarta: Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) menyatakan telah berhasil mengumpulkan data keanekaragaman hayati yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. "Kita telah berhasil mengumpulkan data 11.137 keanekaragaman hayati," kata Ketua KOBI Prof Budi Setiadi Daryono dalam keterangannya di Yogyakarta, Senin 29 April 2024 seperti dilansir Antara.

Menurut Budi, sejak tahun 2019 KOBI telah menginisiasi penyusunan Indeks Biodiversitas Indonesia (IBI) melalui kegiatan MBKM-Kurator Data Hayati. Kegiatan yang diikuti 514 orang mahasiswa yang berasal dari 104 kampus untuk menghimpun dan menyusun data keanekaragaman hayati di Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan untuk mengatasi tekanan kerusakan dan ancaman kepunahan kekayaan spesies flora-fauna dan mikrobiotik yang hidup di ekosistem darat, perairan tawar, lahan basah, pesisir, dan laut. Di sisi lain, kondisi biodiversitas belum dapat diukur status, tren, serta dampak secara nasional dari kegiatan antroposentris.

Data 11.137 keanekaragaman hayati yang telah terkumpul, kata Budi, selanjutnya akan dianalisis lebih dalam oleh para ahli dan kurator yang kompeten di bidangnya. Analisis indeks keanekaragaman hayati ini akan dilakukan melalui pengembangan pemanfaatan teknologi big data biodiversitas untuk menjawab gap pengetahuan soal data biodiversitas saat ini. "Pemanfaatan big data ini khususnya untuk mengukur status, tren dan dampak kegiatan pembangunan terhadap biodiversitas di habitatnya," ujar Dekan Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada ini.

Budi berharap hasil asesmen IBI dapat menjadi acuan data dan pedoman visual bagi para praktisi di bidang keanekaragaman hayati serta menjadi usulan untuk perencanaan bagi pemerintah dalam menentukan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan. "Kita ingin keberadaan IBI bisa memberikan hasil penghitungan indeks yang teruji secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan bersama untuk pengelolaan lingkungan dan biodiversitas yang kredibel di Indonesia," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Manajer World Water Forum (WWF) Indonesia sekaligus anggota Tim Riset Indeks Biodiversitas Indonesia Barano Siswa Sulistyawan menyatakan kurasi data keanekaragaman hayati ini berdasarkan pengumpulan data rentang tahun 1975 hingga tahun 2023.

Berdasarkan data yang sudah didapatkan ini, selanjutnya dilakukan sensus populasi, pendugaan populasi, dan kepadatannya. "Semua data yang masuk dalam penyimpanan dan update melalui sistem Indonesia biodiversity, database server, lalu dilakukan koreksi geografi lokasi hasil pengamatan sesuai dengan laporan publikasi," kata dia.

Barano, yang juga alumnus Fakultas Biologi UGM ini menyatakan, saat ini tengah dilakukan indeks keanekaragaman hayati dalam kategori per kelas seperti analisis yang dilakukan untuk kelompok actinopterygii, aves, mammalia, reptilia, dan invertebrata.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

8 hari lalu

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada akan membangun pusat laboratorium biodiversitas Indonesia untuk melestarikan genetik tanaman dan fauna  langka di Indonesia . Foto : UGM
Fakultas Biologi UGM Buka Prodi Kurator Keanekaragaman Hayati Pertama di Asia

UGM menyediakan prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati. Studi yang sudah ada di Cambridge University intu belum ada di kampus seantero Asia.


Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

13 hari lalu

Taman Nasional Cuc Phuong Vietnam (ninhbinhtouristcenter.com)
Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.


BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

17 hari lalu

Fasilitas riset Cryo-EM BRIN yang berada di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor. Dok. Humas BRIN
BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.


Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

53 hari lalu

Anggota Komunitas Save Pesut Mahakam Hanson saat melakukan evakuasi bangkai pesut yang ditemukan di Sungai Mahakam, Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Kukar, 26 Maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.


Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

55 hari lalu

Massa buruh membawa poster saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2023. Para buruh juga menuntut pemerintah untuk menghentikan obral tanah dan hutan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengamat: IKN Bukan Smart Forest City, tapi Kota dalam Kebun Kayu

Pemerintah menyatakan 177 ribu Ha area IKN berupa kawasan lindung, namun menurit peneliti Auriga hanya 42 ribu Ha yang berupa hutan permanen.


Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

18 Maret 2024

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Siapkan Platform Kolaborasi Biologi Struktur, BRIN Kenalkan Mikroskop Aquilos 2 Cryo-EM

Platform BRIN ini meliputi keanekaragaman hayati tumbuhan, mikroba dan hewan.


Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

3 Maret 2024

Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan Gedung Kantor PT Bank Mandiri (Persero) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, hari ini, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: dokumentasi Biro Pers Sekretariat Presiden.
Bagaimana Detail Deforestasi dan Perubahan Lahan Proyek IKN Nusantara yang Direkam NASA

Dua foto satelit NASA menggambarkan perubahan lahan dan hutan di lokasi proyek IKN Nusantara. Memantik kekhawatiran dampak deforestasi.


Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

17 Januari 2024

KAA, Bendera nasional Liberia. Wikipedia.org
Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

Berbagai ragam hayati yang dimiliki oleh negara Liberia, negara ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah


Ada Bunga Bangkai Amorphophallus Titanum Sedang Berbuah di Sumbar, Bukan Rafflesia Arnoldii

5 Oktober 2023

Pengunjung melihat bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat, 8 Maret 2016. Bunga bernama latin amorphophallus titanum becc ini telah berbunga untuk yang ke empat kalinya di Kebun Raya Cibodas. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat
Ada Bunga Bangkai Amorphophallus Titanum Sedang Berbuah di Sumbar, Bukan Rafflesia Arnoldii

Warga Sumatera Barat menemukan bunga bangkai jenis Amorphophallus Titanum yang sedang berbuah di lahan kebun masyarakat setempat pada akhir September.


Revisi UU IKN Disahkan, Greenpeace Anggap Pemerintah Lindungi Investasi Bukan Keanekaragaman Hayati

3 Oktober 2023

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menerima laporan pembahasan perubahan UU IKN dari Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia dalam Rapat Paripurna ke-7 Masa Persidangan I tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023. Rapat Paripurna beragendakan mengambil keputusan terhadap RUU tentang perubahan UU No.3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, pengambilan keputusan tentang RUU perubahan UU tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), pengambilan keputusan evaluasi kedua Prolegnas RUU Prioritas tahun 2023, perubahan ke-6 Prolegnas RUU Tahun 2020-2024 dan penyusunan Prolegnas RUU Prioritas tahun 2024, perpanjangan waktu pembahasan 7 RUU dan mendengarkan Pidato Ketua DPR RI pada penutupan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Revisi UU IKN Disahkan, Greenpeace Anggap Pemerintah Lindungi Investasi Bukan Keanekaragaman Hayati

Greepeace menilai revisi UU IKN hanya melindungi investasi. Ada pemberian kewenangan berlebihan soal penguasaan tanah di IKN.