Beberapa Kota Diselimuti Asap, Ini Kata BRIN Soal Rekayasa Cuaca

Jumat, 29 September 2023 07:39 WIB

Sejumlah kapal melintasi Sungai Musi yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 15 September 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari terakhir semakin banyak kota yang berada dalam kepungan asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang asap yang menyelimuti Jambi, Palangkaraya dan Banjarmasin, data aplikasi pemantau juga menyatakan beberapa kota/wilayah berada di kategori sangat sehat.

Meski demikian, Budi Harsoyo, Koordinator Laboratorium Pengelolaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan saat ini belum ada rencana melakukan rekayasa cuaca di beberapa lokasi yang penuh polusi udara dari asap tersebut.

“Dalam kondisi puncak kemarau seperti sekarang, hasil TMC akan kurang optimal karena tidak setiap hari ada potensi hujan,” jelas Budi lewat pesan singkat, 27 September 2023.

Usaha modifikasi cuaca terakhir dilakukan di Riau pada 12-22 September 2023 oleh BMKG, TNI AU, BRIN, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta BNPB. Budi memperlihatkan data sementara dari kegiatan tersebut.

TMC disebut dilaksanakan untuk pembasahan lahan gambut di Riau. Berdasarkan data sementara 12-21 September 2023, selama 10 hari kegiatan telah melakukan 12 sorti dengan menggunakan bahan semai sebanyak 9.600 kg. Jumlah hujan buatan yang dihasilkan sebanyak 409,62 juta meter kubik dengan terbang selama 28 jam 20 menit.

Advertising
Advertising

Selama 10 hari kegiatan TMC, curah hujan wilayah Riau berdasarkan penakar curah hujan BMKG sebesar 59,3 mm/10 hari, sedangkan berdasarkan satelit GSMaP Jaxa sebesar 104,72 mm/10 hari.

Selama periode kegiatan 12–22 September 2023, dari total 16 lokasi stasiun tinggi muka air tanah (TMAT) yang tersebar di tujuh kabupaten Provinsi Riau, secara rataan tiap kabupaten mengalami tren kenaikan TMAT sejak tanggal 19 September 2023 namun Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan masih berada dalam kondisi rawan.

Selama kegiatan TMC berlangsung, hanya terpantau delapan titik kemunculan hotspot dengan confidence lebih besar dari 80 persen, yaitu pada tanggal 13 dan 14 September 2023. “Selanjutnya, tidak terpantau adanya hotspot,” demikian data yang dikutip dari ‘Executive Summary’ saat evaluasi kegiatan hari terakhir kegiatan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Ini

2 jam lalu

Seberapa Ekstrem Dampak Badai Matahari Pekan Ini? Peneliti Antariksa BRIN Jelaskan Ini

Badai matahari memicu paparan elektromagnetik yang mempengaruhi sejumlah alat komunikasi dan navigasi di bumi. Fenomena langka dari siklus surya.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

21 jam lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

1 hari lalu

Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

1 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

2 hari lalu

Harga Jual Maksimal Rp 1 Juta, Meteran Air Sistem Token Ala Telkom University Siap Menyaingi Produk Swasta

Alat dan perangkat lunak meteran air bersistem token yang dikembangkan Telkom University direncanakan masuk ke pasaran.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

2 hari lalu

Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Teliti Sebaran Sesar Pemicu Gempa

Tim BRIN meneliti sejumlah kondisi geologi yang bisa memicu gempa bumi di Indonesia. Salah satunya soal Sesar Lembang dan sesar lain di sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

2 hari lalu

Terdapat 24.000 Sampah Antariksa, Ini Studi BRIN soal Potensi Jatuhnya ke Wilayah Indonesia

Sampah antariksa saat ini sekitar 24.000. Peneliti BRIN melakukan studi soal potensi jatuhnya ke wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Sebut Pernyataan Oposisi Ganjar Berpotensi Jadi Arah PDIP, Ini Alasannya

Deklarasi Ganjar menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo bisa jadi merupakan penegasan arah politik PDIP.

Baca Selengkapnya

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

3 hari lalu

Inovasi Meteran Air Sistem Token dari Tim Peneliti di Telkom University

Tim peneliti di Telkom University mengembangkan sistem perangkat lunak dan alat pencatat meteran air bagi kalangan pelanggan perusahaan air minum.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya