Mahasiswa Unpad Raih Dana Kemendikbudristek dalam Kegiatan PKM-KC, Program Apakah Itu?

Senin, 25 September 2023 08:05 WIB

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah terobosan datang dari lima mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Tim mahasiswa ini berhasil merancang robot yang disebut "Ofelos Larvasida Ball" dan mendapat pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Robot buatan para mahasiswa dari berbagai fakultas ini dirancang untuk mengendalikan larva nyamuk Aedes aegypti yang dapat membawa penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Berdasarkan wawancara Tempo.co dengan para anggota tim Ofelos, robot ini dibuat dengan mengintegrasikan Internet of Things (IoT) dengan ekstrak daun ciplukan dan kemangi untuk mendeteksi, menyedot, dan membunuh larva nyamuk tersebut.

Ide menggunakan ekstrak daun ciplukan dan kemangi dipilih karena tanaman ini memiliki senyawa-senyawa yang efektif merusak sistem dalam tubuh larva nyamuk. Selain itu, mahasiswa ingin memanfaatkan tanaman lokal ini secara ramah lingkungan untuk mengendalikan larva nyamuk.

Apa Itu PKM-KC?

Advertising
Advertising

Berdasarkan petunjuk dari simbelmawa.kemdikbud.go.id, PKM-KC adalah inisiatif yang memberikan platform kepada mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide konstruktif berdasarkan pemikiran dan logika mereka.

Meskipun ide-ide ini mungkin belum mencapai tingkat kesempurnaan fungsional atau belum memberikan manfaat langsung kepada pihak lain, PKM-KC memberikan dorongan dan dukungan bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide tersebut.

Berkat ide cemerlang dalam membuat robot Larvasida Ball, Alifia Febriani (Agribisnis), Dira Purwasih (Agribisnis), Siti Wahyu Sintasari (Kimia), Veadora Yasminingrum (Teknik Elektro), dan Adinda Salsabila (Teknik Informatika) akhirnya berhasil mendapatkan dana untuk mendukung proyek mereka.

“Kalau kemarin itu ada sekitar 42.000 proposal, dan yang terpilih didanai tingkat nasional itu sekitar 5.000 proposal, dan kita salah satunya,” kata Dira saat diwawancara Putri Safira dari Tempo.co, Selasa, 19 September 2023.

Dira juga menjelaskan bahwa mereka pertama-tama mengikuti seleksi di tingkat universitas sebelum berhasil lolos ke tingkat nasional.

"Karena kita sedang berkompetisi, kita berharapnya bisa lolos ke pimnas dan mendapatkan medali emas," ujar Dira.

Berapa Total Dananya?

Menurut situs Kemendikbudristek, proposal yang memenuhi yang telah ditetapkan akan menerima pendanaan dari Belmawa. Perguruan Tinggi juga diwajibkan untuk memberikan tambahan pendanaan kepada proposal yang diterima, dengan jumlah yang tidak melebihi 25 persen dari total pendanaan awal sebesar Rp 7.000.000 atau setinggi-tingginya Rp 1.750.000 baik dalam bentuk uang tunai maupun bentuk lainnya.

Tambahan dana juga dapat diberikan oleh instansi lain, namun jumlahnya tidak boleh melebihi 10 persen dari total pendanaan awal sebesar Rp 7.000.000 atau setinggi-tingginya Rp 700.000 dalam bentuk uang tunai atau bentuk lainnya.

Konversi SKS

Selain mendapat keuntungan berupa dana pengembangan proyek, mahasiswa yang lulus seleksi juga direkomendasikan untuk mendapat konversi Satuan Kredit Semester (SKS).

Sebagai bagian dari pelaksanaan Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) dan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi, Kemendikbudristek mendukung adanya konversi SKS agar pihak kampus dapat memberikan lebih banyak fasilitas kepada mahasiswa agar mereka dapat mengembangkan diri melalui berbagai jenis pembelajaran

Kegiatan PKM pun diselenggarakan sejalan dengan prinsip pembelajaran MBKM. Maka program ini diharapkan dapat menjadi peluang bagi pengembangan kreativitas, inovasi, dan kapasitas mahasiswa, sehingga membantu mereka lebih mandiri dalam mencari pengetahuan dan solusi melalui situasi dan masalah yang ada dalam masyarakat.

Pilihan Editor: Mahasiswa Unpad Ciptakan Robot Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti, Perangi DBD dari Akarnya

Berita terkait

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

21 jam lalu

Skor Literasi Anjlok, Kemendikbudristek Sebar 4 Juta Eksemplar Buku ke Sekolah di Indonesia

Kemendikbudristek menyebar jutaan buku pengayaan ke sekolah di berbagai daerah. Upaya mengatasi pelemahan literasi membaca.

Baca Selengkapnya

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

1 hari lalu

Yusril Sebut Prabowo Bisa Tambah Nomenklatur Kementerian: Lewat Revisi UU atau Keluarkan Perpu

Yusril mengatakan, Prabowo bisa menambah nomenklatur kementerian dengan melakukan revisi Undang-Undang Kementerian Negera.

Baca Selengkapnya

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

1 hari lalu

Yusril Dukung Prabowo Tambah Kementerian, Singgung Kemendikbudristek yang Terlalu Gemuk

Menurut Yusril, setelah Prabowo dilantik jadi presiden, ia bisa langsung mengeluarkan Perppu terkait penambahan nomenklatur kementerian.

Baca Selengkapnya

UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

2 hari lalu

UKT Terus Naik, BEM UI: Kampus Tak Terbuka, Mahasiswa Seolah Beli Kucing Dalam Karung

UI menerbitkan sistem biaya operasional pendidikan atau BOP yang baru dalam 5 kelompok UKT. Hingga kini, SK rektor soal UKT belum terbit.

Baca Selengkapnya

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

2 hari lalu

Unpad Kembangkan Robot Kuli Panggul, Mampu Rekam Data Aktivitas Logistik

Proyek robot buatan Unpad akan mengikuti ajang IEEE Region 10 Robotics Competition di Jepang pada Agustus 2024. Robot berbasis AI dan IoT.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

3 hari lalu

Wakil Ketua MWA: 7 Bakal Calon Berpotensi Jadi Rektor Unpad 2024-2029l

Terdapat 14 bakal calon dalam pemilihan Rektor Universitas Padjajaran atau Unpad.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

5 hari lalu

Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

5 hari lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

5 hari lalu

Festival Bahasa Ibu, Cara Kemendikbudristek Mengawetkan Bahasa Daerah

Kemendikbudristek menggelar festival bahasa ibu nasional. Berisi talenta penjaga bahasa etnis dari berbagai wilayah.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

6 hari lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya