Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Unpad Ciptakan Robot Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti, Perangi DBD dari Akarnya

image-gnews
Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad
Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah terobosan brilian datang dari lima mahasiswa Universitas Padjadjaran atau Unpad. Kelima mahasiswa ini meraih pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dengan proyek mereka, yakni "Smart Portable Larvasida Ball Berbahan Daun Ciplukan dan Kemangi sebagai Upaya Pengendalian Larva Nyamuk Aedes aegypti yang Terintegrasi Internet of Things (IoT).

Tim yang bernama “Ofelos Larvasida Ball” ini beranggotakan Alifia Febriani (Agribisnis), Dira Purwasih (Agribisnis), Siti Wahyu Sintasari (Kimia), Veadora Yasminingrum (Teknik Elektro), dan Adinda Salsabila (Teknik Informatika). Mereka menciptakan robot Ofelos sebagai tanggapan terhadap tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia yang disebabkan oleh penyebaran larva nyamuk Aedes aegypti.

Ide Menggunakan Daun Ciplukan dan Kemangi

Dalam wawancara dengan Tempo.co, Alifia yang merupakan Ketua tim Ofelos mengaku bahwa awalnya mereka hanya ingin memanfaatkan ekstrak tanaman untuk mengendalikan pertumbuhan larva. Namun setelah dikaji lebih dalam, terbentuklah robot pintar yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi, menyedot, dan mengendalikan larva nyamuk penyebab DBD tersebut.

Selain itu, ekstrak daun ciplukan dan kemangi dipilih bukan tanpa alasan. Ciplukan tumbuh subur di daerah dekat kampus mereka, sehingga mereka ingin memaksimalkan kegunaan tanaman yang biasanya hanya dimanfaatkan buahnya ini.

“Kami ingin mengoptimalkan kearifan lokal dan value dari daun ciplukan,” kata Alifia kepada Putri Safira dari Tempo.co, Selasa, 19 September 2023.

Terlebih, dalam penelitian mereka, ditemukan bahwa daun ciplukan mengandung tiga senyawa yang menimbulkan efek luar biasa bagi larva. Ketiga senyawa ini jika dikombinasikan dapat merusak sistem saraf, pencernaan, dan pernapasan larva.

Sedangkan daun kemangi, menurut Siti Wahyu Sintasari, berperan dalam menyediakan zat adiktif agar senyawa yang dihasilkan daun ciplukan dapat bekerja dari dalam tubuh larva. Tak hanya itu, kemangi juga mengandung senyawa yang berfungsi untuk mengganggu sistem saraf dan memberikan sensasi terbakar pada kulit larva.

Keistimewaan Larvasida Ball

Selain penggunaan daun ciplukan dan kemangi, yang istimewa dari robot Larvasida Ball ini adalah bentuknya yang kecil dan unik, serta sistem operasinya yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Robot Larvasida Ball dibuat dengan dasar bahwa larva penyebab DBD banyak ditemui di selokan. Maka dari itu, terciptalah alat yang cukup kecil namun efektif untuk bisa menangkap larva dan membunuhnya.

“Kami ingin memutus rantai siklus hidup si nyamuk itu sendiri, jadi kami berfokusnya itu mengendalikan larva, terlebih di daerah selokan,” kata Alifia.

Di dalam Larvasida Ball, terdapat dua pompa yang berfungsi menyedot larva. Larva yang telah masuk bola kemudian dapat terbunuh dengan adanya ekstrak daun ciplukan dan kemangi.

Untuk menggerakkannya, robot berbentuk bola ini menggunakan sistem IOT. Sistem ini memungkinkan robot bisa digerakkan dengan navigasi melalui website.

Dengan dukungan ESP32 yang memiliki kemampuan WiFi dan Bluetooth terintegrasi, robot dapat digunakan secara nirkabel melalui koneksinya ke internet.

Robot ini juga telah dilengkapi kamera yang dapat merekam keadaan sekitar selokan yang menjadi tempat bersarangnya larva. Kamera ini pun telah terintegrasi dan bisa dikontrol melalui website yang sama.

Dalam pengembangan robot ini, tim Ofelos memiliki harapan untuk bisa mencapai salah satu poin dari SDGs yang gencar diagungkan di Indonesia. Selain itu, diharapkan pula penggunaan bahan ramah lingkungan seperti daun ciplukan dan kemangi dapat mengurangi penggunaan bahan kimia sintetik dapat mencemari lingkungan.

“Kami berharap prototipe kami bisa menyelesaikan masalah resistensi nyamuk tersebut,” ujar Siti Wahyu Sintasari.

Pilihan Editor: 66 Tahun Universitas Padjadjaran, Begini Sejarah Unpad dan Alasan Pindah ke Jatinangor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Akun Instagram Rumah Sakit Hasan Sadikin Dibajak, Ada yang Tertipu Beli iPhone 14 Pro Max

4 jam lalu

Rencana Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin  Bandung yang ditargetkan selesai 2024. (Dok.RSHS)
Akun Instagram Rumah Sakit Hasan Sadikin Dibajak, Ada yang Tertipu Beli iPhone 14 Pro Max

Akun media sosial Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung diretas sejak Senin, 27 November 2023 sekitar pukul 11.00 WIB.


Inovasi Turunkan Tingginya Kasus DBD lewat Nyamuk dengan Wolbachia

11 jam lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Inovasi Turunkan Tingginya Kasus DBD lewat Nyamuk dengan Wolbachia

Kemenkes terus berupaya menekan kasus DBD Indonesia. Salah satu inovasi berupa bakteri Wolbachia yang disuntikkan ke dalam sel nyamuk Aedes aegypti.


Unpad dan Beam Mobility Siapkan 500 Sepeda Listrik, Ngebut Maksimal 25 Km per Jam

11 jam lalu

Peluncuran Beam Mobility di UNPAD berbarengan dengan kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 36, dan Beam Mobility menjadi armada untuk mobilisasi peserta PIMNAS di UNPAD. Istimewa
Unpad dan Beam Mobility Siapkan 500 Sepeda Listrik, Ngebut Maksimal 25 Km per Jam

Universitas Padjadjaran atau Unpad bekerja sama dengan Beam Mobility menyiapkan 500 unit sepeda listrik di kampus Jatinangor, Sumedang.


Cara Kerja Nyamuk Wolbachia Turunkan Kasus DBD

11 jam lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Cara Kerja Nyamuk Wolbachia Turunkan Kasus DBD

Bagaimana nyamuk Wolbachia digunakan untuk mengendalikan kasus DBD? Berikut penjelasan peneliti UGM.


BPOM Rilis Izin Edar Vaksin DBD Bernama Qdenga

20 jam lalu

Ilustrasi vaksin DBD (demam berdarah). Shutterstock
BPOM Rilis Izin Edar Vaksin DBD Bernama Qdenga

BPOM RI telah mengeluarkan izin edar vaksin DBD alias demam berdarah dengan merek dagang Qdenga.


Sudinkes Jakarta Barat Klaim Warga Tak Permasalahkan Nyamuk Wolbachia

1 hari lalu

Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat (Jakbar), Erizon Safari saat ditemui di Jakarta pada Selasa, 21 November 2023. Foto: ANTARA/Risky Syukur
Sudinkes Jakarta Barat Klaim Warga Tak Permasalahkan Nyamuk Wolbachia

Kota Jakarta Barat menjadi satu dari lima kota yang akan dilakukan teknologi nyamuk wolbachia untuk menekan angka DBD


Dog-dog dan Angklung Tandai Pembukaan Pimnas 36 di Unpad, Karya Poster Awali Lomba

1 hari lalu

Pembukaan Pimnas 2023 yang ke-36 di Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, Senin, 27 November 2023. (Dok. Unpad)
Dog-dog dan Angklung Tandai Pembukaan Pimnas 36 di Unpad, Karya Poster Awali Lomba

Kompetisi berlangsung di kampus Universitas Padjadjaran atua Unpad, Jatinangor, Sumedang sejak 26 hingga 30 November 2023.


Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Dapat Penolakan

1 hari lalu

Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia mengadakan konferensi pers menolak adanya wacana penyebaran nyamuk terinfeksi bakteri Wolbachia di Jakarta. Konferensi dilakukan di bilangan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Ahad, 26 November 2023. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Rencana Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Jakarta Dapat Penolakan

Sekelompok orang mengatasnamakan Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia menentang program nyamuk wolbachia di Jakarta


Dinkes DKI: Nyamuk Wolbachia Aman Bagi Manusia

2 hari lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Dinkes DKI: Nyamuk Wolbachia Aman Bagi Manusia

Nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia atau nyamuk wolbachia ini bisa digunakan untuk mengendalikan kasus demam berdarah dengue (DBD).


Cara Budi Daya Nyamuk Wolbachia, Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia

2 hari lalu

Beberapa sampel nyamuk yang akan diteliti di
Cara Budi Daya Nyamuk Wolbachia, Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia

Biasanya nyamuk Aedes aegypti tidak membawa Wolbachia, namun banyak nyamuk lainnya membawa itu. Lantas bagaimana nyamuk Wolbachia berkembang biak?