Kemendikbudristek Tepis Tudingan Tingkat Literasi Masyarakat Indonesia Rendah

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 1 Oktober 2023 04:08 WIB

Pengunjung memilih buku yang dijual dalam bazar buku Big Bad Wolf 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Ahad, 27 November 2022. Pameran yang berlangsung hingga 5 Desember 2022 tersebut menghadirkan 50.000 judul buku baru dengan tujuan meningkatkan literasi serta budaya gemar membaca masyarakat. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menepis adanya tudingan yang menyatakan bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia rendah.

"Darurat literasi memang, tapi sebenarnya tidak sedarurat itu. Sebetulnya tidak semuanya, karena kita punya anak sekolah di jenjang yang berbeda dan situasi yang berbeda," kata Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek Prof Aminudin Aziz, saat ditemui seusai acara Diskusi Kelompok Terumpun (DKT) soal Budaya Literasi di Jakarta, Sabtu malam, 30 September 2023.

Tudingan tersebut mencuat setelah adanya data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang memaparkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001 persen atau satu dari 1.000 orang yang gemar membaca.

Aminudin mengatakan data tersebut perlu dikritisi, karena tidak semuanya dapat diterima. Meski demikian, Aminudin menegaskan data tersebut bisa digunakan sebagai pembelajaran untuk terus meningkatkan kualitas literasi masyarakat Indonesia.

"Apa yang bisa dipelajari? Memperbaiki infrastruktur, sekolah, buku, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Ini tentu saling terkait, tidak bisa kita hanya sediakan perpustakaan kalau tidak ada buku yang menarik," ujarnya.

Oleh karena itu, Aminudin mengatakan pihaknya terus berupaya dalam menghadirkan bacaan yang menarik dan sesuai dengan usia dan tahapan membaca. Salah satunya adalah dengan melibatkan anak secara langsung untuk dapat menentukan buku yang menurutnya baik.

"Buku anak yang beredar selama ini adalah buku anak yang berdasarkan perspektif orang tua. Sekarang, kami kembangkan buku bacaan dengan DKT bersama para ahli dan anak secara langsung," ujarnya.

Aminudin juga menjelaskan pemilihan anak sebagai sasaran awal pengembangan buku bacaan adalah agar seseorang tertarik membaca sejak kecil, sehingga kebiasaan tersebut dapat menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan hingga dewasa.

Selain itu, Kemendikbudristek juga melakukan pelatihan kepada utusan dari berbagai daerah secara nasional dan regional untuk dapat menumbuhkan minat baca di daerahnya masing-masing. Pelatihan tersebut melibatkan banyak pihak seperti ahli, pegiat literasi, Kepala Sekolah, guru, serta mahasiswa yang sedang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Dr Adin Bondar mengatakan pihaknya juga berupaya meningkatkan infrastruktur perpustakaan dengan menghadirkan perpustakaan digital dengan 12 juta koleksi yang dapat diakses oleh masyarakat. "Kami juga mengembangkan pojok baca, serta perpustakaan keliling di desa-desa untuk dapat memperkuat akses masyarakat dalam ilmu pengetahuan," kata Adin.

Pilihan Editor: Unnes Buka Seleksi CPNS Dosen, Lulusan S2, S3 Hingga Dokter Spesialis Bisa Daftar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

1 hari lalu

Mengenal IHA, Badan Baru yang Diluncurkan Kemendikbudristek

Dilansir dari laman Kemendikbudristek, salah satu langkah pertama yang telah dilakukan IHA adalah memperbarui Museum Song Terus di Pacitan, Jawa Timur

Baca Selengkapnya

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

1 hari lalu

JPPI Minta Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 Dicabut: Sumber UKT Naik

JPPI mendesak Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) pada PTN dicabut

Baca Selengkapnya

Alasan Kemendikbudristek Buka Jalur Mandiri

1 hari lalu

Alasan Kemendikbudristek Buka Jalur Mandiri

Kemendikbudristek menjelaskan alasan pemerintah membuka jalur seleksi mandiri untuk penerimaan mahasiswa baru masuk perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya

BEM SI Masih Lihat Situasi soal Rencana Aksi Tolak UKT Mahal

1 hari lalu

BEM SI Masih Lihat Situasi soal Rencana Aksi Tolak UKT Mahal

BEM SI ingin segera melakukan diskusi dengan Kemendikbudristek sehingga melahirkan kebijakan untuk menyelesaikan masalah UKT.

Baca Selengkapnya

BEM SI Minta Pemerintah Cabut Permendikbudristek 2/2024 tentang UKT

1 hari lalu

BEM SI Minta Pemerintah Cabut Permendikbudristek 2/2024 tentang UKT

BEM SI ingin segera melakukan diskusi dengan Kemendikbudristek sehingga melahirkan kebijakan untuk menyelesaikan masalah UKT

Baca Selengkapnya

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

1 hari lalu

Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?

Baca Selengkapnya

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

2 hari lalu

Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

UNESCO tetapkan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World. Manuskrip ini ditulis Naali Sutan Chaniago, putranya.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR Bakal Evaluasi Study Tour usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

2 hari lalu

Komisi X DPR Bakal Evaluasi Study Tour usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Depok

Komisi X DPR akan meninjau kembali sejauh mana output study tour terhadap pengembangan pendidikan siswa usai kecelakaan bus SMK LIngga Kencana

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Nilai Pandangan Subsidi Silang dalam UKT Tidak Tepat

2 hari lalu

Kemendikbudristek Nilai Pandangan Subsidi Silang dalam UKT Tidak Tepat

Mahasiswa mampu yang mendapatkan UKT kelompok terakhir artinya membiayai biaya secara mandiri. Ia tak membantu mahasiswa kurang mampu.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

2 hari lalu

Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.

Baca Selengkapnya